Selain Stoner, Ducati Sulit Temukan Pembalap Bermental Juara
Selasa, 12 Juli 2022 - 03:03 WIB
AALST - Casey Stoner dianggap sebagai salah satu pembalap tercepat Ducati. Ketika legenda MotoGP itu pensiun tim pabrikan Italia tampak kesulitan menemukan pembalap yang memiliki karakteristik yang sama seperti Kuri-Kuri Boy.
Situasi inilah yang dialami tim Repsol Honda ketika Marc Marquez mengalami cedera. Pasalnya, tidak ada yang mampu tampil cepat seperti The Baby Alien.
Honda sebenarnya menurunkan empat pembalap di ajang MotoGP 2022. Mereka adalah Marquez, Pol Espargaro (Repsol Honda), Alex Marquez dan Takaaki Nakagami (LCR Honda).
BACA JUGA: Hasil F1 GP Austria 2022: Duel Sengit, Charles Leclerc Patahkan Dominasi Verstappen
Parahnya, keempatnya tidak bisa bersaing dengan pembalap yang ada di papan atas. Bahkan, masing-masing rider tim pabrikan dan tim satelit Honda tidak ada yang masuk 10 besar di klasemen pembalap, dengan hasil terbaik adalah podium ketiga yang didapat Espargaro di Qatar.
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, menilai keterpurukan timnya disebabkan oleh kondisi Marc Marquez yang menderita cedera selama dua tahun terakhir. Menurutnya, hal itu menyebabkan Honda tidak bisa mengembangkan kuda besi mereka karena performa motor juara MotoGP enam kali itu merupakan patokan mereka.
"Jika pembalap top Anda cedera selama dua tahun dan Anda tidak bisa mengembangkan motor bersamanya, itu berdampak negatif. Itu fakta," kata Puig dilansir dari Speedweek, Senin (11/7/2022).
BACA JUGA: Evaluasi Paruh Musim MotoGP 2022: Aleix Espargaro Sebut Seri Assen Terbaik, Catalunya Terburuk
Di tengah keterpurukan tim berlogo sayap emas itu, Ducati sukses menyabet tiga gelar juara konstruktor dalam tiga tahun terakhir. Motor pabrikan asal Italia itu pun saat ini sedang memimpin klasemen konstruktor dengan 246 poin dan terdapat enam pembalap Ducati di tujuh tempat teratas klasemen pembalap.
Kendati demikian, sampai saat ini belum ada rider Ducati yang berhasil menjadi juara dunia MotoGP setelah Casey Stoner melakukannya pada 2007 lalu. Hal itu membuat Puig berpikir bahwa kondisi yang sama sebenarnya juga dialami Ducati, yang belum menemukan sosok pembalap top lagi setelah ditinggal jagoan asal Australia itu, seperti halnya Honda yang sangat bergantung pada Marc.
"Tapi itu juga fakta bahwa untuk waktu yang lama tidak ada yang bisa mengendarai Ducati dengan cepat kecuali Casey Stoner. Gigi Dall'Igna telah memastikan bahwa rookie seperti Jorge Martin dapat memenangkan balapan dan pendatang baru seperti Bastianini dan Bezzecchi dapat naik ke podium bersama Desmosedici. Meski begitu, mereka masih belum bisa meraih gelar juara," imbuh Puig.
Situasi inilah yang dialami tim Repsol Honda ketika Marc Marquez mengalami cedera. Pasalnya, tidak ada yang mampu tampil cepat seperti The Baby Alien.
Honda sebenarnya menurunkan empat pembalap di ajang MotoGP 2022. Mereka adalah Marquez, Pol Espargaro (Repsol Honda), Alex Marquez dan Takaaki Nakagami (LCR Honda).
BACA JUGA: Hasil F1 GP Austria 2022: Duel Sengit, Charles Leclerc Patahkan Dominasi Verstappen
Parahnya, keempatnya tidak bisa bersaing dengan pembalap yang ada di papan atas. Bahkan, masing-masing rider tim pabrikan dan tim satelit Honda tidak ada yang masuk 10 besar di klasemen pembalap, dengan hasil terbaik adalah podium ketiga yang didapat Espargaro di Qatar.
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, menilai keterpurukan timnya disebabkan oleh kondisi Marc Marquez yang menderita cedera selama dua tahun terakhir. Menurutnya, hal itu menyebabkan Honda tidak bisa mengembangkan kuda besi mereka karena performa motor juara MotoGP enam kali itu merupakan patokan mereka.
"Jika pembalap top Anda cedera selama dua tahun dan Anda tidak bisa mengembangkan motor bersamanya, itu berdampak negatif. Itu fakta," kata Puig dilansir dari Speedweek, Senin (11/7/2022).
BACA JUGA: Evaluasi Paruh Musim MotoGP 2022: Aleix Espargaro Sebut Seri Assen Terbaik, Catalunya Terburuk
Di tengah keterpurukan tim berlogo sayap emas itu, Ducati sukses menyabet tiga gelar juara konstruktor dalam tiga tahun terakhir. Motor pabrikan asal Italia itu pun saat ini sedang memimpin klasemen konstruktor dengan 246 poin dan terdapat enam pembalap Ducati di tujuh tempat teratas klasemen pembalap.
Kendati demikian, sampai saat ini belum ada rider Ducati yang berhasil menjadi juara dunia MotoGP setelah Casey Stoner melakukannya pada 2007 lalu. Hal itu membuat Puig berpikir bahwa kondisi yang sama sebenarnya juga dialami Ducati, yang belum menemukan sosok pembalap top lagi setelah ditinggal jagoan asal Australia itu, seperti halnya Honda yang sangat bergantung pada Marc.
"Tapi itu juga fakta bahwa untuk waktu yang lama tidak ada yang bisa mengendarai Ducati dengan cepat kecuali Casey Stoner. Gigi Dall'Igna telah memastikan bahwa rookie seperti Jorge Martin dapat memenangkan balapan dan pendatang baru seperti Bastianini dan Bezzecchi dapat naik ke podium bersama Desmosedici. Meski begitu, mereka masih belum bisa meraih gelar juara," imbuh Puig.
(yov)
Lihat Juga :
tulis komentar anda