Tim Piala Davis Indonesia Incar Final
A
A
A
JAKARTA - Tim tenis Indonesia menargetkan mencapai final Piala Davis Grup II Zona Asia Oseania 2015. Untuk itu, skuat Merah Putih harus memenangi pertandingan babak pertama saat menjamu Iran di Stadion Tenis Bukit Asam, Jakabaring, Palembang, 6-8 Maret mendatang.
Menurut pelatih Indonesia, Roy Therik, para pemain dinilai sudah siap merebut kemenangan di pertandingan nanti. Apalagi, komposisi pemain seperti Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko, dan Sunu Wahyu Trijati akan kembali menghiasi skuat Merah Putih. Bahkan, mereka sudah melakukan latihan sejak Januari lalu.
"Kita sudah mulai latihan dari Januari. Sedangkan untuk Chris dan Sunu baru comeback setelah ikut beberapa turnamen. Itu sebabnya, kita mulai latihan sedikit lebih awal. Meski tidak semuanya bisa hadir, karena David sering berada di Taipeh. Kita berharap tetap kompak dan meraih kemenangan," ucap Roy kepada wartawan di kantor PP Pelti, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Dalam sejarah pertemuan, kedua negara di ajang perebutan supremasi tenis beregu putra dunia ini, Indonesia pernah menundukan Iran 3-2 pada 2011. Ketika itu, Christopher sukses menyumbangkan seluruh angka kemenangan, dua dari partai tunggal, dan satu dari sektor ganda putra bersama Sunu.
Meski begitu, Christo -sapaan Christopher- dkk tidak akan meremehkan lawannya. Meski beberapa petenis Iran tidak memiliki pringkat dunia ATP, mereka akan tampil maksimal. Dia juga sangat optimis bisa menang di pertandingan nanti. Apalagi, beberapa pemain telah memiliki persiapan yang cukup baik di beberapa turnamen.
"Untuk persiapan sudah baik. Secara individu oke. Saya Januari baru ikut turnamen challenge di Hongkong dan Sri Lanka selama dua minggu. Saya kira teman-teman atlet juga sudah siap. Masih ada waktu seminggu sebelum bertanding di Palembang dan maksimalkan semuanya," ucap Christo yang kini berperingkat 579 dunia.
Musim lalu, Indonesia harus menjalani relegation play-off agar dapat tetap bertahan di Grup II Zona Asia Oseania. Sedangkan Iran adalah tim promosi setelah tahun sebelumnya berhasil memenangi Grup III Zona Asia Oseania.
Bila berhasil mengatasi Iran, Indonesia akan menghadapi pemenang partai antara Kuwait dan Pakistan Juli mendatang. Sementara partai final dijadwalkan pada September. Tapi di atas kertas, Taiwan menjadi kandidat kiat mengisi slot babak akhir tersebut.
Menurut pelatih Indonesia, Roy Therik, para pemain dinilai sudah siap merebut kemenangan di pertandingan nanti. Apalagi, komposisi pemain seperti Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko, dan Sunu Wahyu Trijati akan kembali menghiasi skuat Merah Putih. Bahkan, mereka sudah melakukan latihan sejak Januari lalu.
"Kita sudah mulai latihan dari Januari. Sedangkan untuk Chris dan Sunu baru comeback setelah ikut beberapa turnamen. Itu sebabnya, kita mulai latihan sedikit lebih awal. Meski tidak semuanya bisa hadir, karena David sering berada di Taipeh. Kita berharap tetap kompak dan meraih kemenangan," ucap Roy kepada wartawan di kantor PP Pelti, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Dalam sejarah pertemuan, kedua negara di ajang perebutan supremasi tenis beregu putra dunia ini, Indonesia pernah menundukan Iran 3-2 pada 2011. Ketika itu, Christopher sukses menyumbangkan seluruh angka kemenangan, dua dari partai tunggal, dan satu dari sektor ganda putra bersama Sunu.
Meski begitu, Christo -sapaan Christopher- dkk tidak akan meremehkan lawannya. Meski beberapa petenis Iran tidak memiliki pringkat dunia ATP, mereka akan tampil maksimal. Dia juga sangat optimis bisa menang di pertandingan nanti. Apalagi, beberapa pemain telah memiliki persiapan yang cukup baik di beberapa turnamen.
"Untuk persiapan sudah baik. Secara individu oke. Saya Januari baru ikut turnamen challenge di Hongkong dan Sri Lanka selama dua minggu. Saya kira teman-teman atlet juga sudah siap. Masih ada waktu seminggu sebelum bertanding di Palembang dan maksimalkan semuanya," ucap Christo yang kini berperingkat 579 dunia.
Musim lalu, Indonesia harus menjalani relegation play-off agar dapat tetap bertahan di Grup II Zona Asia Oseania. Sedangkan Iran adalah tim promosi setelah tahun sebelumnya berhasil memenangi Grup III Zona Asia Oseania.
Bila berhasil mengatasi Iran, Indonesia akan menghadapi pemenang partai antara Kuwait dan Pakistan Juli mendatang. Sementara partai final dijadwalkan pada September. Tapi di atas kertas, Taiwan menjadi kandidat kiat mengisi slot babak akhir tersebut.
(bbk)