Piala Thomas dan Uber, Bagaimana Kans Tim Indonesia? Baca Terus News RCTI+
Selasa, 12 Oktober 2021 - 20:25 WIB
JAKARTA - Harapan besar tertumpu pada perjuangan para atlet bulu tangkis Indonesia di ajang Piala Thomas dan Uber 2021. Masyarakat sangat berharap banyak mereka mampu untuk memboyong kembali tropi bergengsi tersebut ke Tanah Air. News RCTI+ banyak menghadirkan berita-berita menarik seputar Piala Thomas dan Uber 2021.
Setelah gagal menembus babak semifinal di Piala Sudirman, kini para pendekar bulu tangkis Indonesia mengalihkan fokus untuk bisa berbuat lebih banyak di Piala Thomas dan Piala Uber 2021. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, akibat Pandemi, kejuaran dunia beregu bulu tangkis baik putra (Piala Thomas), putri (Piala Uber) maupun campuran (Piala Sudirman) diselenggarakan dalam tahun yang sama. Untuk kejuaaran Thomas dan Uber Cup 2021, diselenggarakan pada 9-17 Oktober 2021 di Denmark.
PBSI sebagai induk organisasi bulutangkis Indonesia menargetkan, Indonesia bisa merebut kembali Piala Thomas dan Uber. Sebagai catatan Indonesia terakhir kali merebut Piala Thomas tahun 2002. Sedangkan untuk Piala Uber, para srikandi bulu tangkis Indonesia terakhir kali menjadi juara pada 1996.
Harus diakui melihat kekuatan tim yang ada saat ini peluang terbesar Indonesia merebut Piala Thomas lebih besar dari pada Piala Uber. Di Piala Thomas, meski punya peluang yang besar namun untuk menjadi juara dunia bulu tangkis beregu putra bukan pekerjaan gampang. Di fase group saja Indonesia sudah harus bersaing dengan lawan-lawan yang berat.
Untuk Piala Thomas, Indonesia tergabung di Group A bersama China Taipei, Aljazair dan Thailand. China Taipei dan Thailand akan jadi lawan berat Indonesia untuk bisa lolos dari fase group ini. Secara tradisi Indonesia memiliki kekuatan mumpuni di sektor ganda. Mereka adalah Kevin Sanjaya /Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Ditambah lagi pasangan ganda lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian.
Sayang dalam beberapa kajuaran terakhir khususnya Olimpiade Tokyo, sektor ganda putra menurun prestasinya. Sorotan tajam tertuju pada pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, yang bermain kurang greget saat di kejuaran Piala Sudirman. Itu sebabnya, untuk menghadapi Piala Thomas kali ini, ada kemungkinan pasangan terkuat di dunia ini akan dipecah. Marcus Gideon akan dipasangkan dengan Fajar Rian, sementara Kevin Sanjaya berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto.
Setelah lolos dari fase group, lawan-lawan berat sudah akan menanti di babak perempat final. Ada Korea Selatan, Malaysia dan juga India, berpeluang menjadi lawan Indonesia dengan catatan Indonesia lolos sebagai juara group. Jika lolos sebagai runner up, diprediksi lawan Tim Merah Putih akan lebih berat lagi seperti China, Jepang atau tuan rumah Denmark.
Adapun pada Piala Uber, kekuatan Tim Putri Indonesia bertumpu pada pasangan peraih medali emas olimpiade Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Di fase group Piala Uber, Indonesia masuk dalam Group A bersama juara bertahan Jepang, Jerman dan Prancis.
Baca Juga
Setelah gagal menembus babak semifinal di Piala Sudirman, kini para pendekar bulu tangkis Indonesia mengalihkan fokus untuk bisa berbuat lebih banyak di Piala Thomas dan Piala Uber 2021. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, akibat Pandemi, kejuaran dunia beregu bulu tangkis baik putra (Piala Thomas), putri (Piala Uber) maupun campuran (Piala Sudirman) diselenggarakan dalam tahun yang sama. Untuk kejuaaran Thomas dan Uber Cup 2021, diselenggarakan pada 9-17 Oktober 2021 di Denmark.
PBSI sebagai induk organisasi bulutangkis Indonesia menargetkan, Indonesia bisa merebut kembali Piala Thomas dan Uber. Sebagai catatan Indonesia terakhir kali merebut Piala Thomas tahun 2002. Sedangkan untuk Piala Uber, para srikandi bulu tangkis Indonesia terakhir kali menjadi juara pada 1996.
Harus diakui melihat kekuatan tim yang ada saat ini peluang terbesar Indonesia merebut Piala Thomas lebih besar dari pada Piala Uber. Di Piala Thomas, meski punya peluang yang besar namun untuk menjadi juara dunia bulu tangkis beregu putra bukan pekerjaan gampang. Di fase group saja Indonesia sudah harus bersaing dengan lawan-lawan yang berat.
Untuk Piala Thomas, Indonesia tergabung di Group A bersama China Taipei, Aljazair dan Thailand. China Taipei dan Thailand akan jadi lawan berat Indonesia untuk bisa lolos dari fase group ini. Secara tradisi Indonesia memiliki kekuatan mumpuni di sektor ganda. Mereka adalah Kevin Sanjaya /Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Ditambah lagi pasangan ganda lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian.
Sayang dalam beberapa kajuaran terakhir khususnya Olimpiade Tokyo, sektor ganda putra menurun prestasinya. Sorotan tajam tertuju pada pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, yang bermain kurang greget saat di kejuaran Piala Sudirman. Itu sebabnya, untuk menghadapi Piala Thomas kali ini, ada kemungkinan pasangan terkuat di dunia ini akan dipecah. Marcus Gideon akan dipasangkan dengan Fajar Rian, sementara Kevin Sanjaya berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto.
Setelah lolos dari fase group, lawan-lawan berat sudah akan menanti di babak perempat final. Ada Korea Selatan, Malaysia dan juga India, berpeluang menjadi lawan Indonesia dengan catatan Indonesia lolos sebagai juara group. Jika lolos sebagai runner up, diprediksi lawan Tim Merah Putih akan lebih berat lagi seperti China, Jepang atau tuan rumah Denmark.
Adapun pada Piala Uber, kekuatan Tim Putri Indonesia bertumpu pada pasangan peraih medali emas olimpiade Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Di fase group Piala Uber, Indonesia masuk dalam Group A bersama juara bertahan Jepang, Jerman dan Prancis.
tulis komentar anda