Mengintip Perombakan Teknologi Mesin McLaren-Honda
A
A
A
LONDON - Beberapa saat pasca musim balap Formula 1 (F1) 2014 berakhir, McLaren mengejutkan beberapa paddock pesaing dengan menggandeng produsen mesin asal Jepang Honda. Banyak diramal kolaborasi teknologi keduanya yang tertuang dalam mobil MP4-30H menjanjikan dominasi selama tes pramusim berlangsung.
Tapi, alih-alih membuat kejutan, selama tiga kali pengujian di Jerez dan Barcelona, Fernando Alonso dkk malah banyak mendapat masalah. Pada tes pertama di Jerez, masalah kecepatan jadi rapor merah tim asal Inggris tersebut. Selanjutnya di Barcelona, kebocoran hidrolik memaksa McLaren tidak melanjutkan sesi pengujian pertama di tanah Catalan itu akhir Februari lalu.
Masalah belum usai menerpa McLaren setelah pembalapnya Alonso menabrak dinding pinggir Sirkuit de Catalunya. Kerugian yang didapat selain masih banyak pekerjaan rumah bagi McLaren, mereka kehilangan pembalap andalannya jelang seri balap pertama di Australia dimulai yang mesti menjalani masa penyembuhan.
Sederet kasus di atas jelas menimbulkan banyak masalah baru di tubuh McLaren. Pertanyaan pun muncul sebab kejadian tersebut malah menimpa tim pimpinan Eric Boullier pasca bergabung dengan Honda.
Dilansir situs Formula 1, Sabtu (7/3/2015), tim yang sempat bermitra pada era 1988-1992 itu bertekad mengatasi masalah di atas. Salah satu caranya adalah dengan membenahi tampilan unit daya RA615H atau kode dari mesin Honda V6 yang punya kapasitas 1.6 liter (1.600 cc).
Tampilan unit daya mesin Honda V6 RA615H. Letak kompresor dan turbin mobil McLaren MP4-30H dibedakan dengan tim Mercedes dan Renault dan Ferrari.
Ket: kompresor (biru), turbin (merah), MGU-H dan MGU-K (hijau)
Honda coba mengikuti kesuksesan Mercedes dari sisi posisi kompresor dan turbin yang terletak di kedua ujung mesin pembakaran internal dengan MGU-H (motor generator unit head) dengan sedikit merubahnya. Keuntungan dari posisi tersebut adalah tata letak yang bertentangan dengan tim Renault dan Ferrari.
Honda memilih pendekatan yang berbeda dari ketiga produsen yakni dengan menempatkan posisi MGU-H di antara kompresor dan turbin di bagian belakang mesin dan menempatkan MGU-K di bagian depan. Dengan kata lain, kinerja mesin bakal lebih optimal sebab kedua generator mesin saling berada di tengah-tengah kipas dan kompresor untuk menghasilkan energi tambahan dan listrik.
Menarik ditunggu hasil teknologi kolaborasi McLaren dan Honda. Mengingat banyaknya masalah, semoga saja perubahan di mesin tersebut bisa memberikan dampak positif di musim balap Formula 1 kali ini.
Tapi, alih-alih membuat kejutan, selama tiga kali pengujian di Jerez dan Barcelona, Fernando Alonso dkk malah banyak mendapat masalah. Pada tes pertama di Jerez, masalah kecepatan jadi rapor merah tim asal Inggris tersebut. Selanjutnya di Barcelona, kebocoran hidrolik memaksa McLaren tidak melanjutkan sesi pengujian pertama di tanah Catalan itu akhir Februari lalu.
Masalah belum usai menerpa McLaren setelah pembalapnya Alonso menabrak dinding pinggir Sirkuit de Catalunya. Kerugian yang didapat selain masih banyak pekerjaan rumah bagi McLaren, mereka kehilangan pembalap andalannya jelang seri balap pertama di Australia dimulai yang mesti menjalani masa penyembuhan.
Sederet kasus di atas jelas menimbulkan banyak masalah baru di tubuh McLaren. Pertanyaan pun muncul sebab kejadian tersebut malah menimpa tim pimpinan Eric Boullier pasca bergabung dengan Honda.
Dilansir situs Formula 1, Sabtu (7/3/2015), tim yang sempat bermitra pada era 1988-1992 itu bertekad mengatasi masalah di atas. Salah satu caranya adalah dengan membenahi tampilan unit daya RA615H atau kode dari mesin Honda V6 yang punya kapasitas 1.6 liter (1.600 cc).
Tampilan unit daya mesin Honda V6 RA615H. Letak kompresor dan turbin mobil McLaren MP4-30H dibedakan dengan tim Mercedes dan Renault dan Ferrari.
Ket: kompresor (biru), turbin (merah), MGU-H dan MGU-K (hijau)
Honda coba mengikuti kesuksesan Mercedes dari sisi posisi kompresor dan turbin yang terletak di kedua ujung mesin pembakaran internal dengan MGU-H (motor generator unit head) dengan sedikit merubahnya. Keuntungan dari posisi tersebut adalah tata letak yang bertentangan dengan tim Renault dan Ferrari.
Honda memilih pendekatan yang berbeda dari ketiga produsen yakni dengan menempatkan posisi MGU-H di antara kompresor dan turbin di bagian belakang mesin dan menempatkan MGU-K di bagian depan. Dengan kata lain, kinerja mesin bakal lebih optimal sebab kedua generator mesin saling berada di tengah-tengah kipas dan kompresor untuk menghasilkan energi tambahan dan listrik.
Menarik ditunggu hasil teknologi kolaborasi McLaren dan Honda. Mengingat banyaknya masalah, semoga saja perubahan di mesin tersebut bisa memberikan dampak positif di musim balap Formula 1 kali ini.
(sha)