Profil Emma Raducanu, Petenis Putri Inggris yang Meredup akibat Cedera

Selasa, 06 Februari 2024 - 20:05 WIB
Profil Emma Raducanu, Petenis Putri Inggris yang Meredup akibat Cedera
ABU DHABI - Emma Raducanu , bintang tenis putri asal Inggris, mempertegas tekadnya untuk bangkit dari periode sulit yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir. Raducanu berambisi kembali meraih gelar di berbagai tingkatan turnamen tenis.

Kejayaan Raducanu mencuat setelah berhasil menjadi juara Amerika Serikat (AS) Terbuka pada 2021, ketika usianya baru 19 tahun. Namun, setelah itu, petenis berbakat ini mengalami penurunan performa akibat cedera dan masalah lainnya.

Pada tahun 2023, Raducanu mengalami cedera pergelangan tangan yang membuatnya absen panjang dari lapangan tenis. Kembali bertanding pada awal 2024 dalam ASB Classic, dia ingin memulihkan performa terbaiknya dan meraih gelar di berbagai level turnamen.

“Bagi saya, kesuksesan dimulai dengan meningkatkan level permainan saya terlebih dahulu selama latihan, dan kemudian menerapkannya dalam pertandingan. Saya yakin bahwa melihat peningkatan level akan diikuti oleh hasil yang positif. Saya juga berkeinginan kuat untuk meraih gelar di berbagai tingkatan turnamen,” ujar Raducanu seperti dilansir dari Tennisuptodate, Senin (5/2/2024).





Meskipun tersingkir pada babak 16 besar dalam comeback-nya di ASB Classic 2024 dan mengalami kekalahan di babak kedua Australia Open 2024, Raducanu tetap fokus untuk memulihkan permainannya. Dia percaya bahwa dengan kesabaran, dia akan kembali ke performa terbaiknya setelah mengalami beberapa momen sulit dalam kariernya.

“Saya masih berusaha memulihkan feeling bermain saya di lapangan. Saya belum sepenuhnya kembali ke kondisi terbaik, tetapi saya yakin hal itu akan terjadi seiring berjalannya waktu. Saya bersyukur dapat menikmati apa yang saya lakukan, dan saya sangat sabar,” kata petenis berusia 21 tahun dengan tinggi 175 cm ini.

Raducanu mengakui bahwa sebelum menjalani operasi pergelangan tangan pada tahun lalu, dia tidak dapat berlatih secara maksimal, yang membuatnya merasa frustrasi. Meskipun menghadapi tantangan, dia melihat sisi positif dari setiap masalah yang dihadapinya, menjadikannya sebagai pembelajaran untuk membangun kembali kariernya di puncak dunia tenis.

“Sebelum operasi pergelangan tangan, saya tidak memiliki kesempatan untuk berlatih secara optimal selama berminggu-minggu. Selama enam atau tujuh bulan sebelum operasi, saya hanya berlatih satu atau dua jam sehari untuk mengurangi tekanan pada pergelangan tangan,” ungkap Raducanu.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More