Akankah Rossi Catatkan Musim Ke-26 di Kejuaraan Grand Prix?
Senin, 25 Mei 2020 - 17:01 WIB
BOLOGNA - Valentino Rossi sudah melewatkan 46 balapan tanpa kemenangan sejak terakhir kali naik podium pertama di Sirkuit Assen, Belanda, 2017 lalu. Pertanyaan utamanya adalah apakah The Doctor masih ingin menambahkan catatan kariernya untuk musim ke-26 di kejuaraan grand prix pada usia 41 tahun?
Situasi inilah yang masih menjadi misterius hingga saat ini. Mengingat Rossi masih terlihat santai untuk menentukan masa depannya sambil menunggu kepastian tentang kejuaraan grand prix MotoGP 2020. (Baca juga: Rossi Bakal Kepayahan Raih Kemenangan di MotoGP )
Awalnya, Rossi berencana mengumumkan masa depannya setelah menjalani enam balapan pertama. Tapi skenario itu meleset setelah virus mematikan yang berasal dari China menginfeksi negara-negara di dunia.
"Itu adalah topik yang sulit karena kita masing-masing melakukannya dengan cara yang kita rasakan. Jadi Anda tidak bisa mengkritiknya atau memberi saran," kata Giacomo Agostini dikutip dari Speedweek, Senin (25/5).
Agostini menambahkan sewaktu masih menjadi pembalap dirinya kerap berbicara pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya ia mulai berpikir tentang menyerahkan tempat untuk pembalap lain. (Baca juga: Mentalitas Marc Marquez dan Stempel Juara Dunia Sembilan Kali )
"Saya hanya bisa berbicara untuk diri saya sendiri. Ketika saya sampai pada titik di mana saya menang tidak lebih dari dua belas balapan dalam setahun, tetapi hanya lima atau empat balapan, saya mulai berpikir apakah saya harus menyerahkan tempat saya kepada orang lain dengan lebih baik. Mengapa? Jika Anda terbiasa menang banyak, maka tempat kedua juga mengatakan: 'Agostini pada akhirnya.' Sebagai tempat kedua atau ketiga saya dikritik oleh semua orang, saya merasa terhina. Jadi saya berkata pada diri saya sendiri, mungkin itu benar: Saya telah mencapai banyak hal, sekarang saatnya telah tiba seperti yang terjadi pada semua orang. Semua orang mengalami penurunan, apakah itu tinju, bersepeda atau balap Formula 1. Dalam berenang, misalnya, sering berakhir pada usia 30 tahun."
Situasi inilah yang masih menjadi misterius hingga saat ini. Mengingat Rossi masih terlihat santai untuk menentukan masa depannya sambil menunggu kepastian tentang kejuaraan grand prix MotoGP 2020. (Baca juga: Rossi Bakal Kepayahan Raih Kemenangan di MotoGP )
Awalnya, Rossi berencana mengumumkan masa depannya setelah menjalani enam balapan pertama. Tapi skenario itu meleset setelah virus mematikan yang berasal dari China menginfeksi negara-negara di dunia.
"Itu adalah topik yang sulit karena kita masing-masing melakukannya dengan cara yang kita rasakan. Jadi Anda tidak bisa mengkritiknya atau memberi saran," kata Giacomo Agostini dikutip dari Speedweek, Senin (25/5).
Agostini menambahkan sewaktu masih menjadi pembalap dirinya kerap berbicara pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya ia mulai berpikir tentang menyerahkan tempat untuk pembalap lain. (Baca juga: Mentalitas Marc Marquez dan Stempel Juara Dunia Sembilan Kali )
"Saya hanya bisa berbicara untuk diri saya sendiri. Ketika saya sampai pada titik di mana saya menang tidak lebih dari dua belas balapan dalam setahun, tetapi hanya lima atau empat balapan, saya mulai berpikir apakah saya harus menyerahkan tempat saya kepada orang lain dengan lebih baik. Mengapa? Jika Anda terbiasa menang banyak, maka tempat kedua juga mengatakan: 'Agostini pada akhirnya.' Sebagai tempat kedua atau ketiga saya dikritik oleh semua orang, saya merasa terhina. Jadi saya berkata pada diri saya sendiri, mungkin itu benar: Saya telah mencapai banyak hal, sekarang saatnya telah tiba seperti yang terjadi pada semua orang. Semua orang mengalami penurunan, apakah itu tinju, bersepeda atau balap Formula 1. Dalam berenang, misalnya, sering berakhir pada usia 30 tahun."
(sha)
tulis komentar anda