Jaminan Suporter Muluskan Duel PSS Sleman
A
A
A
SLEMAN - PSS Sleman lega setelah mengantongi izin dari aparat kepolisian untuk menggelar uji coba melawan Persipur Purwodadi, Minggu (22/3). Adanya surat pernyataan dari suporter Slemania yang berisi kesanggupan menjaga situasi menjadi salah satu dasar dari keluarnya izin tersebut.
Hanya saja untuk mengurangi potensi terjadinya rusuh yang melibatkan suporter, laga yang menjadi bagian dari tur Persipur ke DIY tersebut akan digelar sore hari. "Izin sudah keluar, pertandingan digelar sore hari untuk menghindari adanya keributan," tandas Ketua Panpel PSS Sleman Ediyanto.
Pasca terjadinya keributan yang melibatkan suporter bola pada Jumat (13/3) di Jalan Magelang, izin penyelenggaraan sepakbola di Sleman mendapatkan perhatian khusus. Hal tersebut menjadikan aparat keamanan meminta jaminan tetap terjaganya kondusifitas suasana ketika digelar pertandingan. Laga melawan Persipur yang digelar Minggu (22/3) sebelumnya dijadwalkan digelar Sabtu (21/3).
Persoalan perizinan tercatat menjadikan laga harus molor sehari dan diselenggarakan pada sore hari tidak malam seperti pada laga uji coba kandang lainnya. Selama ini antusiasme penonton ketika laga di gelar sore hari di Maguwoharjo sedikit berkurang jika dibandingkan dengan laga yang digelar malam hari.
Untuk laga kandang kali ini Panpel menurut Edi menyiapkan 20.000 lembar tiket. Sementara untuk harga tidak berbeda dengan yang ditetapkan pada laga ujicoba melawan klub selevel yakni Rp10.000 untuk tribun di belakang gawang utara dan selatan, Rp20.000 untuk sisi timur dan Rp30.000 untuk tribun barat.
Uji coba melawan Persipur Purwodadi merupakan latih tanding pertama PSS Sleman melawan klub selevel setelah dibesut oleh Jaya Hartono. Uji coba yang digelar dengan klub selevel disebut Jaya menjadi bagian dari evaluasi pemain terutama untuk kebutuhan memilih nama-nama yang akan menjadi skuad inti.
Pada laga kandang, pelatih pemegang lisensi A AFC tersebut menyebut akan memaksimalkan kekuatan untuk menyerang. Untuk laga kandang mantan pelatih Persik Kediri tersebut, menargetkan anak asuhnya dapat bermain maksimal hingga mampu mendapatkan point penuh pada laga kandang.
Hanya saja untuk mengurangi potensi terjadinya rusuh yang melibatkan suporter, laga yang menjadi bagian dari tur Persipur ke DIY tersebut akan digelar sore hari. "Izin sudah keluar, pertandingan digelar sore hari untuk menghindari adanya keributan," tandas Ketua Panpel PSS Sleman Ediyanto.
Pasca terjadinya keributan yang melibatkan suporter bola pada Jumat (13/3) di Jalan Magelang, izin penyelenggaraan sepakbola di Sleman mendapatkan perhatian khusus. Hal tersebut menjadikan aparat keamanan meminta jaminan tetap terjaganya kondusifitas suasana ketika digelar pertandingan. Laga melawan Persipur yang digelar Minggu (22/3) sebelumnya dijadwalkan digelar Sabtu (21/3).
Persoalan perizinan tercatat menjadikan laga harus molor sehari dan diselenggarakan pada sore hari tidak malam seperti pada laga uji coba kandang lainnya. Selama ini antusiasme penonton ketika laga di gelar sore hari di Maguwoharjo sedikit berkurang jika dibandingkan dengan laga yang digelar malam hari.
Untuk laga kandang kali ini Panpel menurut Edi menyiapkan 20.000 lembar tiket. Sementara untuk harga tidak berbeda dengan yang ditetapkan pada laga ujicoba melawan klub selevel yakni Rp10.000 untuk tribun di belakang gawang utara dan selatan, Rp20.000 untuk sisi timur dan Rp30.000 untuk tribun barat.
Uji coba melawan Persipur Purwodadi merupakan latih tanding pertama PSS Sleman melawan klub selevel setelah dibesut oleh Jaya Hartono. Uji coba yang digelar dengan klub selevel disebut Jaya menjadi bagian dari evaluasi pemain terutama untuk kebutuhan memilih nama-nama yang akan menjadi skuad inti.
Pada laga kandang, pelatih pemegang lisensi A AFC tersebut menyebut akan memaksimalkan kekuatan untuk menyerang. Untuk laga kandang mantan pelatih Persik Kediri tersebut, menargetkan anak asuhnya dapat bermain maksimal hingga mampu mendapatkan point penuh pada laga kandang.
(aww)