Ogah Pamer, Arema Sembunyikan Kekuatan
A
A
A
MALANG - Arema Cronus tidak mau strategi yang dipasang selama pramusim menjadi santapan calon lawan. Salah satu langkah untuk mengantisipasi hal itu adalah menggelar uji tanding tertutup untuk menghindari sorotan publik. Laga itu telah digelar Selasa (10/2/2015).
Arema mengalahkan tim Divisi Utama Metro FC 4-0 di Stadion Kanjuruhan tanpa pandangan mata Aremania maupun awak media. Padahal sebelumnya Singo Edan selalu membuka pintu stadion untuk segala macam kegiatan tim, terutama paga uji coba.
"Ini bagian dari strategi. Pelatih ingin ada privasi dalam menyiapkan strategi tim, apalagi ISL sudah sangat dekat," terang General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo. Diakuinya Arema selama pra musim selalu tampil di televisi ketika menjalani turnamen.
Dikhawatirkan itu bisa menjadi referensi lawan untuk menghafal sepak terjang Singo Edan di lapangan. Ruddy menambahkan, dalam uji tanding dengan Metro FC tersebut pelatih Suharno menjajal sejumlah strategi yang akan menjadi senjata rahasia Arema.
"Intinya tetap ke pemantapan strategi. Kelihatannya pelatih ingin memiliki banyak opsi dalam menerapkan taktik," lanjut dia. Diakuinya publik sejauh ini sudah sangat akrab dengan permainan Arema kendati kompetisi reguler belum digelar.
Selama pra musim lalu, staf kepelatihan Arema sering mengacak formasi dan berbeda di tiap laga. Namun tetap saja bisa mudah dibaca bahwa Ahmad Bustomi dkk lebih sering memakai formasi 4-3-3, 4-3-1-2 dan pernah menjajal 3-5-2 di final SCM Cup.
Manajemen berharap langkah menggelar ujicoba tertutup memberikan dampak positif bagi tim. Sedangkan di sisi lain Arema sendiri juga kesulitan membaca kekuatan lawan, misalnya Bali United dan Persiram Raja Ampat yang akan berkunjung ke Malang di pekan pertama ISL.
Sementara itu, tim Arema juga masih memiliki tugas penting sebelum kick-off ISL, yakni menunjuk kapten tim. Sejauh ini pelatih belum menentukan siapa yang akan mengenakan ban kapten untuk ISL 2015, setelah musim lalu dipakai Ahmad Bustomi.
Selama pra musim, beberapa pemain sempat diberi kepercayaan sebagai jenderal tim, termasuk Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame. "Belum diputuskan. Tapi akan dibicarakan tak lama lagi. Kemungkinan besar ya pemain yang pernah dipercaya sebagai kapten," demikian asisten pelatih Joko Susilo.
Selain tiga nama yang disebut di atas, masih ada kiper Kurnia Meiga yang musim sebelumnya menjadi deputi Ahmad Bustomi. Melihat pengalaman tiap pemain dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki, mereka dalam level setara dan keliahatannya tidak mudah menjatuhkan pilihan.
Arema mengalahkan tim Divisi Utama Metro FC 4-0 di Stadion Kanjuruhan tanpa pandangan mata Aremania maupun awak media. Padahal sebelumnya Singo Edan selalu membuka pintu stadion untuk segala macam kegiatan tim, terutama paga uji coba.
"Ini bagian dari strategi. Pelatih ingin ada privasi dalam menyiapkan strategi tim, apalagi ISL sudah sangat dekat," terang General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo. Diakuinya Arema selama pra musim selalu tampil di televisi ketika menjalani turnamen.
Dikhawatirkan itu bisa menjadi referensi lawan untuk menghafal sepak terjang Singo Edan di lapangan. Ruddy menambahkan, dalam uji tanding dengan Metro FC tersebut pelatih Suharno menjajal sejumlah strategi yang akan menjadi senjata rahasia Arema.
"Intinya tetap ke pemantapan strategi. Kelihatannya pelatih ingin memiliki banyak opsi dalam menerapkan taktik," lanjut dia. Diakuinya publik sejauh ini sudah sangat akrab dengan permainan Arema kendati kompetisi reguler belum digelar.
Selama pra musim lalu, staf kepelatihan Arema sering mengacak formasi dan berbeda di tiap laga. Namun tetap saja bisa mudah dibaca bahwa Ahmad Bustomi dkk lebih sering memakai formasi 4-3-3, 4-3-1-2 dan pernah menjajal 3-5-2 di final SCM Cup.
Manajemen berharap langkah menggelar ujicoba tertutup memberikan dampak positif bagi tim. Sedangkan di sisi lain Arema sendiri juga kesulitan membaca kekuatan lawan, misalnya Bali United dan Persiram Raja Ampat yang akan berkunjung ke Malang di pekan pertama ISL.
Sementara itu, tim Arema juga masih memiliki tugas penting sebelum kick-off ISL, yakni menunjuk kapten tim. Sejauh ini pelatih belum menentukan siapa yang akan mengenakan ban kapten untuk ISL 2015, setelah musim lalu dipakai Ahmad Bustomi.
Selama pra musim, beberapa pemain sempat diberi kepercayaan sebagai jenderal tim, termasuk Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame. "Belum diputuskan. Tapi akan dibicarakan tak lama lagi. Kemungkinan besar ya pemain yang pernah dipercaya sebagai kapten," demikian asisten pelatih Joko Susilo.
Selain tiga nama yang disebut di atas, masih ada kiper Kurnia Meiga yang musim sebelumnya menjadi deputi Ahmad Bustomi. Melihat pengalaman tiap pemain dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki, mereka dalam level setara dan keliahatannya tidak mudah menjatuhkan pilihan.
(bbk)