Sokratis: Kami telah berjuang untuk Yunani
A
A
A
Sindonews.com - Pemain bertahan Yunani Sokratis Papastathopoulos mengungkapkan timnya telah berjuang untuk seluruh masyarakat Yunani, meskipun harus mengakui keunggulan Jerman dengan sekor 4-2 pada perempat final Piala Eropa 2012. Ia menambahkan, pelatih Fernando Santos harus bangga dengan usaha mereka setelah mampu mencapai hingga perempat final.
"Kami berhasil mencetak dua gol dan melakukan apa yang kami bisa. Mungkin kami terlalu berhati-hati tetapi tim telah berjuang keras, kami berjuang untuk seluruh Yunani," ucap Papastathopoulos, seperti dilansir skysport.
Menurutnya sebagai tim yang tidak diunggulkan dengan latarbelakang persiapan yang minim, Yunani telah membuat sesuatu yang penting dengan melaju ke babak perempat final. Jika melihat Belanda yang memiliki kultur sepakbola yang kuat justru tidak bisa melakukannya.
Sementara itu, pelatih Yunani Fernando Santos merasa gol kedua Jerman membuat harapan kami kandas. Pada pertandingan tersebut kapten Jerman Philip Lahm, Sami Khedira, penyerang veteran Miroslav Klose dan Marco Reus yang masing-masing mencetak gol, membuat dua gol yang dibuat pemain Yunani Georgios Samaras dan Dimitris Salpingidis menjadi tak berarti
"Saya katakan jika kami bisa membuat skor setelah mampu menyamakan kedudukan, maka hasilnya bisa berubah. Tapi kami mengakui gol kedua mereka benar-benar mengejutkan, tapi kami telah berjuang hingga saat-saat terakhir," ucap Santos.
Hal senada juga dikatakan Salpingidis yang setuju dengan ucapan pelatihnya, tetapi biar bagaimanapun menurutnya Yunani patut bangga apa yang dilakukannya sepanjang Piala Eropa ini.
"Ketika terjadinya gol kedua untuk Jerman, kami merasa sudah habis namun kami tetap berjuang. Saya berharap masyarakat Yunani mendapatkan semangat dari melihat perjuangan kami," tandas Salpingidis.
"Kami berhasil mencetak dua gol dan melakukan apa yang kami bisa. Mungkin kami terlalu berhati-hati tetapi tim telah berjuang keras, kami berjuang untuk seluruh Yunani," ucap Papastathopoulos, seperti dilansir skysport.
Menurutnya sebagai tim yang tidak diunggulkan dengan latarbelakang persiapan yang minim, Yunani telah membuat sesuatu yang penting dengan melaju ke babak perempat final. Jika melihat Belanda yang memiliki kultur sepakbola yang kuat justru tidak bisa melakukannya.
Sementara itu, pelatih Yunani Fernando Santos merasa gol kedua Jerman membuat harapan kami kandas. Pada pertandingan tersebut kapten Jerman Philip Lahm, Sami Khedira, penyerang veteran Miroslav Klose dan Marco Reus yang masing-masing mencetak gol, membuat dua gol yang dibuat pemain Yunani Georgios Samaras dan Dimitris Salpingidis menjadi tak berarti
"Saya katakan jika kami bisa membuat skor setelah mampu menyamakan kedudukan, maka hasilnya bisa berubah. Tapi kami mengakui gol kedua mereka benar-benar mengejutkan, tapi kami telah berjuang hingga saat-saat terakhir," ucap Santos.
Hal senada juga dikatakan Salpingidis yang setuju dengan ucapan pelatihnya, tetapi biar bagaimanapun menurutnya Yunani patut bangga apa yang dilakukannya sepanjang Piala Eropa ini.
"Ketika terjadinya gol kedua untuk Jerman, kami merasa sudah habis namun kami tetap berjuang. Saya berharap masyarakat Yunani mendapatkan semangat dari melihat perjuangan kami," tandas Salpingidis.
(akr)