Cara Bandar Judi Bola Melakukan Pengaturan Skor Sepak Bola seperti Perserang Serang
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 08:54 WIB
1. Skor pertandingan
2. Jumlah gol kebobolan
3. Jumlah gol yang dimasukkan
4. Jumlah gol bunuh diri yang harus dicetak, dan lain-lain.
Tim-tim yang rawan terlibat pengaturan skor adalah tim yang secara finansial tidak kuat. Jika kita melihat pengaturan skor yang pernah terjadi, biasanya tim-tim Liga 2 dan Liga 3 Indonesia yang rawan terjadi pengaturan skor. Untuk tim Liga 1 Indonesia rata-rata secara finansial lebih stabil sehingga bandar judi agak sulit masuk.
Setelah kesepekatan terjadi, maka pemain dan pelatih lah yang menjalankan pesanan dari bandar judi tadi. Bahkan, wasit dan hakim garis di lapangan pun bisa jadi bekerja sama dengan pemain dengan memberikan kode-kode tertentu. Hal ini tentu agar keinginan bandar judi bisa terjadi di lapangan.
Adanya pengaturan skor ini kadang bisa dilihat dari bahasa tubuh pemain yang bermain di lapangan.
Jika ada bahasa tubuh yang mungkin seperti malas mengejar bola atau sengaja salah passing, kadang bisa menjadi bukti adanya pengaturan skor pertandingan walau kadang juga harus dibuktikan lagi. Setelah “pesanan” sudah jadi di lapangan, maka bandar judi akan memberikan uang yang disepakati.
Jika yang terlibat lebih dari 1 orang, maka uang itu akan dibagi sesuai dengan kesepakatan. Pengaturan skor akan sulit dideteksi jika semakin banyak orang yang terlibat baik di dalam maupun luar lapangan. Maka, sudah seharusnya modus pengaturan skor ini dihapus dari sepak bola Indonesia. Sepak bola Indonesia tidak akan maju jika kalah dengan skandal pengaturan skor seperti ini.
2. Jumlah gol kebobolan
3. Jumlah gol yang dimasukkan
4. Jumlah gol bunuh diri yang harus dicetak, dan lain-lain.
Tim-tim yang rawan terlibat pengaturan skor adalah tim yang secara finansial tidak kuat. Jika kita melihat pengaturan skor yang pernah terjadi, biasanya tim-tim Liga 2 dan Liga 3 Indonesia yang rawan terjadi pengaturan skor. Untuk tim Liga 1 Indonesia rata-rata secara finansial lebih stabil sehingga bandar judi agak sulit masuk.
Setelah kesepekatan terjadi, maka pemain dan pelatih lah yang menjalankan pesanan dari bandar judi tadi. Bahkan, wasit dan hakim garis di lapangan pun bisa jadi bekerja sama dengan pemain dengan memberikan kode-kode tertentu. Hal ini tentu agar keinginan bandar judi bisa terjadi di lapangan.
Adanya pengaturan skor ini kadang bisa dilihat dari bahasa tubuh pemain yang bermain di lapangan.
Jika ada bahasa tubuh yang mungkin seperti malas mengejar bola atau sengaja salah passing, kadang bisa menjadi bukti adanya pengaturan skor pertandingan walau kadang juga harus dibuktikan lagi. Setelah “pesanan” sudah jadi di lapangan, maka bandar judi akan memberikan uang yang disepakati.
Jika yang terlibat lebih dari 1 orang, maka uang itu akan dibagi sesuai dengan kesepakatan. Pengaturan skor akan sulit dideteksi jika semakin banyak orang yang terlibat baik di dalam maupun luar lapangan. Maka, sudah seharusnya modus pengaturan skor ini dihapus dari sepak bola Indonesia. Sepak bola Indonesia tidak akan maju jika kalah dengan skandal pengaturan skor seperti ini.
tulis komentar anda