3 Negara yang Pernah Melarang Olahraga Tinju, Nomor 1 Lahirkan Monster Kelas Berat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daftar 3 negara yang pernah melarang olahraga tinju ada di artikel ini. Salah satunya Swedia yang akhirnya melahirkan raja kelas berat bernama Otto Wallin .
Tinju sebagai olahraga sempat dilarang di beberapa negara karena berbagai alasan. Salah satu alasannya pemerintah menganggap sebagai olahraga kasar dan berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera serius sampai kematian.
Alasan lain karena pemerintah mengaitkan olahraga tersebut dengan kejahatan terorganisasi atau perjudian. Selain itu, beberapa negara mungkin menolak olahraga tersebut karena alasan budaya atau agama.
Berikut daftar 3 negara yang pernah melarang olahraga tinju:
3. Norwegia
Larangan Norwegia diberlakukan sejak 1981 karena masalah kesehatan. Asosiasi Medis Dunia telah lama menganjurkan agar olahraga tersebut dilarang di seluruh dunia.
Petarung Norwegia, di sisi lain, sangat gembira karena mereka akan dapat bertarung di rumah dan penghasilan mereka akan meningkat. Larangan diangkat setelah parlemen Norwegia (Storting) telah memilih untuk mencabut larangan tinju profesional di Norwegia. Pemungutan suara adalah 54 berbanding 48 mendukung pencabutan larangan berusia 33 tahun tersebut.
Negara - Negara yang masih melarang professional tinju makin mengecil setelah mayoritas negara melepas larangan tersebut di beberapa dekade berikut seperti Swedia dan Norwegia tersebut.
2. Islandia
Islandia melarang tinju profesional pada tahun 1983 karena masalah keamanan dan potensi cedera serius atau kematian di antara para peserta. Larangan itu diberlakukan setelah kematian seorang petinju lokal selama pertandingan, dan itu tetap berlaku sejak saat itu.
Pemerintah Islandia dan komunitas medis berpendapat bahwa olahraga menimbulkan risiko yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka yang berpartisipasi, dan resikonya lebih besar daripada manfaat potensial.
1. Swedia
Olahraga tinju dilarang di Swedia karena pemerintah menganggapnya sebagai kekerasan dan berbahaya, yang dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian. Larangan tersebut telah berlaku sejak tahun 1970-an yang mendapat dukungan dari Asosiasi Medis Swedia.
Alasan lain pelarangan tersebut termasuk kekhawatiran tentang eksploitasi para pejuang, terutama mereka yang berasal dari latar belakang kurang beruntung, dan promosi budaya kekerasan dan agresi. Tetapi pemerintah Swedia mencabut larangan tersebut pada tahun 2006 setelah komplain dari komunitas international tinju.
Namun, setelah pencabutan larangan tersebut, Swedia menghasilkan beberapa nama petinju top. Salah satunya Otto Wallin yang memegang gelar WBA Continental dan Kejuaraan Tinju Uni Eropa pada 2018. Puncaknya, Otto Wallin yang dianggap monster kelas berat pernah menghancurkan wajah Tyson Fury pada pertarungan tahun 2019.
MG/Tazakka Artesa Hidayat
Tinju sebagai olahraga sempat dilarang di beberapa negara karena berbagai alasan. Salah satu alasannya pemerintah menganggap sebagai olahraga kasar dan berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera serius sampai kematian.
Alasan lain karena pemerintah mengaitkan olahraga tersebut dengan kejahatan terorganisasi atau perjudian. Selain itu, beberapa negara mungkin menolak olahraga tersebut karena alasan budaya atau agama.
Berikut daftar 3 negara yang pernah melarang olahraga tinju:
3. Norwegia
Larangan Norwegia diberlakukan sejak 1981 karena masalah kesehatan. Asosiasi Medis Dunia telah lama menganjurkan agar olahraga tersebut dilarang di seluruh dunia.
Petarung Norwegia, di sisi lain, sangat gembira karena mereka akan dapat bertarung di rumah dan penghasilan mereka akan meningkat. Larangan diangkat setelah parlemen Norwegia (Storting) telah memilih untuk mencabut larangan tinju profesional di Norwegia. Pemungutan suara adalah 54 berbanding 48 mendukung pencabutan larangan berusia 33 tahun tersebut.
Negara - Negara yang masih melarang professional tinju makin mengecil setelah mayoritas negara melepas larangan tersebut di beberapa dekade berikut seperti Swedia dan Norwegia tersebut.
2. Islandia
Islandia melarang tinju profesional pada tahun 1983 karena masalah keamanan dan potensi cedera serius atau kematian di antara para peserta. Larangan itu diberlakukan setelah kematian seorang petinju lokal selama pertandingan, dan itu tetap berlaku sejak saat itu.
Pemerintah Islandia dan komunitas medis berpendapat bahwa olahraga menimbulkan risiko yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka yang berpartisipasi, dan resikonya lebih besar daripada manfaat potensial.
1. Swedia
Olahraga tinju dilarang di Swedia karena pemerintah menganggapnya sebagai kekerasan dan berbahaya, yang dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian. Larangan tersebut telah berlaku sejak tahun 1970-an yang mendapat dukungan dari Asosiasi Medis Swedia.
Alasan lain pelarangan tersebut termasuk kekhawatiran tentang eksploitasi para pejuang, terutama mereka yang berasal dari latar belakang kurang beruntung, dan promosi budaya kekerasan dan agresi. Tetapi pemerintah Swedia mencabut larangan tersebut pada tahun 2006 setelah komplain dari komunitas international tinju.
Namun, setelah pencabutan larangan tersebut, Swedia menghasilkan beberapa nama petinju top. Salah satunya Otto Wallin yang memegang gelar WBA Continental dan Kejuaraan Tinju Uni Eropa pada 2018. Puncaknya, Otto Wallin yang dianggap monster kelas berat pernah menghancurkan wajah Tyson Fury pada pertarungan tahun 2019.
MG/Tazakka Artesa Hidayat
(sto)