Bos F1 Setujui Niat Red Bull Gembosi Mercedes
A
A
A
MELBOURNE - Sikap tim Red Bull yang meminta adanya penyelarasan teknologi mesin Formula 1 (F1) dengan menggembosi tim Mercedes musim ini mendapat dukungan. Bos besar F1 Bernie Ecclestone menyatakan dukungannya pada rencana tersebut agar kompetisi balap mobil paling prestisius itu bisa berjalan lebih imbang terhadap tim lain.
Christian Horner sebelumnya meminta FIA selaku otoritas tertinggi balapan membuat regulasi yang mengatur kesamaan teknologi mobil tiap peserta. Pasalnya pembalap tim Renault terpaut hampir 100 bhp dari duo Mercedes Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang merajai seri balapan pembuka di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (15/3/2015).
Hal tersebut dinilai tidak timpang sebab membuat balapan dianggap jadi monopoli tim-tim besar tanpa memberikan kesempatan pada tim kecil. Hal tersebut makin dikuatkan oleh pernyataan penasihat tim Red Bull Helmut Marko yang mengancam bakal meninggalkan pentas F1 andai tidak adanya keseragaman soal regulasi mesin.
(Baca juga: Red Bull Ancam Tinggalkan Pentas F1)
Menanggapi keluhan tersebut, Ecclestone akhirnya buka suara. Menurut pria berusia 84 tahun itu, sikap yang ditunjukkan tim berlogo Banteng Merah itu memang benar alias dirinya setuju jika adanya perombakan soal regulasi mesin.
"Mereka sangat 100 persen bersikap benar. Ada aturan yang saya pikir berasal dari mantan presiden FIA Max Mosley yang diutarakannya saat ia menjabat bahwa tim atau mesin pemasok tertentu (Mercedes) melakukan sesuatu yang ajaib hingga FIA bisa naik level hal," ungkap Ecclestone dilansir The Guardian, Senin (16/3/2015).
"Mercedes telah melakukan pekerjaan dengan baik yang semua orang mesti akui. Kami perlu mengubah sedikit hal dan mencoba meningkatkan hal tersebut," sambungnya.
Kendati demikian, Ecclestone menampik jika hal tersebut adalah upaya menjegal Mercedes kembali menjuarai balapan musim ini. Pria asal Inggris itu justru menilai langkah tersebut bisa membuat produsen lain lebih bersaing.
"Apa yang harus kami lakukan adalah membekukan mesin Mercedes dan membiarkan orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Kami harus mendukung FIA membuat perubahan," pungkasnya.
Christian Horner sebelumnya meminta FIA selaku otoritas tertinggi balapan membuat regulasi yang mengatur kesamaan teknologi mobil tiap peserta. Pasalnya pembalap tim Renault terpaut hampir 100 bhp dari duo Mercedes Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang merajai seri balapan pembuka di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (15/3/2015).
Hal tersebut dinilai tidak timpang sebab membuat balapan dianggap jadi monopoli tim-tim besar tanpa memberikan kesempatan pada tim kecil. Hal tersebut makin dikuatkan oleh pernyataan penasihat tim Red Bull Helmut Marko yang mengancam bakal meninggalkan pentas F1 andai tidak adanya keseragaman soal regulasi mesin.
(Baca juga: Red Bull Ancam Tinggalkan Pentas F1)
Menanggapi keluhan tersebut, Ecclestone akhirnya buka suara. Menurut pria berusia 84 tahun itu, sikap yang ditunjukkan tim berlogo Banteng Merah itu memang benar alias dirinya setuju jika adanya perombakan soal regulasi mesin.
"Mereka sangat 100 persen bersikap benar. Ada aturan yang saya pikir berasal dari mantan presiden FIA Max Mosley yang diutarakannya saat ia menjabat bahwa tim atau mesin pemasok tertentu (Mercedes) melakukan sesuatu yang ajaib hingga FIA bisa naik level hal," ungkap Ecclestone dilansir The Guardian, Senin (16/3/2015).
"Mercedes telah melakukan pekerjaan dengan baik yang semua orang mesti akui. Kami perlu mengubah sedikit hal dan mencoba meningkatkan hal tersebut," sambungnya.
Kendati demikian, Ecclestone menampik jika hal tersebut adalah upaya menjegal Mercedes kembali menjuarai balapan musim ini. Pria asal Inggris itu justru menilai langkah tersebut bisa membuat produsen lain lebih bersaing.
"Apa yang harus kami lakukan adalah membekukan mesin Mercedes dan membiarkan orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Kami harus mendukung FIA membuat perubahan," pungkasnya.
(rus)