Amarah Klopp pada VAR

Senin, 19 Oktober 2020 - 12:35 WIB
“Saya melakukan 10 wawancara dan semua orang mengatakan kepada saya bahwa itu (Mane) tidak offside dan itu tidak mengangkat suasana hati saya dengan jelas. Anda semua jelas lebih sering menontonnya. Itu rumit. Kami kehilangan seorang pemain dalam situasi di mana VAR tidak terlibat. Jelas, ini bukan hari kami meski kinerja tim sebenarnya baik,” terang Klopp. (Baca juga: Cukupi Nutrisi si Kecil di Masa Pandemi)

Kontroversi VAR tersebut turut mengundang komentar mantan wasit Liga Primer Peter Walton. Dia mempertanyakan Oliver yang dinilainya salah mengambil keputusan karena tidak memberikan hukuman kepada Pickford. “Terjangan Jordan Pickford terhadap Van Dijk seharusnya ditangani oleh VAR dan memberi Michael Oliver pandangan kedua atas insiden tersebut," papar Walton.

Apa yang dialami Liverpool menambah panjang daftar kontroversi VAR di Liga Primer. Hal demikian terjadi di empat pertandingan. Pertama adalah Crystal Palace versus Everton, Sabtu (26/9). Menyamakan skor melalui tendangan Cheikhou Kouyate pada menit ke-26 setelah tertinggal gol Dominic Calvert-Lewin (10), Palace harus menerima pil pahit ketika sundulan Lucas Digne mengenai tangan Joel Ward.

Setelah melihat kedua kejadian itu, wasit Kevin Friend menunjuk titik putih. Richarlison yang menjalankan tugasnya membawa Everton menang 2-1. Di hari yang sama, Brighton & Hove Albion meradang melihat satu poin diambil dari genggaman mereka Manchester United (MU). (Baca juga: Waspadai Politik Uang Jelang Pilkada Serentak)

The Seagulls mengira mereka telah mendapatkan hasil imbang 2-2 ketika Solly March menyamakan kedudukan pada menit ke-95, tapi semuanya buyar lantaran Wasit Chris Kavanagh melihat VAR di mana sundulan Harry Maguire mengenai lengan Neal Maupay. Kavanagh memutuskan handball. Bruno Fernandes memenangkan The Red Devils dari titik penalti (90+10).

Selain itu ada kontroversi gol penyeimbang Chelsea saat menahan West Bromwich Albion 3-3. Gol Tammy Abraham (90+3) diperdebatkan. Dalam proses gol tersebut, Bos The Baggies Slaven Bilic yakin Kai Havertz telah mengontrol bola dengan tangan. Tapi, dari pemeriksaan VAR, tidak dianggap handball karena bola tidak mengarah langsung ke gawang.

Kemenangan Tottenham Hotspur yang sudah ada di depan mata sirna setelah terjadi handball Eric Dier di kotak penalti di masa penambahan waktu. Callum Wilson menjalankan tugasnya dengan baik (90 + 7) dan membuat pertandingan berakhir 1-1. (Lihat videonya: Napi WNA Kabur dari Lapas Tangerang Ditemukan Tewas di Bogor)

Keputusan wasit Peter Bankes memberikan penalti diambil setelah melihat VAR. Hal itu menimbulkan kontroversi karena kubu Tottenham menganggap Dier berada pada posisi tidak melihat bola dan tidak sengaja menyentuhnya saat menerima pantulan bola dari Andy Carroll. (Alimansyah)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More