Magis Suarez
A
A
A
MANCHESTER - Tagar #therewillbehaters yang dikampanyekan salah satu sponsor sesuai untuk menggambarkan perjalanan karier Luis Suarez. Meski begitu, penyerang asal Uruguay tersebut selalu sukses membungkam mereka yang meragukannya.
Penampilan istimewa pada legpertama babak 16 besar Liga Champions melawan Manchester City (Man City) adalah salah satunya. Suarez memborong gol kemenangan 2-1 Barcelona atas tuan rumah dini hari kemarin. Tidak ada yang menduga Suarez bakal begitu bersinar. Maklum, rekornya melawan Man City kurang bagus. Dia cuma mencetak satu gol pada enam partai bersama Liverpool.
Mantan bomber Ajax Amsterdam itu juga tidak mengesankan pada kampanye debutnya di El Azulgrana. Suarez cuma membukukan tujuh gol di 21 laga. Sebuah catatan buruk mengingat Barcelona mengeluarkan 81 juta euro demi memboyongnya ke Camp Nou. Rapor ini membuat Man City meremehkannya jelang pertandingan.
Pada artikel khusus dalam match programme( buku previewlaga), The Citizens menyebut Suarez bukan sosok utama di lini depan Barcelona. Di kalimat berikutnya, Man City mendeskripsikannya sebagai seseorang yang melakukan ”tugas keledai” karena bekerja keras mengejar bola pada saat Messi atau Neymar bergantian menjadi headline.
Namun, di tengah semua itu, Suarez menunjukkan kemampuan sebenarnya. Insting memaksimalkan situasi bola liar mendahului Vincent Kompany serta pergerakan untuk meneruskan umpan silang Jordi Alba merupakan bukti dirinya masih berstatus salah satu penyerang terbaik dunia. ”Menyenangkan kembali ke Inggris, apalagi saya bertahuntahun memperkuat Liverpool.
Sayang, Messi gagal mengeksekusi penalti. Tentu akan lebih nyaman jika kami meraih selisih besar,” kata Suarez, dilansir Sport. Joe Hart pun tidak dapat berbuat apaapa. Kiper Man City itu hanya bisa terima ditaklukkan Suarez empat kali pada dua pertemuan terakhir. Hart sebelumnya juga merasakan nasib serupa saat Inggris menghadapi Uruguay di Piala Dunia 2014.
”Suarez pemain fantastis. Dia memaksimalkan peluangnya dengan baik. Wajar kalau Barcelona membayarnya mahal,” kata Hart. Sayang, kontroversi tetap mengiringi Suarez. Kamera televisi menangkap sosok berusia 28 tahun itu melakukan gerakan menyerupai gigitan ke lengan Martin Demichelis. Sudah ada tiga korban ”kanibalisme” Suarez, yakni Otman Bakkal, Branislav Ivanovic, dan Giorgio Chellini.
Harley ikhsan
Penampilan istimewa pada legpertama babak 16 besar Liga Champions melawan Manchester City (Man City) adalah salah satunya. Suarez memborong gol kemenangan 2-1 Barcelona atas tuan rumah dini hari kemarin. Tidak ada yang menduga Suarez bakal begitu bersinar. Maklum, rekornya melawan Man City kurang bagus. Dia cuma mencetak satu gol pada enam partai bersama Liverpool.
Mantan bomber Ajax Amsterdam itu juga tidak mengesankan pada kampanye debutnya di El Azulgrana. Suarez cuma membukukan tujuh gol di 21 laga. Sebuah catatan buruk mengingat Barcelona mengeluarkan 81 juta euro demi memboyongnya ke Camp Nou. Rapor ini membuat Man City meremehkannya jelang pertandingan.
Pada artikel khusus dalam match programme( buku previewlaga), The Citizens menyebut Suarez bukan sosok utama di lini depan Barcelona. Di kalimat berikutnya, Man City mendeskripsikannya sebagai seseorang yang melakukan ”tugas keledai” karena bekerja keras mengejar bola pada saat Messi atau Neymar bergantian menjadi headline.
Namun, di tengah semua itu, Suarez menunjukkan kemampuan sebenarnya. Insting memaksimalkan situasi bola liar mendahului Vincent Kompany serta pergerakan untuk meneruskan umpan silang Jordi Alba merupakan bukti dirinya masih berstatus salah satu penyerang terbaik dunia. ”Menyenangkan kembali ke Inggris, apalagi saya bertahuntahun memperkuat Liverpool.
Sayang, Messi gagal mengeksekusi penalti. Tentu akan lebih nyaman jika kami meraih selisih besar,” kata Suarez, dilansir Sport. Joe Hart pun tidak dapat berbuat apaapa. Kiper Man City itu hanya bisa terima ditaklukkan Suarez empat kali pada dua pertemuan terakhir. Hart sebelumnya juga merasakan nasib serupa saat Inggris menghadapi Uruguay di Piala Dunia 2014.
”Suarez pemain fantastis. Dia memaksimalkan peluangnya dengan baik. Wajar kalau Barcelona membayarnya mahal,” kata Hart. Sayang, kontroversi tetap mengiringi Suarez. Kamera televisi menangkap sosok berusia 28 tahun itu melakukan gerakan menyerupai gigitan ke lengan Martin Demichelis. Sudah ada tiga korban ”kanibalisme” Suarez, yakni Otman Bakkal, Branislav Ivanovic, dan Giorgio Chellini.
Harley ikhsan
(bbg)