Tak Bisa Lagi Layani Valentino Rossi, Briggs Pilih Pensiun Setelah Mengabdi 20 Tahun
Rabu, 16 Desember 2020 - 05:30 WIB
TAVULLIA - Mantan mekanik Valentino Rossi , Alex Briggs memutuskan untuk pensiun dari dunia balap MotoGP . Pasalnya, dia tidak bisa lagi mengikuti jejak pembalap asal Italia itu yang mulai musim MotoGP 2021 akan bergabung dengan Petronas Yamaha SRT.
(Petronas Yamaha SRT 'Bebaskan' Rider di Tes Pramusim)
Rossi terpaksa meninggalkan pabrikan Yamaha karena posisinya akan digantikan Fabio Quartararo. Tim asal Jepang itu menyarankan agar The Doctor untuk bergabung dengan tim satelit sebagai pengganti Quartararo.
Persoalannya, Rossi tidak bisa membawa orang-orang yang selama ini bekerja sebagai krunya, seperti misalnya Briggs. Sebab, Petronas Yamaha SRT sudah punya tim mekanik sendiri dan meminta veteran berusia 41 tahun itu untuk menghormatinya.
Setelah melakukan diskusi panjang, pada akhirnya dicapailah kesepakatan Rossi hanya boleh membawa David Munoz selaku kepala krunya, Idalio Gavira (pelatih balap), dan Matteo Flamigni (insinyur data). Sedangkan Briggs tidak bisa ikut bersamanya.
Briggs padahal sudah menjadi bagian dari kru Rossi saat masih berada di Honda pada awal 2000-an. Sejak saat itu, dia selalu mengikuti peraih tujuh kali juara dunia MotoGP itu, baik ketika bergabung dengan Yamaha, ke Ducati, hingga balik ke Yamaha lagi.
Briggs sempat punya rencana untuk pensiun bersamaan dengan Rossi. Namun, dia kini harus pamit lebih cepat ketimbang tuannya. Briggs sebenarnya mendapatkan tawaran dari tim lain, namun tak ada kesepakatan yang memuaskannya.
“Saya tentu saja menyukai ide pensiun bersamaan dengan Valentino Rossi. Tapi tidak seperti itu kenyataannya. Di sisi lain, jika saya mendapat tawaran yang sangat bagus dari tim lain, saya mungkin akan mempertimbangkan untuk bertahan. Tapi, apa tawaran yang bagus?” jelasnya.
“Bukan hanya uang, ini adalah persyaratannya. Pertanyaannya adalah apakah saya dapat menerapkan apa yang saya ketahui? Hanya menjadi mekanik dan tidak menggunakan pengetahuan selain soal sekrup dan mur, itu terlalu sedikit ruang bagi saya,” papar Briggs.
(Tak Setuju Rossi Ikut Kembangkan M1, Ini Alasan Quartararo)
“Saya juga memiliki pengetahuan balap yang ingin saya sampaikan kepada pembalap muda atau mekanik muda. Hanya menjadi mekanik biasa tanpa membagikan ilmu sudah cukup untuk membuat saya memutuskan berhenti,” pungkasnya, dilansir dari Speedweek.
(Petronas Yamaha SRT 'Bebaskan' Rider di Tes Pramusim)
Rossi terpaksa meninggalkan pabrikan Yamaha karena posisinya akan digantikan Fabio Quartararo. Tim asal Jepang itu menyarankan agar The Doctor untuk bergabung dengan tim satelit sebagai pengganti Quartararo.
Persoalannya, Rossi tidak bisa membawa orang-orang yang selama ini bekerja sebagai krunya, seperti misalnya Briggs. Sebab, Petronas Yamaha SRT sudah punya tim mekanik sendiri dan meminta veteran berusia 41 tahun itu untuk menghormatinya.
Setelah melakukan diskusi panjang, pada akhirnya dicapailah kesepakatan Rossi hanya boleh membawa David Munoz selaku kepala krunya, Idalio Gavira (pelatih balap), dan Matteo Flamigni (insinyur data). Sedangkan Briggs tidak bisa ikut bersamanya.
Briggs padahal sudah menjadi bagian dari kru Rossi saat masih berada di Honda pada awal 2000-an. Sejak saat itu, dia selalu mengikuti peraih tujuh kali juara dunia MotoGP itu, baik ketika bergabung dengan Yamaha, ke Ducati, hingga balik ke Yamaha lagi.
Briggs sempat punya rencana untuk pensiun bersamaan dengan Rossi. Namun, dia kini harus pamit lebih cepat ketimbang tuannya. Briggs sebenarnya mendapatkan tawaran dari tim lain, namun tak ada kesepakatan yang memuaskannya.
“Saya tentu saja menyukai ide pensiun bersamaan dengan Valentino Rossi. Tapi tidak seperti itu kenyataannya. Di sisi lain, jika saya mendapat tawaran yang sangat bagus dari tim lain, saya mungkin akan mempertimbangkan untuk bertahan. Tapi, apa tawaran yang bagus?” jelasnya.
“Bukan hanya uang, ini adalah persyaratannya. Pertanyaannya adalah apakah saya dapat menerapkan apa yang saya ketahui? Hanya menjadi mekanik dan tidak menggunakan pengetahuan selain soal sekrup dan mur, itu terlalu sedikit ruang bagi saya,” papar Briggs.
(Tak Setuju Rossi Ikut Kembangkan M1, Ini Alasan Quartararo)
“Saya juga memiliki pengetahuan balap yang ingin saya sampaikan kepada pembalap muda atau mekanik muda. Hanya menjadi mekanik biasa tanpa membagikan ilmu sudah cukup untuk membuat saya memutuskan berhenti,” pungkasnya, dilansir dari Speedweek.
(mirz)
tulis komentar anda