Bisikan Senior buat Pacquiao dan Mayweather
A
A
A
LAS VEGAS - Mega duel tinju antara Manny Pacquiao melawan Floyd Mayweather Jr sudah tentu menyedot banyak tenaga dan pikiran bagi dua petinju kelas welter tersebut. Goerge Foreman, yang pernah melangsungkan duel besar, memberikan sekedar tips atau wejangan agar keduanya bisa memberikan tontonan yang menarik.
Foreman pernah tercatat dalam sejarah ketika melangsungkan mega duel tinju kelas berat melawan Muhammad Ali bertajuk 'Rumble in the Jungle' pada 1974. Kemudian, Joe Frazier dua kali pada 1973 dan 1976, serta Evander Holyfield 1991 lalu.
Duel tersebut bisa dinamakan mega duel tinju kelas berat masa lalu sebab lawan yang dihadapi Foreman bukan petinju biasa. Petinju yang dijuluki Big George itu hanya kalah dari Ali dan Holyfield yang saat itu bisa dibilang sebagai raja tinju kelas berat.
Kini, mega duel tinju kelas welter bakal tersaji ketika Pacquiao dan Mayweather Jr bakal berada satu ring di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, 2 Mei atau 3 Mei waktu Indonesia. Foreman pun memberi wejangan pada dua petinju tersebut sebelum berduel.
"Ini mungkin untuk bakal jadi waktu yang paling menyita untuk Pacquiao dan Mayweather Jr. Sebab anda berlatih keras dan ada seribu orang di sekitar anda, tapi tak ada yang benar-benar membicarakan duel ini secara tepat," ungkap Foreman dilansir ESPN, Kamis (30/5/2015).
"Anda harus menghabiskan banyak waktu untuk diri sendiri. Saya ingat bagaimana mereka yang melangsungkan duel terbesar, merasa kesepian karena topik pertarungan. Anda sendiri yang cuma bisa memahami pertarungan tersebut, dan semakin besar topik pertarungan dibicarakan, maka anda harus semakin dalam memahaminya sendiri. Ini masalah sendiri, lebih dari kesendirian," pungkasnya.
Duel Pacquiao versus Mayweather Jr. bakal memperebutkan gelar raja tinju kelas welter. Selain itu, duel tersebut memiliki nilai terbesar sepanjang sejarah tinju dengan bayaran Rp3,2 Triliun.
Foreman pernah tercatat dalam sejarah ketika melangsungkan mega duel tinju kelas berat melawan Muhammad Ali bertajuk 'Rumble in the Jungle' pada 1974. Kemudian, Joe Frazier dua kali pada 1973 dan 1976, serta Evander Holyfield 1991 lalu.
Duel tersebut bisa dinamakan mega duel tinju kelas berat masa lalu sebab lawan yang dihadapi Foreman bukan petinju biasa. Petinju yang dijuluki Big George itu hanya kalah dari Ali dan Holyfield yang saat itu bisa dibilang sebagai raja tinju kelas berat.
Kini, mega duel tinju kelas welter bakal tersaji ketika Pacquiao dan Mayweather Jr bakal berada satu ring di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, 2 Mei atau 3 Mei waktu Indonesia. Foreman pun memberi wejangan pada dua petinju tersebut sebelum berduel.
"Ini mungkin untuk bakal jadi waktu yang paling menyita untuk Pacquiao dan Mayweather Jr. Sebab anda berlatih keras dan ada seribu orang di sekitar anda, tapi tak ada yang benar-benar membicarakan duel ini secara tepat," ungkap Foreman dilansir ESPN, Kamis (30/5/2015).
"Anda harus menghabiskan banyak waktu untuk diri sendiri. Saya ingat bagaimana mereka yang melangsungkan duel terbesar, merasa kesepian karena topik pertarungan. Anda sendiri yang cuma bisa memahami pertarungan tersebut, dan semakin besar topik pertarungan dibicarakan, maka anda harus semakin dalam memahaminya sendiri. Ini masalah sendiri, lebih dari kesendirian," pungkasnya.
Duel Pacquiao versus Mayweather Jr. bakal memperebutkan gelar raja tinju kelas welter. Selain itu, duel tersebut memiliki nilai terbesar sepanjang sejarah tinju dengan bayaran Rp3,2 Triliun.
(sha)