Pesepak Bola Nasional Akan Geruduk Kantor Menpora

Sabtu, 02 Mei 2015 - 22:48 WIB
Pesepak Bola Nasional Akan Geruduk Kantor Menpora
Pesepak Bola Nasional Akan Geruduk Kantor Menpora
A A A
JAKARTA - Buntut dari penghentian kompetisi yang diputuskan PSSI siang ini, Sabtu (2/5/2015) tentunya akan berdampak langsung pada para pesepak bola yang kini memperkuat sejumlah klub Indonesia. Bukan saja kehilangan kesempatan untuk bisa dilirik klub-klub regional Asia Tenggara, para pesepak bola nasional yang kini meperkuat sejumlah klub Indonesia juga dipastikan tidak akan bisa menafkahi keluarga mereka karena fakumnya kompetisi sepak bola nasional yang menjadi sumber mata pencaharian satu-satunya.

Untuk itu manajer Persebaya Surabaya, Sulaiman 'Gendhar' Harry Ruswanto mengaku akan memboyong para pemainnya untuk menemui Menpora, Imam Nahrawi guna meminta pertanggung jawaban atas dampak menyakitkan yang harus diterima akibat kekisurhan sepak bola yang disebabkan Menpora. ''Saya akan menjelaskan masalah ini kepada pemain. Tentu semua pasti kecewa, untuk itu saya akan memfasilitasi mereka untuk menemui Menpora guna membicarakan dampak dari penghentian kompetisi ini,'' jelas Gendhar.

Selain itu, Gendhar juga mengaku akan segera melakukan pertemuan dengan pihak internal klub guna membicarakan langkah yang akan diambil selanjutnya. Hingga saat ini, dirinya masih belum bisa memastikan langkah apa yang akan diambil Persebaya terkait penghentian kompetisi yang diputuskan PSSI siang hari tadi.

''Saya akan membicarakan hal ini secepatnya dengan pemilik klub. Saya tidak tahu langkah apa yang akan diambil pak Gede (Widiade) nantinya, tapi pastinya semua akan sangat kecewa dengan keputusan ini,'' ungkap Gendhar.

Sebelumnya, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono juga menyadari betul kalau keputusan ini akan berdampak besar kepada para pemain nasional. Namun Joko beranggapan hal ini harus dilakukan karena PSSI ingin mencegah para klub mengalami kerugian yang jauh lebih besar akibat tidak adanya kejelasan soal kapan bergulirnya kompetisi musim 2015.

''Ya ini adalah konsekuensi dari penghentian kompetisi. Tapi keputusan pahit ini harus kita ambil untuk mencegah kerugian yang lebih besar," tutur Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia.
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1410 seconds (0.1#10.140)