Nonton El Clasico, Warga Mosul Diancam Hukuman Cambuk

Rabu, 25 Maret 2015 - 11:04 WIB
Nonton El Clasico, Warga Mosul Diancam Hukuman Cambuk
Nonton El Clasico, Warga Mosul Diancam Hukuman Cambuk
A A A
Pertandingan sarat gengsi bertajuk el clasico , yang mempertemukan Barcelona dengan Real Madrid, akhir pekan lalu, dilihat jutaan orang di seluruh dunia.

Sayang, di kota yang dikuasai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menikmati perang dua raksasa sepak bola Spanyol tersebut bisa berujung hukuman cambuk. Akhir pekan lalu, penggemar sepak bola di kolong langit disajikan pertandingan seru antara Barcelona dan Madrid di Camp Nou.

Partai yang berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi tuan rumah itu konon disaksikan lebih dari 500 juta pasang mata yang tersebar di beberapa negara, termasuk Irak. Namun, warga Irak, khususnya yang berdomisili di Mosul, hampir dipastikan tidak bisa menyaksikan el clasico . Bukan karena laga itu tidak disiarkan langsung televisi lokal, melainkan lantaran adanya ancaman dari para pemimpin ISIS.

Menurut sejumlah pemberitaan, kelompok garis keras yang sekarang menguasai Mosul itu melarang setiap orang menonton el clasico. ISIS juga memberi ultimatum kepada para pemilik toko, kafe, atau yang memiliki televisi untuk tidak menyetel laga el clasico . Mereka memperingatkan bakal menjatuhkan hukuman berat bagi siapa saja yang melanggar.

Hukuman tersebut berupa cambukan hingga 80 kali di depan umum. “Pada Minggu (22/3), ISIS membuat pengumuman melalui pengeras suara di masjid-masjid dan memerintahkan semua orang agar tidak menonton el clasico atau berisiko akan menerima sanksi,” ucap seorang narasumber yang dirahasiakan namanya, dilansir sport.es.

Menurut narasumber itu, ISIS mengeluarkan larangan tersebut karena mengharamkan sepak bola. ISIS beranggapan sepak bola merupakan produk budaya barat dan haram disaksikan warga di daerah kekuasaan mereka di Suriah Utara dan sebagian Irak Utara.

Larangan ISIS tidak ubahnya fatwa bagi warga Mosul. Bisa dipastikan tidak ada seorang pun yang berani membangkang. Apalagi, ISIS pernah memberi contoh bagi yang melanggar aturan dengan menjatuhkan hukuman mati. Itu terjadi pada Januari lalu.

Kabarnya, ISIS menembak mati 13 remaja yang menyaksikan Piala Asia 2015 antara Irak melawan Yordania. ISIS disebut-sebut memergoki remaja-remaja itu sedang asyik menonton pertandingan yang dimenangkan Irak 1-0 lewat gol tunggal Yaser Kasim.

Para remaja tersebut dikumpulkan di lapangan terbuka sebelum ditembak oleh regu tembak menggunakan senapan mesin. Ironisnya, aksi pembantaian massal itu disaksikan banyak orang.

M mirza
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6505 seconds (0.1#10.140)