Memanas, Kritikan Buat Ducati usai Pinang Marc Marquez
Kamis, 20 Juni 2024 - 18:00 WIB
JAKARTA - Keputusan Ducati memilih Marc Marquez untuk naik ke kursi tim pabrikan pada MotoGP 2025 menuai kritikan.
Pengamat MotoGP Carlo Pernat mengkritik keputusan Ducati yang lebih memilih Marquez dengan melepas pebalap lainnya, Enea Bastianini dan Jorge Martin dari tim Ducati Lenovo.
“Setiap orang berhak melakukan apa yang mereka inginkan di sebuah rumah, tentunya mengingat bahwa ada strategi yang mungkin belum kita ketahui. Namun, kebijakan yang dilakukan sejauh ini memberikan hasil yang tidak terbantahkan,” kata Pernat dilansir dari Motosan, Kamis (20/6/2024).
Akibatnya, imbuh Pernat, strategi tim berubah. Lalu, regenerasi pembalap muda tim Ducati tidak terjadi karena mengganti pebalap muda berusia 26 dan 27 tahun pebalap kawakan berusia 31 tahun.
“Saya tidak akan melakukannya, mengingat strategi yang digunakan belakangan ini berhasil. Tapi saya bisa melihat bagaimana ini bisa menjadi ide yang valid. Sekarang tujuan kami adalah menyatukan dua nama besar, itu tidak masalah,” tuturnya.
Sebelumnya, perburuan kursi tim pabrikan Ducati Lenovo sangat hangat diperbincangkan. Marquez dan Martin menjadi kandidat kuat untuk menjadi tandem Francesco Bagnaia di MotoGP 2025.
Namun pada akhirnya, Martin memilih tim pabrikan asal Italia lainnya, Aprilia Racing. Mungkin hal itu dilakukan Martinator -julukan Martin- ketika tahu bahwa dirinya bukan pilihan utama untuk promosi ke tim pabrikan.
Setelah kabar resmi Martin ke Aprilia, Ducati pun mengumumkan Marquez sebagai tandem Bagnaia untuk musim depan. Rider berjuluk The Baby Alien itu menggeser posisi Bastianini. Tak butuh waktu lama, The Beast -julukan Bastianini- langsung merapat ke GasGas Tech3.
Hadirnya Marquez tentu akan membuat kuat Ducati Lenovo karena mereka memiliki dua pebalap juara dunia. Tapi, tak menutup kemungkinan juga kalau adanya dua rider juara dunia justru akan membuat situasi paddock sedikit panas.
Pengamat MotoGP Carlo Pernat mengkritik keputusan Ducati yang lebih memilih Marquez dengan melepas pebalap lainnya, Enea Bastianini dan Jorge Martin dari tim Ducati Lenovo.
“Setiap orang berhak melakukan apa yang mereka inginkan di sebuah rumah, tentunya mengingat bahwa ada strategi yang mungkin belum kita ketahui. Namun, kebijakan yang dilakukan sejauh ini memberikan hasil yang tidak terbantahkan,” kata Pernat dilansir dari Motosan, Kamis (20/6/2024).
Akibatnya, imbuh Pernat, strategi tim berubah. Lalu, regenerasi pembalap muda tim Ducati tidak terjadi karena mengganti pebalap muda berusia 26 dan 27 tahun pebalap kawakan berusia 31 tahun.
“Saya tidak akan melakukannya, mengingat strategi yang digunakan belakangan ini berhasil. Tapi saya bisa melihat bagaimana ini bisa menjadi ide yang valid. Sekarang tujuan kami adalah menyatukan dua nama besar, itu tidak masalah,” tuturnya.
Sebelumnya, perburuan kursi tim pabrikan Ducati Lenovo sangat hangat diperbincangkan. Marquez dan Martin menjadi kandidat kuat untuk menjadi tandem Francesco Bagnaia di MotoGP 2025.
Namun pada akhirnya, Martin memilih tim pabrikan asal Italia lainnya, Aprilia Racing. Mungkin hal itu dilakukan Martinator -julukan Martin- ketika tahu bahwa dirinya bukan pilihan utama untuk promosi ke tim pabrikan.
Setelah kabar resmi Martin ke Aprilia, Ducati pun mengumumkan Marquez sebagai tandem Bagnaia untuk musim depan. Rider berjuluk The Baby Alien itu menggeser posisi Bastianini. Tak butuh waktu lama, The Beast -julukan Bastianini- langsung merapat ke GasGas Tech3.
Hadirnya Marquez tentu akan membuat kuat Ducati Lenovo karena mereka memiliki dua pebalap juara dunia. Tapi, tak menutup kemungkinan juga kalau adanya dua rider juara dunia justru akan membuat situasi paddock sedikit panas.
(msf)
tulis komentar anda