Waduh, Singo Edan Belum Menemukan Starting XI Ideal
A
A
A
MALANG - Arema Cronus banyak melakukan uji coba selama pramusim. Tak hanya tim Indonesia Super League (ISL), klub Divisi Utama pun sempat dijajal Singo Edan. Ironisnya, banyak uji coba tak lantas membuat Arema mudah menentukan formasi inti. Sejauh ini, posisi paten yang sudah terlihat adalah lini depan.
Cristian Gonzales selalu menjadi taring utama Singo Edan selama pramusim karena produktivitasnya sangat memukau. Posisi lain yang terbaca adalah full-back, dengan munculnya nama Hasim Kipuw dan Johan Alfarizie.
Bek tengah tampaknya juga menjadi milik duo 'raksasa' Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame. Selain ini posisi masih bisa memunculkan berbagai kemungkinan. Lini tengah misalnya, semua pemain masih berpotensi menjadi aset reguler.
Menanjakkan performa Ferry Aman Saragih dan Hendro Siswanto, bisa saja mengusik Ahmad Bustomi dan Sengbah Kennedy. Posisi striker, selain Cristian Gonzales, juga masih diperebutkan Samsul Arif, Yao Rudy, Sunarto, hingga Ahmad Nuviandani. Juga masih ada Dendi Santoso dan Arif Suyono sebagai striker-winger.
Staf pelatih Arema tidak suka menyebut status pemain utama dan cadangan, namun pada praktiknya tetap saja harus ada tim terbaik. "Sampai saat ini semua pemain masih memiliki peluang sama menjadi tim inti. Semua akan kami putuskan setelah ujicoba ke Jawa Tengah. Siapa saja yang menunjukkan konsistensi dan kesiapan, maka akan diturunkan di awal ISL," jelas Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus.
Perkiraan soal pemain inti juga masih tergantung strategi mana yang bakal dipakai Singo Edan nanti. Misalnya jika memakai pola 3-5-2 atau 4-3-1-2 maka pemain berposisi winger murni peluang bermainnya lebih sedikit. Itu berbeda dengan saat memakai pola 4-3-3.
Demikian pula dengan striker, tipikal seperti Yao Rudy lebih memiliki peluang bermain ketika Arema memakai dua striker. Sedangkan saat menempatkan satu penyerang, maka posisi paling depan sudah dikaveling Cristian Gonzales sebagai penyerang terbaik. Itu karena Yao tak begitu cocok sebagai striker-winger.
"Ya, ada pengaruh strategi juga. Makanya kami menuntut semua pemain siap karena mungkin ada perubahan strategi karena Arema tidak paten memakai satu strategi saja," urai Joko. Selama ini tiga formasi di atas menjadi pilihan utama Arema Cronus.
Cristian Gonzales selalu menjadi taring utama Singo Edan selama pramusim karena produktivitasnya sangat memukau. Posisi lain yang terbaca adalah full-back, dengan munculnya nama Hasim Kipuw dan Johan Alfarizie.
Bek tengah tampaknya juga menjadi milik duo 'raksasa' Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame. Selain ini posisi masih bisa memunculkan berbagai kemungkinan. Lini tengah misalnya, semua pemain masih berpotensi menjadi aset reguler.
Menanjakkan performa Ferry Aman Saragih dan Hendro Siswanto, bisa saja mengusik Ahmad Bustomi dan Sengbah Kennedy. Posisi striker, selain Cristian Gonzales, juga masih diperebutkan Samsul Arif, Yao Rudy, Sunarto, hingga Ahmad Nuviandani. Juga masih ada Dendi Santoso dan Arif Suyono sebagai striker-winger.
Staf pelatih Arema tidak suka menyebut status pemain utama dan cadangan, namun pada praktiknya tetap saja harus ada tim terbaik. "Sampai saat ini semua pemain masih memiliki peluang sama menjadi tim inti. Semua akan kami putuskan setelah ujicoba ke Jawa Tengah. Siapa saja yang menunjukkan konsistensi dan kesiapan, maka akan diturunkan di awal ISL," jelas Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus.
Perkiraan soal pemain inti juga masih tergantung strategi mana yang bakal dipakai Singo Edan nanti. Misalnya jika memakai pola 3-5-2 atau 4-3-1-2 maka pemain berposisi winger murni peluang bermainnya lebih sedikit. Itu berbeda dengan saat memakai pola 4-3-3.
Demikian pula dengan striker, tipikal seperti Yao Rudy lebih memiliki peluang bermain ketika Arema memakai dua striker. Sedangkan saat menempatkan satu penyerang, maka posisi paling depan sudah dikaveling Cristian Gonzales sebagai penyerang terbaik. Itu karena Yao tak begitu cocok sebagai striker-winger.
"Ya, ada pengaruh strategi juga. Makanya kami menuntut semua pemain siap karena mungkin ada perubahan strategi karena Arema tidak paten memakai satu strategi saja," urai Joko. Selama ini tiga formasi di atas menjadi pilihan utama Arema Cronus.
(sha)