IADO Siap Sukseskan ASEAN Para Games 2022
Rabu, 27 Juli 2022 - 15:04 WIB
IADO (Indonesia Anti-Doping Organization) akan membantu ASEAN Para Games Organizing Comitee (INASPOC) untuk menyukseskan event ASEAN Para Games 2022 di Solo. Nantinya IADO akan menerjunkan 27 DCO (Doping Control Officer), 1 BCO dan 33 Chaperone (pendamping DCO) yang sudah berpengalaman bertugas dalam berbagai event olahraga nasional maupun internasional.
"Mereka ini akan bertugas untuk melakukan doping control terhadap 10-15 persen atlet dari total seluruh atlet yang akan berlaga di ASEAN Para Games 2022," demikian pernyataan resmi IADO, Rabu (27/7/2022).
Sebagai rangkaian kegiatan untuk menyukseskan ASEAN Para Games 2022 pada 30 Juli sampai 6 Agustus, IADO telah melakukan sejumlah kegiatan. Pada 23 dan 24 Juli 2022, IADO mengumpulkan seluruh DCO yang akan bertugas di ASEAN Para Games untuk mengikuti kegiatan refreshment di Jakarta, dan sebagian lain mengikutinya secara daring, terutama yang dari Papua (mereka ini yang saat PON dan PEPARNAS telah bertugas di Papua dan kini memang bertempat tinggal serta sehari-hari bekerja di Papua).
Pada 26 Juli 2022, seluruh DCO berangkat menuju ke Solo untuk penugasan. Selang dua hari kemudian, mereka mengadakan Bimtek bagi seluruh Chaperone di Hotel Amerole, Solo.
BACA JUGA: Tiba di Solo, Atlet ASEAN Para Games 2022 Langsung Gelar Latihan
Mereka dibekali dengan sejumlah materi tentang Overview, Anti-Doping, khususnya yang diatur dalam World Anti-Doping Code, Peran dan tanggung-jawab serta prosedur Chaperone, Kode etik dan cara pengisian DCF (Doping Control Form), Praktikum dan Ujian.
Sementara itu, dalam pernyataan IADO, pengambilan sample (yang terdiri dari urin dan darah) terhadap atlet bisa dilakukan selama ASEAN Para Games 2022 berlangsung tanpa pemberitahuan awal (sesuai tata tertib World Anti-Doping Code). Akan ada 13 lokasi pengambilan sample doping selama ASEAN Para Games 2022.
Seluruh cabang olahraga akan diambil sampel dopingnya sesuai proporsi keterwakilan yang ada, kecuali cabang olahraga Catur. Satu hal yang menjadi kekhususan saat ASEAN Para Games 2022 adalah IADO akan juga lebih menekankan pada sisi edukasi melalui kampanye anti-doping/outreach berupa pendirian booth yang dapat sepenuhnya dikunjungi oleh atlet dan personel tim pada sejumlah venue yang memiliki risiko potensi kasus doping.
"Karena ini sudah menjadi isu dan program baru dari WADA secara global, dengan tujuan untuk lebih memberi penekanan pada para atlet, pelatih dan para pemangku kepentingan, bahwa doping tidak hanya ditemukannya hasil positif pada sampel, namun serting terdapatnya 11 pelanggaran anti-doping (ADRVs /Anti-Doping Rule Violations) yang mana seluruhnya berlaku untuk atlet dan 7 pelanggaran yang juga berlaku untuk personel pendukung atlet."
BACA JUGA: Ranking BWF World Tour Jagoan Bulu Tangkis Indonesia usai Taipei Open 2022
Ketentuan ini berlaku tidak hanya untuk atlet penyandang disabilitas (paralimpik), tetapi juga yang non disabilitas, karena World Anti-Doping Code memberlakukan aturan tersebut baik untuk para atlet NOC, tetapi juga NPC. Nantinya, seluruh sample doping akan dikirimkan sesegera mungkin ke Laboratoroum Anti-Doping yang terakreditasi WADA, dalam hal ini yang ada di Bangkok.
Ini bukan pertama kali bagi IADO melakukan tes anti-doping kepada para atlet yang bertanding di Indonesia. Sebelumnya, Hal serupa juga dilakukan pada ajang Indonesia Masters 2022, Indonesia Open 2022, serta FIBA Asia Cup 2022.
"Mereka ini akan bertugas untuk melakukan doping control terhadap 10-15 persen atlet dari total seluruh atlet yang akan berlaga di ASEAN Para Games 2022," demikian pernyataan resmi IADO, Rabu (27/7/2022).
Sebagai rangkaian kegiatan untuk menyukseskan ASEAN Para Games 2022 pada 30 Juli sampai 6 Agustus, IADO telah melakukan sejumlah kegiatan. Pada 23 dan 24 Juli 2022, IADO mengumpulkan seluruh DCO yang akan bertugas di ASEAN Para Games untuk mengikuti kegiatan refreshment di Jakarta, dan sebagian lain mengikutinya secara daring, terutama yang dari Papua (mereka ini yang saat PON dan PEPARNAS telah bertugas di Papua dan kini memang bertempat tinggal serta sehari-hari bekerja di Papua).
Pada 26 Juli 2022, seluruh DCO berangkat menuju ke Solo untuk penugasan. Selang dua hari kemudian, mereka mengadakan Bimtek bagi seluruh Chaperone di Hotel Amerole, Solo.
BACA JUGA: Tiba di Solo, Atlet ASEAN Para Games 2022 Langsung Gelar Latihan
Mereka dibekali dengan sejumlah materi tentang Overview, Anti-Doping, khususnya yang diatur dalam World Anti-Doping Code, Peran dan tanggung-jawab serta prosedur Chaperone, Kode etik dan cara pengisian DCF (Doping Control Form), Praktikum dan Ujian.
Sementara itu, dalam pernyataan IADO, pengambilan sample (yang terdiri dari urin dan darah) terhadap atlet bisa dilakukan selama ASEAN Para Games 2022 berlangsung tanpa pemberitahuan awal (sesuai tata tertib World Anti-Doping Code). Akan ada 13 lokasi pengambilan sample doping selama ASEAN Para Games 2022.
Seluruh cabang olahraga akan diambil sampel dopingnya sesuai proporsi keterwakilan yang ada, kecuali cabang olahraga Catur. Satu hal yang menjadi kekhususan saat ASEAN Para Games 2022 adalah IADO akan juga lebih menekankan pada sisi edukasi melalui kampanye anti-doping/outreach berupa pendirian booth yang dapat sepenuhnya dikunjungi oleh atlet dan personel tim pada sejumlah venue yang memiliki risiko potensi kasus doping.
"Karena ini sudah menjadi isu dan program baru dari WADA secara global, dengan tujuan untuk lebih memberi penekanan pada para atlet, pelatih dan para pemangku kepentingan, bahwa doping tidak hanya ditemukannya hasil positif pada sampel, namun serting terdapatnya 11 pelanggaran anti-doping (ADRVs /Anti-Doping Rule Violations) yang mana seluruhnya berlaku untuk atlet dan 7 pelanggaran yang juga berlaku untuk personel pendukung atlet."
BACA JUGA: Ranking BWF World Tour Jagoan Bulu Tangkis Indonesia usai Taipei Open 2022
Ketentuan ini berlaku tidak hanya untuk atlet penyandang disabilitas (paralimpik), tetapi juga yang non disabilitas, karena World Anti-Doping Code memberlakukan aturan tersebut baik untuk para atlet NOC, tetapi juga NPC. Nantinya, seluruh sample doping akan dikirimkan sesegera mungkin ke Laboratoroum Anti-Doping yang terakreditasi WADA, dalam hal ini yang ada di Bangkok.
Ini bukan pertama kali bagi IADO melakukan tes anti-doping kepada para atlet yang bertanding di Indonesia. Sebelumnya, Hal serupa juga dilakukan pada ajang Indonesia Masters 2022, Indonesia Open 2022, serta FIBA Asia Cup 2022.
(yov)
tulis komentar anda