Novak Djokovic Ancam Rekor Rod Laver
A
A
A
LAS VEGAS - Penampilan mengesankan Novak Djokovic di ajang Australia Terbuka lalu belum tuntas pembahasannya. Legenda tenis Amerika Serikat Andre Agassi mengatakan petenis Serbia itu berpeluang mengancam rekor legenda tenis Australia Rod Laver musim ini.
Rod Laver adalah mantan pria petenis terbaik yang tercatat dalam sejarah. Petenis yang meninggal pada 2012 lalu itu menjadi satu-satunya petenis pria di era terbuka yang mampu meraih seluruh gelar turnamen Grand Slam (Australia Terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon dan AS Terbuka) dalam satu musim.
Petenis yang namanya kini diabadikan jadi nama stadion tenis di Negeri Kangguru membuat rekor mustahil tersebut pada musim 1962 dan 1969. Dengan kata lain, pencapaian petenis bernama lengkap Rodney George Laver itu sudah berlangsung selama 46 tahun hingga sekarang.
Banyak petenis hebat saat ini, mulai dari Roger Federer sebagai pemilik gelar Grand Slam terbanyak dengan 17, atau Rafael Nadal yang meraih gelar grand slam Prancis Terbuka lima musim beruntun. Namun satu pun dari mereka tidak ada yang mampu menyabet seluruh gelar Grand Slam bersamaan dalam semusim. Terakhir Nadal yang mendekati rekor tersebut dengan meraih tiga juara Grand Slam (Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka) 2010 lalu.
Nama Djokovic pun muncul dalam benak Agassi yang disebut bakal mengancam rekor Rod Laver. Agassi menyebut petenis berusia 27 tahun itu berpeluang menyamai pencapaian mustahil Rod Laver setelah melihat penampilannya di ajang Australia Terbuka lalu.
"Saya tidak ingin memberi tekanan pada dia (Djokovic) dalam sekali wawancara, tapi sebelum ia memenangkan Australia Terbuka 2015, saya mengatakan akan ada kesempatan kita bisa melihat pertama kalinya sejak Rod Laver yang bisa memenangkan semua grand slam di tahun yang sama. Saya pikir dia benar-benar mampu melakukannya," ucap Agassi dilansir Ibtimes, Selasa (3/3/2015).
"Dia bermain di level teratas dari semua orang saat ini. Saya pikir dia punya banyak waktu untuk memperbaiki penampilan dan jika Nadal tidak mampu berbuat banyak di Paris, saya pikir dia akan menatap tahun yang cukup mendominasi," pungkasnya
Djokovic menjuarai Australia Terbuka 2015 seusai mengalahkan Andy Murray di final. Gelar tersebut menjadi trofi Grand Slam yang ke-10 bagi petenis beranak satu itu, atau tinggal beda satu trofi dari milik Rod Laver yang 11 kali jadi juara grand slam.
Rod Laver adalah mantan pria petenis terbaik yang tercatat dalam sejarah. Petenis yang meninggal pada 2012 lalu itu menjadi satu-satunya petenis pria di era terbuka yang mampu meraih seluruh gelar turnamen Grand Slam (Australia Terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon dan AS Terbuka) dalam satu musim.
Petenis yang namanya kini diabadikan jadi nama stadion tenis di Negeri Kangguru membuat rekor mustahil tersebut pada musim 1962 dan 1969. Dengan kata lain, pencapaian petenis bernama lengkap Rodney George Laver itu sudah berlangsung selama 46 tahun hingga sekarang.
Banyak petenis hebat saat ini, mulai dari Roger Federer sebagai pemilik gelar Grand Slam terbanyak dengan 17, atau Rafael Nadal yang meraih gelar grand slam Prancis Terbuka lima musim beruntun. Namun satu pun dari mereka tidak ada yang mampu menyabet seluruh gelar Grand Slam bersamaan dalam semusim. Terakhir Nadal yang mendekati rekor tersebut dengan meraih tiga juara Grand Slam (Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka) 2010 lalu.
Nama Djokovic pun muncul dalam benak Agassi yang disebut bakal mengancam rekor Rod Laver. Agassi menyebut petenis berusia 27 tahun itu berpeluang menyamai pencapaian mustahil Rod Laver setelah melihat penampilannya di ajang Australia Terbuka lalu.
"Saya tidak ingin memberi tekanan pada dia (Djokovic) dalam sekali wawancara, tapi sebelum ia memenangkan Australia Terbuka 2015, saya mengatakan akan ada kesempatan kita bisa melihat pertama kalinya sejak Rod Laver yang bisa memenangkan semua grand slam di tahun yang sama. Saya pikir dia benar-benar mampu melakukannya," ucap Agassi dilansir Ibtimes, Selasa (3/3/2015).
"Dia bermain di level teratas dari semua orang saat ini. Saya pikir dia punya banyak waktu untuk memperbaiki penampilan dan jika Nadal tidak mampu berbuat banyak di Paris, saya pikir dia akan menatap tahun yang cukup mendominasi," pungkasnya
Djokovic menjuarai Australia Terbuka 2015 seusai mengalahkan Andy Murray di final. Gelar tersebut menjadi trofi Grand Slam yang ke-10 bagi petenis beranak satu itu, atau tinggal beda satu trofi dari milik Rod Laver yang 11 kali jadi juara grand slam.
(rus)