Ahli Virus Sebut Kebijakan Menggelar Pertandingan Tanpa Penonton adalah Keliru
Rabu, 03 Juni 2020 - 23:05 WIB
MILAN - Serie A rencananya akan dimulai lagi pada 20 Juni setelah vakum hampir tiga bulan akibat pandemi virus Corona. Pertandingan akan digelar tanpa penonton guna mengurangi resiko penularan. Namun, kebijakan ini dianggap keliru oleh ahli virus atau virologi dari Italia.
Menurut Professor Matteo Bassetti dari rumah sakit San Martino yang terletak di Genoa, pertandingan sepak bola tidak harus dilaksanakan sepenuhnya tanpa penonton. Sejumlah fans masih bisa datang ke stadion dengan metode jaga jarak.
Acuan Bassetti adalah dibukanya lagi bioskop dan teater. Kini warga Italia bisa menonton lagi film dari layar perak dengan jarak antar kursi terpisah sesuai ketentuan. Artinya, bila bisa dilakukan di bioskop, tentunya sistem jaga jarak dapat dilakukan pula di stadion sepak bola.
Secara teknis menyaksikan pertandingan di stadion justru lebih aman karena termasuk ruangan terbuka. Sementara, bioskop atau teater lebih berbahaya karena ruangan tertutup. Sedangkan resiko penularan virus Corona lebih tinggi di ruangan tertutup.
“Jika bioskop dan teater bisa dibuka untuk umum (dengan penonton), maka stadion juga bisa melakukan hal serupa. Bioskop dan teater dibuka dengan menerapkan social distancing yang diperlukan. Maka, sudah pasti stadion bisa menerapkan regulasi yang sama,” usap Bassetti dilansir skysport.
Bassetti menyebut stadion sepak bola jauh lebih besar dari bioskop dan teater. Artinya, sangat memungkinkan diterapkan sosial distancing agar penonton yang satu dengan lainnya tidak saling berdekatan.
Terlebih virus Corona telah melemah, dimana kasus penularan dan kematiannya terus menurun. Artinya, merupakan hal keliru jika memutuskan pertandingan sepak bola harus digelar tanpa kehadiran satupun penonton.
“Sejumlah stadion di Italia punya kapasitas menempatkan setiap penonton dengan jarak terpisah. Saya berharap semuanya akan kembali normal dalam waktu cepat. Sebab, kami perlu segera membahas hal lain di luar Covid-19, dan sepak bola termasuk didalamnya,” tandas Bassetti.
Menurut Professor Matteo Bassetti dari rumah sakit San Martino yang terletak di Genoa, pertandingan sepak bola tidak harus dilaksanakan sepenuhnya tanpa penonton. Sejumlah fans masih bisa datang ke stadion dengan metode jaga jarak.
Acuan Bassetti adalah dibukanya lagi bioskop dan teater. Kini warga Italia bisa menonton lagi film dari layar perak dengan jarak antar kursi terpisah sesuai ketentuan. Artinya, bila bisa dilakukan di bioskop, tentunya sistem jaga jarak dapat dilakukan pula di stadion sepak bola.
Secara teknis menyaksikan pertandingan di stadion justru lebih aman karena termasuk ruangan terbuka. Sementara, bioskop atau teater lebih berbahaya karena ruangan tertutup. Sedangkan resiko penularan virus Corona lebih tinggi di ruangan tertutup.
“Jika bioskop dan teater bisa dibuka untuk umum (dengan penonton), maka stadion juga bisa melakukan hal serupa. Bioskop dan teater dibuka dengan menerapkan social distancing yang diperlukan. Maka, sudah pasti stadion bisa menerapkan regulasi yang sama,” usap Bassetti dilansir skysport.
Bassetti menyebut stadion sepak bola jauh lebih besar dari bioskop dan teater. Artinya, sangat memungkinkan diterapkan sosial distancing agar penonton yang satu dengan lainnya tidak saling berdekatan.
Terlebih virus Corona telah melemah, dimana kasus penularan dan kematiannya terus menurun. Artinya, merupakan hal keliru jika memutuskan pertandingan sepak bola harus digelar tanpa kehadiran satupun penonton.
“Sejumlah stadion di Italia punya kapasitas menempatkan setiap penonton dengan jarak terpisah. Saya berharap semuanya akan kembali normal dalam waktu cepat. Sebab, kami perlu segera membahas hal lain di luar Covid-19, dan sepak bola termasuk didalamnya,” tandas Bassetti.
(mirz)
tulis komentar anda