Lima Duel Tinju Kontroversial Paling Diingat

Minggu, 03 Mei 2015 - 17:31 WIB
Lima Duel Tinju Kontroversial...
Lima Duel Tinju Kontroversial Paling Diingat
A A A
LAS VEGAS - Mega Duel yang dinanti hampir enam tahun berakhir menyisakan sekelumit kontroversi. Sejumlah kalangan menilai keputusan wasit dan juri yang memimpin laga Floyd Mayweather Jr. kontra Manny Pacquiao berat sebelah.

Pada laga tersebut, Mayweather Jr. dinyatakan menang dengan akumulasi angka 118-110, 116-112, 116-112. Tetapi koresponden The Telegraph, Gareth Davies punya hitungan lain. Dia mencatat, poin yang terakhir seharusnya 115-113.

Legenda tinju dunia, Mike Tyson bahkan secara terang-terangan menecela Mega Duel yang menyedot uang lebih dari Rp 3,1 triliun itu. Menurutnya, kemenangan Mayweather Jr. di MGM Grand Garden, Minggu (3/5/2015) diluar ekspektasi. "Kita menunggu 5 tahun hanya untuk pertandingan seperti ini," kicau Tyson di akun twitternya.

Meski di luar ekspektasi, duel Mayweather Jr. kontra Pacquiao tetap akan tercatat di dalam sejarak perkembangan tinju dunia. Sepanjang sejarah tinju, terdapat beberapa pertandingan yang juga berbau kontroversi. Berikut dikutip dari berbagai sumber, lima pertandingan tinju yang menyisakan kontroversi.

1. Joe Louis - Jersey Joe Walcott (New York - 1947)
Madison square Garden di kota New York menjadi saksi perjuangan Jersey Joe Walcott yang berusaha merebut gelar juara dunia dari tangan Joe Louis.

Walcott sukses memukul jatuh Louis di ronde pertama dan keempat. Walcott harus menerima kenyataan bahwa juri memilih untuk memenangkan Luis dengan keputusan split decision. Kedua petinju kemudian melakukan rematch namun Walcott akhirnya kalah K.O di ronde ke-11.

2. Roy Jones Jr.- Park Si Hun (Seoul - 1988)
Kedua petinju bertarung memperebutkan medali emas pada Olimpiade Seoul, 1988. Pada pertandingan tersebut Jones mampu mendaratkan sebanyak 86 pukulan sedangkan petinju tuan rumah Park Si Hun hanya 32 pukulan.

Namun di akhir duel juri justru memberi kemenangan 3-2 kepada Park Si Hun. Kontroversi semakin mencuat saat salah seorang hakim mengaku berpihak kepada petinju tuan rumah. Dugaan penyuapan pun langsung merebak. Setelah insiden ini, penyelenggara Olimpiade pun mengubah sistem penilaian.

3. Pernell Whitaker-Julio Cesar Chavez (Texas - 1993)
Whitaker mendapat kesempatan memenangkan duel kontra Julio Cesar Chaves 10 September 1993. Saat itu, Chaves masih menjadi petinju pound to pound terbaik sehingga publik lebih memilih untuk menjagokan petinju asal Meksiko tersebut.

Namun, di atas ring Whitaker justru lebih mendominasi. Dia berhasil merepotkan Chaves dan sukses mendaratkan banyak pukulan. Kesalahannya hanya satu, Whitaker tak mampu menjatuhkan Chavez.

Whitaker harus menerima kenyataan pahit bahwa juri memutuskan laga berakhir dengan draw meski banyak pengamat menilai petinju Amerika Serikat itu memenangkan 9 dari 12 ronde yang dilalui. Salah satu media olahraga yang cukup besar di Amerika Serikat, yakni Sports Illustrated, menilai kemenangan Whitaker telah dirampok dan menuliskannya di halaman depannya.

4. Oscar De Lahoya- Felix Trinidad (Las Vegas - 1999)
Saat itu, Oscar yang baru saja mempertahankan gelar juara dunia kelas welter versi WBC bentrok dengan Trinidad yang menyandang gelar juara kelas welter versi IBF. Duel ini menyita perhatian dunia karena mencatat rekor duel non kelas berat yang menyedot pemasukan terbesar dari televisi berbayar.

Di ronde ke-12, Oscar lebih banyak menghindar karena sudah merasa unggul angka di 11 ronde sebelumnya. Namun petinju Amerika Serikat itu terkejut saat wasit ternyata memenangkan Trinidad setelah menerima keputusan juri. Dua juri memberi angka 115-113 dan 115-114 bagi Trinidad dan satu juri lagi dengan 114-114.

Hasil ini dianggap kontrovesial karena statistik menunjukkan bahwa Oscar lebih banyak mendaratkan pukulan. Oscar mendaratkan 263 dari 648 pukulan, sedangkan Trinidad hanya 166 dari 462 pukulan. Fans dan pengamat tinju sangat berharap adanya rematch atas duel ini, namun tak pernah terjadi sampai saat ini.

5. Manny Pacquiao-Timothy Bradley (Las Vegas - 2012)
Pacquiao dinyatakan kalah angka atas Bradley. Dalam duel yang digelar di MGM Grand Arena, Las Vegas, Minggu, 10 Juni 2012, Pacquiao kehilangan gelar juara dunia kelas WBO miliknya.

Dua juri memenangkan Bradley dengan angka 115-113. Sedangkan satu hakim lainnya memenangkan Pacquiao 115-113. Namun banyak pengamat menilai Pacquiao seharusnya memenangkan laga dengan 117-111. Pacquiao pun langsung mengajukan pertandingan ulang.

Pertandingam ulang Pacquiao-Bradley disebut Las Vegas jilid II, karena digelar di arena yang sama di kota Las Vegas dan berlangsung pada 14 April 2014.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0848 seconds (0.1#10.140)