Dihantam Krisis, Juventus Tekor Dua Kali Lipat
Rabu, 08 September 2021 - 22:30 WIB
TURIN - Kondisi ekonomi Juventus dalam beberapa waktu ke belakang dikabarkan memburuk. Terbaru, klub asal Kota Turin tersebut mengalami kerugian dua kali lipat dari sebelumnya.
Situasi pandemi membuat banyak klub merugi. Hal itu diakibatkan berkurangnya pendapatan secara drastis akibat tidak ada penjualan tiket. Salah satu tim yang terdampak krisis finansial adalah Juventus.
Seperti dikabarkan Football Italia, Rabu (8/9/2021), Juventus mengalami kerugian besar usai musim 2020/2021 berakhir. Kerugian mereka mencapai 190,7 juta euro atau sekitar Rp3,2 triliun.
Angka itu mencapai lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan jumlah kerugian pada 2019/2020. Pada musim sebelumnya, Si Nyonya Tua mengalami kerugian 89,7 juta euro atau sekitar Rp1,5 triliun.
Tidak hanya itu, ini merupakan tahun keempat secara beruntun Juventus menderita kerugian. Hal itu bersamaan dengan dibukanya Allianz Stadium, yang kini menjadi markas klub.
Juventus menjadi satu dari segelintir tim Italia yang memiliki stadion sendiri. Maklum, mayoritas hanya meminjam fasilitas kota setempat, seperti AC Milan dan Inter Milan yang masih berbagi markas.
Keadaan itu membuat Juventus mengandalkan penjualan tiket sebagai pemasukan utamanya. Dengan adanya pandemi, mereka tak bisa menjual tiket dan berbagai langkah penghematan harus dilakukan.
Musim ini Serie A Italia memang sudah bisa menyambut para penggemarnya. Namun, Allianz Stadium masih hanya bisa menampung 50 persen kapasitas, sesuai dengan ketentuan Serie A Italia.
Situasi pandemi membuat banyak klub merugi. Hal itu diakibatkan berkurangnya pendapatan secara drastis akibat tidak ada penjualan tiket. Salah satu tim yang terdampak krisis finansial adalah Juventus.
Seperti dikabarkan Football Italia, Rabu (8/9/2021), Juventus mengalami kerugian besar usai musim 2020/2021 berakhir. Kerugian mereka mencapai 190,7 juta euro atau sekitar Rp3,2 triliun.
Angka itu mencapai lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan jumlah kerugian pada 2019/2020. Pada musim sebelumnya, Si Nyonya Tua mengalami kerugian 89,7 juta euro atau sekitar Rp1,5 triliun.
Tidak hanya itu, ini merupakan tahun keempat secara beruntun Juventus menderita kerugian. Hal itu bersamaan dengan dibukanya Allianz Stadium, yang kini menjadi markas klub.
Baca Juga
Juventus menjadi satu dari segelintir tim Italia yang memiliki stadion sendiri. Maklum, mayoritas hanya meminjam fasilitas kota setempat, seperti AC Milan dan Inter Milan yang masih berbagi markas.
Keadaan itu membuat Juventus mengandalkan penjualan tiket sebagai pemasukan utamanya. Dengan adanya pandemi, mereka tak bisa menjual tiket dan berbagai langkah penghematan harus dilakukan.
Musim ini Serie A Italia memang sudah bisa menyambut para penggemarnya. Namun, Allianz Stadium masih hanya bisa menampung 50 persen kapasitas, sesuai dengan ketentuan Serie A Italia.
(sha)
tulis komentar anda