Menohok, Mantan Staf Pelatih U-19 Kritik Peran Klub Bangun Timnas
Kamis, 30 Desember 2021 - 21:04 WIB
JAKARTA - Mantan anggota staf kepelatihan Timnas Indonesia U-19 dan U-23 Rochmat Setiawan mengusik peran klub dalam membangun timnas Indonesia berlabel jawara. Dalam beberapa dekade Indonesia kesulitan meraih meraih gelar juara level regional apalagi internasional.
Indonesia di atas kertas sulit menjuarai Piala AFF 2020 . Tim Merah Putih harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor telak 4-0 pada leg pertama final di Stadion Nasional Singapura, Kallang, Rabu 29 Desember 2021.
Thailand berhasil menang melalui brace Chanathip Songrasin (2’, 52’), sepakan Supachok Surachat (67’) dan sumbangan Bordin Phala (83’). Leg kedua di gelar Sabtu (1/1/2022) di tempat yang sama.
Menanggapi kekalahan tersebut, Rochmat yang pernah bekerja bareng Evan Dimas Darmono di Timnas Indonesia junior menyayangkan pencapaian Indonesia yang selalu mentok sampai final. Menurutnya, materi pemain Timnas Indonesia yang dihuni mayoritas pemain muda bukan faktor utama mandeknya prestasi.
“Terus nanti lebih tua jadi jago? Lha, Evan Dimas, pemain terbaik indonesia, dari U-19 sampai sekarang umur 26 ga ada perkembangan,” kata Rochmad melalui cuitan di Twitter ptibadinya, dikutip Kamis (30/12/2021).
Lebih lanjut, Rochmad juga mengkritik klub-klub Indonesia yang dinilai tidak becus dalam membina para pemain muda. Menurutnya, perlu ada sisi evaluasi dan latihan individu untuk membuat para pemain muda Indonesia lebih berkembang.
“Ini ada peran juga dari klub yang gak mampu develop pemainnya. Mereka cuma latihan, main, latihan, main. Apakah ada sesi evaluasi? Individual training?,” kata pria yang bekerja sebagai analis performa pemain itu.
Indonesia di atas kertas sulit menjuarai Piala AFF 2020 . Tim Merah Putih harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor telak 4-0 pada leg pertama final di Stadion Nasional Singapura, Kallang, Rabu 29 Desember 2021.
Baca Juga
Thailand berhasil menang melalui brace Chanathip Songrasin (2’, 52’), sepakan Supachok Surachat (67’) dan sumbangan Bordin Phala (83’). Leg kedua di gelar Sabtu (1/1/2022) di tempat yang sama.
Menanggapi kekalahan tersebut, Rochmat yang pernah bekerja bareng Evan Dimas Darmono di Timnas Indonesia junior menyayangkan pencapaian Indonesia yang selalu mentok sampai final. Menurutnya, materi pemain Timnas Indonesia yang dihuni mayoritas pemain muda bukan faktor utama mandeknya prestasi.
Baca Juga
“Terus nanti lebih tua jadi jago? Lha, Evan Dimas, pemain terbaik indonesia, dari U-19 sampai sekarang umur 26 ga ada perkembangan,” kata Rochmad melalui cuitan di Twitter ptibadinya, dikutip Kamis (30/12/2021).
Lebih lanjut, Rochmad juga mengkritik klub-klub Indonesia yang dinilai tidak becus dalam membina para pemain muda. Menurutnya, perlu ada sisi evaluasi dan latihan individu untuk membuat para pemain muda Indonesia lebih berkembang.
“Ini ada peran juga dari klub yang gak mampu develop pemainnya. Mereka cuma latihan, main, latihan, main. Apakah ada sesi evaluasi? Individual training?,” kata pria yang bekerja sebagai analis performa pemain itu.
tulis komentar anda