Federer Masih Lapar Gelar Wimbledon
A
A
A
LOS ANGELES - Meski sudah bertabur gelar grand slam, Roger Federer tampaknya belum puas. Ia mengaku masih lapar gelar khususnya di Wimbledon.
Saat ini lemari koleksi trofi di rumahnya sudah tersimpan 17 gelar grand slam. Khusus di ajang Wimbledon sendiri, petenis asal Swiss itu sudah meraih delapan kali. Bahkan ia sangat luar biasa setelah mendapatkannya pada 2003 dan terus dipertahankannya sampai 2009. Terakhir kali Federer mengangkat trofi turnamen tertua di dunia itu pada 2012 silam lalu.
"Itu akan menjadi salah satu pilihan favorit saya (menjadi juara Wimbledon) sekarang. Saya sangat menginginkan menjadi juara di Wimbledon. Saya pikir itu sangat mungkin," ucapnya dilansir Reuters, Selasa (10/3/2015).
"Kalau saya bisa menjadi juara Wimbledon, itu sangat keren buat pribadi saya. Bukan hanya buat saya, tapi tim, masyarakat Swiss dan para pendukung saya," lanjut mantan petenis nomor satu dunia itu.
Ajang Wimbledon tahun ini yang baru akan digelar Juni mendatang akan menjadi pertarungan bergengsi seorang Federer. Kalau ia berhasil merengkuh gelar tahun ini, ia akan makin memperkukuh rekor di tanah Inggris sekaligus mematahkan rekor Pete Sampras dan WC Renshaw.
Catatan rekor yang bisa dibuatnya, Federer akan menjadi petenis tertua yang bisa mendulang gelar. Terakhir kali prestasi ini dibuat Arthur Ashe saat menjadi juara pada 1975 di usia 31 tahun. Federer sendiri sekarang sudah berusia 33 tahun.
Federer mengatakan bahwa ambisinya menambah gelar ini bukan semata-mata untuk meninggalkan rival terberatnya, Rafael Nadal yang mendekati perolehan gelar, yakni 14 gelar. Sangat mungkin Nadal bisa melewati rekornya. "Semua bisa saja terjadi. Nadal berpeluang melewati perolehan gelar saya, terutama di Prancis Terbuka. Bisa dengan cepat Nadal melewati saya."
Hal ini berbeda dengan Novak Djokovic. Meski petenis Serbia itu kini berada di peringkat satu dunia, namun agaknya untuk bisa melewati perolehan gelar Federer masih perlu kerja keras. Saat ini Djokovic baru berhasil mengamankan 10 gelar.
"Saya kira Djokovic masih memerlukan jalan panjang. Semua tergantung seberapa dominan ia berhasil meraih gelar di tahun berikutnya."
Saat ini lemari koleksi trofi di rumahnya sudah tersimpan 17 gelar grand slam. Khusus di ajang Wimbledon sendiri, petenis asal Swiss itu sudah meraih delapan kali. Bahkan ia sangat luar biasa setelah mendapatkannya pada 2003 dan terus dipertahankannya sampai 2009. Terakhir kali Federer mengangkat trofi turnamen tertua di dunia itu pada 2012 silam lalu.
"Itu akan menjadi salah satu pilihan favorit saya (menjadi juara Wimbledon) sekarang. Saya sangat menginginkan menjadi juara di Wimbledon. Saya pikir itu sangat mungkin," ucapnya dilansir Reuters, Selasa (10/3/2015).
"Kalau saya bisa menjadi juara Wimbledon, itu sangat keren buat pribadi saya. Bukan hanya buat saya, tapi tim, masyarakat Swiss dan para pendukung saya," lanjut mantan petenis nomor satu dunia itu.
Ajang Wimbledon tahun ini yang baru akan digelar Juni mendatang akan menjadi pertarungan bergengsi seorang Federer. Kalau ia berhasil merengkuh gelar tahun ini, ia akan makin memperkukuh rekor di tanah Inggris sekaligus mematahkan rekor Pete Sampras dan WC Renshaw.
Catatan rekor yang bisa dibuatnya, Federer akan menjadi petenis tertua yang bisa mendulang gelar. Terakhir kali prestasi ini dibuat Arthur Ashe saat menjadi juara pada 1975 di usia 31 tahun. Federer sendiri sekarang sudah berusia 33 tahun.
Federer mengatakan bahwa ambisinya menambah gelar ini bukan semata-mata untuk meninggalkan rival terberatnya, Rafael Nadal yang mendekati perolehan gelar, yakni 14 gelar. Sangat mungkin Nadal bisa melewati rekornya. "Semua bisa saja terjadi. Nadal berpeluang melewati perolehan gelar saya, terutama di Prancis Terbuka. Bisa dengan cepat Nadal melewati saya."
Hal ini berbeda dengan Novak Djokovic. Meski petenis Serbia itu kini berada di peringkat satu dunia, namun agaknya untuk bisa melewati perolehan gelar Federer masih perlu kerja keras. Saat ini Djokovic baru berhasil mengamankan 10 gelar.
"Saya kira Djokovic masih memerlukan jalan panjang. Semua tergantung seberapa dominan ia berhasil meraih gelar di tahun berikutnya."
(bbk)