Dukungan Pemerintah Era Jokowi Lahirkan Prestasi di Olimpiade, Paralimpiade Paris 2024, hingga ASEAN Para Games
Minggu, 13 Oktober 2024 - 20:50 WIB
Indonesia telah mencatatkan beberapa prestasi yang membanggakan di Olimpiade dan Paralimpiade sejak tahun 1992, khususnya dalam meraih medali emas.
Pada Olimpiade 2024 Paris yang berlangsung 26 Juli 2024 – 11 Agustus 2024, kontingen Indonesia kembali mengulang sejarah. Dua kali, Lagu Indonesia Raya berkumandang pada ajang multi event terbesar di dunia tersebut.
Emas pertama Indonesia berhasil diraih atlet panjat tebing Veddriq Leonardo yang berhasil mengalahkan Wu Peng di Le Borguet Climbing Venue, Paris, Prancis pada 8 Agustus 2024 lalu.
Veddriq akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas dengan catatan 4,75 detik, atau unggul 0,02 detik dari jagoan China itu.
Pencapaian Veddriq yang memulai babak final dari papan panjat Line B untuk merebut medali emas dari cabor panjat tebing seolah menjadi pelepas dahaga bagi kontingen Merah Putih.
Itu terjadi karena harapan untuk bisa merebut emas dari cabor bulutangkis sirna lantaran 9 wakil terbaik Indonesia yang bertarung di cabang ini tidak berhasil mempertahankan tradisi sebagai olahraga penyumbang tetap medali emas Olimpiade bagi Indonesia.
Panjatan terbaik Veddriq di Le Bourget turut memberi warna baru bagi tradisi Indonesia dalam perburuan medali emas yang sebelumnya mengandalkan cabor bulutangkis.
Tak cukup sampai di situ saja karena atlet kelahiran 11 Maret 1997 ini meninggalkan jejak manis di arena panjat tebing Le Bourget.
Pada Olimpiade 2024 Paris yang berlangsung 26 Juli 2024 – 11 Agustus 2024, kontingen Indonesia kembali mengulang sejarah. Dua kali, Lagu Indonesia Raya berkumandang pada ajang multi event terbesar di dunia tersebut.
Emas pertama Indonesia berhasil diraih atlet panjat tebing Veddriq Leonardo yang berhasil mengalahkan Wu Peng di Le Borguet Climbing Venue, Paris, Prancis pada 8 Agustus 2024 lalu.
Veddriq akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas dengan catatan 4,75 detik, atau unggul 0,02 detik dari jagoan China itu.
Pencapaian Veddriq yang memulai babak final dari papan panjat Line B untuk merebut medali emas dari cabor panjat tebing seolah menjadi pelepas dahaga bagi kontingen Merah Putih.
Itu terjadi karena harapan untuk bisa merebut emas dari cabor bulutangkis sirna lantaran 9 wakil terbaik Indonesia yang bertarung di cabang ini tidak berhasil mempertahankan tradisi sebagai olahraga penyumbang tetap medali emas Olimpiade bagi Indonesia.
Panjatan terbaik Veddriq di Le Bourget turut memberi warna baru bagi tradisi Indonesia dalam perburuan medali emas yang sebelumnya mengandalkan cabor bulutangkis.
Tak cukup sampai di situ saja karena atlet kelahiran 11 Maret 1997 ini meninggalkan jejak manis di arena panjat tebing Le Bourget.
tulis komentar anda