Persis Solo Desak Kemenpora Gulirkan Kompetisi

Senin, 04 Mei 2015 - 15:43 WIB
Persis Solo Desak Kemenpora...
Persis Solo Desak Kemenpora Gulirkan Kompetisi
A A A
SOLO - Persis Solo mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menggulirkan kompetisi yang memiliki strata seperti Liga Indonesia. Ada kompetisi profesional dengan level tertinggi dan kedua, serta kompetisi amatir di kasta ketiga dan seterusnya.
Desakan itu sebagai tanggung jawab Kemenpora yang membekukan PSSI sebab badan tertinggi yang menaungi sepak bola di Tanah Air. ''Harus ada jenjangnya sehingga promosi dan degradasinya ada. Kalau tidak ada, mau mencari apa?,''pinta Sekretaris Persis Sapto Hartoyo.
Dia sepakat jika Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mau menyelenggarakan kompetisi.
Namun, harus turnamen profesional.''Harus ada target dari masing-masing tim. Tentu keputusan penghentian kompetisi ini cukup disesalkan,''ujarnya.

Setelah Exco PSSI dan PT. Liga Indonesia memutuskan untuk menghentikan kompetisi di Tanah Air, Persis Solo kini dalam kondisi limbung. Manajemen belum akan memutuskan kontrak pemain secara sepihak, lantaran belum ada pemberitahuan resmi dari PSSI dan PT. Liga Indonesia terkait dengan penghentian kompetisi.

Akibatnya, tim yang sedianya akan kembali menggelar latihan pada Senin (4/5) sore setelah diliburkan beberapa hari ikut terkena imbas. Pemain masih diliburkan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. ''Saya juga tidak bisa omong, akan libur sampai kapan. Pemberitahuan saja belum ada, jadi kami belum bisa berbuat apa-apa,''kata Direktur Teknik dan Olahraga Persis Totok Supriyanto.

Pihaknya berharap kompetisi tetap digelar. Baik itu PSSI maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga, satu di antaranya harus saling mengalah. Karena jika kondisi ini berlarut-larut akan menjadi tanggungan berat banyak klub Divisi Utama termasuk Laskar Sambernyawa. Sebab, para pemain juga sudah resmi terikat kontrak dan mendapatkan gaji setiap bulan.

''Kita punya tanggungan pemain. Mungkin dalam pekan ini ini akan dirapatkan terkait nasib tim. Karena dalam rapat Minggu (3/5) malam, manajemen masih menunggu keputusan final,''kata dia.

Pelatih Persis Aris Budi Sulistyo khawatir mental anak asuhnya akan jatuh setelah kompetisi diputuskan untuk dihentikan. Tentunya, kondisi ini akan membawa dampak psikologi, jika nantinya kompetisi tetap digulirkan meski, PT Lig Indonesia sudah tidak lagi menjadi operator. ''Kita dalam kondisi sulit. Para pemain kalau diliburkan lagi tentu juga sudah tidak semakin bergairah dan motivasinya akan menurun,''ucapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)