Tak Adil Pecat Alberto Puig
Jum'at, 18 September 2020 - 03:02 WIB
MADRID - Dennis Noyes tertarik untuk mengomentari perihal desakan pemecatan pada Alberto Puig. Dalam sebuah kesempatan, mantan pembalap tersebut mengatakan bahwa tak adil jika manajer tim Repsol Honda itu dilengserkan dari jabatannya.
Noyes menjelaskan apa yang terjadi dengan tim Repsol Honda di ajang MotoGP musim ini tidak ada hubungannya dengan Puig. Sehingga tak adil mendesak pria asal Spanyol itu untuk meninggalkan jabatannya sebagai manajer tim Repsol Honda. (Baca juga: Lorenzo Kirimkan Pesan pada Pemenang MotoGP Misano )
"Alberto Puig bergabung dengan Honda pada awal 2018. Saya pikir keputusan memecat Dani Pedrosa dibuat oleh HRC, mereka ingin punya rencana B. Mereka menginginkan seorang pembalap di masa depan dan mereka ingin merekrut Zarco," tutur Noyes saat berbicara dengan peRadio Ocotillo dikutip dari AS Sport, Kamis (17/9/2020).
"Untuk mencari pengganti itu Honda akhirnya membidik juara dunia tiga kali seperti Jorge Lorenzo. Tidak ada yang bisa mengatakan tidak kepada Jorge Lorenzo. Dan Honda menandatangani Lorenzo untuk mendapatkan pembalap juara kedua. Karena keadaan, Lorenzo pensiun di akhir musim. Dan apa yang dia lakukan untuk Honda? Karena tidak ada pembalap bebas, hal yang logis adalah beralih ke juara dunia Moto2, Álex Márquez."
"Musim ini telah dikondisikan oleh pandemi. Jadi kita harus mengatakan bahwa direktur olahraga harus dipecat atas serangkaian hasil minor yang sejatinya tidak ada sangkutpautnya dengan Puig. Jadi sepertinya sangat tidak adil bagi saya untuk memecat Puig," punglas Noyes.
Desakan memecat Puig muncul setelah pengamat MotoGP, Carlo Pernat, saat ia menyoroti keterpurukan tim Repsol Honda pada ajang balap motor bergengsi musim ini. Menurutnya, Alberto Puig harus bertanggung jawab atas kegagalan pabrikan Jepang bersaing di kejuaraan grand prix balap motor. (Baca juga: Puig Biang Kerok Kegagalan Tim Honda, Pengamat MotoGP: Dia Harus Dipecat )
Noyes menjelaskan apa yang terjadi dengan tim Repsol Honda di ajang MotoGP musim ini tidak ada hubungannya dengan Puig. Sehingga tak adil mendesak pria asal Spanyol itu untuk meninggalkan jabatannya sebagai manajer tim Repsol Honda. (Baca juga: Lorenzo Kirimkan Pesan pada Pemenang MotoGP Misano )
"Alberto Puig bergabung dengan Honda pada awal 2018. Saya pikir keputusan memecat Dani Pedrosa dibuat oleh HRC, mereka ingin punya rencana B. Mereka menginginkan seorang pembalap di masa depan dan mereka ingin merekrut Zarco," tutur Noyes saat berbicara dengan peRadio Ocotillo dikutip dari AS Sport, Kamis (17/9/2020).
"Untuk mencari pengganti itu Honda akhirnya membidik juara dunia tiga kali seperti Jorge Lorenzo. Tidak ada yang bisa mengatakan tidak kepada Jorge Lorenzo. Dan Honda menandatangani Lorenzo untuk mendapatkan pembalap juara kedua. Karena keadaan, Lorenzo pensiun di akhir musim. Dan apa yang dia lakukan untuk Honda? Karena tidak ada pembalap bebas, hal yang logis adalah beralih ke juara dunia Moto2, Álex Márquez."
"Musim ini telah dikondisikan oleh pandemi. Jadi kita harus mengatakan bahwa direktur olahraga harus dipecat atas serangkaian hasil minor yang sejatinya tidak ada sangkutpautnya dengan Puig. Jadi sepertinya sangat tidak adil bagi saya untuk memecat Puig," punglas Noyes.
Desakan memecat Puig muncul setelah pengamat MotoGP, Carlo Pernat, saat ia menyoroti keterpurukan tim Repsol Honda pada ajang balap motor bergengsi musim ini. Menurutnya, Alberto Puig harus bertanggung jawab atas kegagalan pabrikan Jepang bersaing di kejuaraan grand prix balap motor. (Baca juga: Puig Biang Kerok Kegagalan Tim Honda, Pengamat MotoGP: Dia Harus Dipecat )
(sha)
tulis komentar anda