Dicap Belum Legal, Arema Tak Terima

Kamis, 12 Februari 2015 - 15:22 WIB
Dicap Belum Legal, Arema Tak Terima
Dicap Belum Legal, Arema Tak Terima
A A A
MALANG - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengeluarkan pernyataan terkait verifikasi klub kontestan Indonesia Super League (ISL) 2015. Salah satu yang mengejutkan disebutkan kalau Arema Cronus dan dua klub lainnya masih belum memenuhi aspek legal.

Pernyataan BOPI tersebut langsung direspons manajemen Arema Cronus melalui CEO Iwan Budianto. Orang nomor satu di Stadion Kanjuruhan ini menyatakan Arema sudah memenuhi semua kelengkapan verifikasi, termasuk aspek legal yang disebutkan BOPI.

"Arema sudah memenuhi semua aspek yang disyaratkan untuk verifikasi. Bahkan saat Arema diminta mengoreksi data verifikasi, PT Liga Indonesia hanya menyebut soal rancangan budget saja. Artinya selain itu Arema sudah melengkapi," jelas Iwan Budianto.

Iwan juga meminta BOPI menanyakan semua data verifikasi Singo Edan langsung ke PT Liga Indonesia. "Monggo langsung ditanyakan ke PT Liga. Semua datanya ada di sana. Pastinya Arema sudah memenuhi semua aspek verifikasi, termasuk legalitas," tegas dia.

Sebelumnya Arema juga berurusan dengan verifikasi jelang ISL 2015. Pada Januari silam tim berlogo Kepala Singa ini harus merevisi budgeting karena dianggap terlampau tinggi. Urusan tersebut kemudian diselesaikan tanpa kendala berarti.

Kini giliran BOPI yang menyebut Arema belum memenuhi aspek legal, dalam hal ini surat dari Kementerian Hukum dan HAM (Depkumham). Persoalan legalitas tersebut sebenarnya menjadi isu lawas sejak Arema mengalami dualisme pada 2012 silam.

Iwan sendiri mengaku sama sekali tak khawatir isu legalitas yang dilontarkan BOPI bakal mengusik Singo Edan. "Kami tenang saja. Kan semuanya diserahkan ke PT Liga. Kalau memang ada yang tak beres, tentunya PT Liga akan menegur Arema," demikian Iwan.

Selain Arema, BOPI juga menyebutkan tim lain seperti Persebaya Surabaya dan Pelita Bandung Raya (PBR). Hampir sama dengan Arema, Persebaya juga sempat memunculkan perdebatan legalitas setelah mengalami dualisme klub di era Liga Primer Indonesia (LPI). Sementata PBR adalah tim yang membeli Pelita Jaya setelah Bakrie Grup melepasnya karena sudah mengakuisisi Arema Indonesia pada akhir 2012 silam.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8835 seconds (0.1#10.140)