Selama 2014, Klub Inggris Paling Boros Belanja Pemain
A
A
A
LAUSANNE - Untuk mendapatkan performa terbaiknya melakoni musim ini, sejumlah klub di dunia banyak menggelontorkan dana guna mendapatkan pemain incaran. Selama 2014, klub Inggris tercatat sebagai yang paling boros mengeluarkan dana, mencapai USD1,2 Miliar atau sekitar Rp15 Triliun.
Sementara itu secara keseluruhan belanja pemain yang dilakukan klub di seluruh dunia, seperti dilansir dari FIFA, Rabu (28/1/2015), mencapai USD4,1 Miliar atau Rp51,1 Triliun. Angka yang ditunjukkan klub Inggris itu lebih tinggi 67 persen dibandingkan klub Spanyol yang hanya mencapai USD700 Juta atau Rp8,7 Triliun.
Selain jumlah uang yang dikeluarkan klub untuk membeli pemain baru, FIFA juga merilis perolehan agen pemain. Sepanjang 2014 tercatat fee untuk agen mencapai USD236 Juta atau Rp239 Triliun dan sepertiganya berasal dari klub-klub Negeri Ratu Elizabeth.
Dana besar yang dikeluarkan klub Inggris tersebut juga tak lepas dari pendapatkan hak siar televisi. Sebagai gambaran, uang dari hak siar untuk musim 2016-2017 sampai 2018-2019 diprediksi akan melampaui musim 2014-2015 yang mencapai 3,02 miliar poundsterling (Rp57,3 triliun). “Dari konteks pembelanjaan, pasar Inggris mendominasi,” kata Mark Goddard, pejabat unit transfer FIFA seperti dikutip BBC.
Data transfer pemain dikelola secara khusus oleh organisasi International Transfer Matching System (ITMS) yang bekerja di bawah naungan FIFA. Berbeda dengan sistem telepon dan kertas yang digunakan pada abad ke-20, organisasi tersebut menggunakan teknologi daring (online) sehingga transfer pemain bisa berjalan lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
Beberapa temuan ITMS pada 2014:
Sementara itu secara keseluruhan belanja pemain yang dilakukan klub di seluruh dunia, seperti dilansir dari FIFA, Rabu (28/1/2015), mencapai USD4,1 Miliar atau Rp51,1 Triliun. Angka yang ditunjukkan klub Inggris itu lebih tinggi 67 persen dibandingkan klub Spanyol yang hanya mencapai USD700 Juta atau Rp8,7 Triliun.
Selain jumlah uang yang dikeluarkan klub untuk membeli pemain baru, FIFA juga merilis perolehan agen pemain. Sepanjang 2014 tercatat fee untuk agen mencapai USD236 Juta atau Rp239 Triliun dan sepertiganya berasal dari klub-klub Negeri Ratu Elizabeth.
Dana besar yang dikeluarkan klub Inggris tersebut juga tak lepas dari pendapatkan hak siar televisi. Sebagai gambaran, uang dari hak siar untuk musim 2016-2017 sampai 2018-2019 diprediksi akan melampaui musim 2014-2015 yang mencapai 3,02 miliar poundsterling (Rp57,3 triliun). “Dari konteks pembelanjaan, pasar Inggris mendominasi,” kata Mark Goddard, pejabat unit transfer FIFA seperti dikutip BBC.
Data transfer pemain dikelola secara khusus oleh organisasi International Transfer Matching System (ITMS) yang bekerja di bawah naungan FIFA. Berbeda dengan sistem telepon dan kertas yang digunakan pada abad ke-20, organisasi tersebut menggunakan teknologi daring (online) sehingga transfer pemain bisa berjalan lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
Beberapa temuan ITMS pada 2014:
- Secara keseluruhan, transfer pemain pada 2014 telah berlangsung 13.090 kali.
- Sebanyak 87% dari total biaya transfer pemain dunia pada 2014 berasal dari klub-klub di Eropa.
- Klub-klub Brasil merupakan negara paling aktif dalam urusan transfer pemain. Saat semua pemain yang didatangkan dan dikirim dijumlahkan, negara itu melakukan 1.335 kali transfer.
- Klub-klub Spanyol ialah negara penerima uang transfer terbanyak pada 2014, yakni USD667 Juta atau Rp8,3 Triliun.
- Klub di India merekrut pemain tertua, berusia 28 tahun dan 10 bulan.
- Klub-klub China masuk 10 besar pembelanja pemain terbesar di dunia pada 2014, menghabiskan USD100 juta atau Rp1,2 Triliun.
(bbk)