Taktik Liverpool Terbaca Brighton, Klopp Sesalkan Pemain Gagal Antisipasi Bola Mati
loading...
A
A
A
BRIGHTON - Brighton and Hove Albion menjadi petaka bagi Liverpool. Pasukan Roberto De Zerbi menyingkirkan The Reds -julukan Liverpool - dengan kemenangan 2-1 pada babak keempat Piala FA 2022/2023 di Amex Community Stadium, Brighton, Minggu (29/1/2023) malam WIB.
Hasil itu membuat Brighton menjadi momok bagi Liverpool. Sebab di musim ini, Pasukan Juergen Klopp tidak pernah menang atas tim berseragam biru putih tersebut. Pertama, di pertemuan Liga Primer Inggris 2022/2023, Liverpool imbang 3-3 (1 Oktober 2022).
Kemudian kalah 0-3 di kandang Brighton di pertemuan kedua Liga Primer musim ini, 14 Januari 2023. Kini, Brighton menyingkirkan Mohamed Salah dkk di Piala FA 2022/2023. Celakanya, dalam tiga pertemuan itu gawang Liverpool kebobolan delapan gol oleh Brighton. Hal itu membuat The Seagulls -julukan Brighton- sebagai tim yang paling sering membobol gawang Liverpool.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menyebut bahwa performa anak asuhnya sudah meningkat meski disingkirkan Brighton. Hanya saja, menurut Klopp, para pemainnya gagal mengantisipasi bola mati.
Liverpool memang sempat unggul lewat gol Harvey Elliott (30'), namun Brighton comeback berkat gol Lewis Dunk (39') dan Kaoru Mitoma (90+2'). Dua gol yang dicetak Brighton berasal dari situasi bola mati. Klopp amat menyesalkan cara anak asuhnya mengantisipasi situasi berbahaya tersebut.
Pasalnya, Klopp menyebut bahwa performa para pemainnya sudah meningkat dari laga sebelumnya, kala bermain imbang tanpa gol dengan Chelsea. Pelatih asal Jerman itu amat menyayangkan performa anak asuhnya tidak sejalan dengan hasil pertandingan.
"Kami datang ke sini untuk lolos ke babak berikutnya, dengan memikirkan pertandingan beberapa minggu yang lalu, yang merupakan penampilan paling buruk dari penampilan kami sejak era saya (di sini)," kata Klopp dilansir laman resmi klub, Senin (30/1/2023).
"Jadi itu lebih baik hari ini, jauh lebih baik. Tapi tetap saja, pada akhirnya, kami kebobolan dua gol dari bola mati. Kami cukup banyak menutup celah yang mereka lewati terakhir kali, tetapi di sekitar bola mati itu tidak membantu," sesalnya.
"Jadi Anda harus melakukan hal yang berbeda, jadi dua kali kami tidak cukup menghindari kebobolan. Rasanya tidak enak, jelas. Itu tidak bagus, tapi kita harus menerimanya," sambung Klopp.
Klopp juga tidak menganggap anak asuhnya kalah akibat tertekan setelah rentetan hasil negatif. Menurutnya, kekalahan Liverpool murni karena pemainnya membuat kesalahan.
"Bukan karena kami berada di bawah tekanan, kami juga memiliki momen-momen kami di akhir pertandingan. Begitulah sepak bola, semuanya sedikit terbuka," ujarnya.
"Sekali lagi, gol terjadi setelah bola mati dan gol bola mati seharusnya tidak terjadi karena kami bisa memenangkan bola itu dalam situasi sundulan," tandasnya.
Hasil itu membuat Brighton menjadi momok bagi Liverpool. Sebab di musim ini, Pasukan Juergen Klopp tidak pernah menang atas tim berseragam biru putih tersebut. Pertama, di pertemuan Liga Primer Inggris 2022/2023, Liverpool imbang 3-3 (1 Oktober 2022).
Baca Juga
Kemudian kalah 0-3 di kandang Brighton di pertemuan kedua Liga Primer musim ini, 14 Januari 2023. Kini, Brighton menyingkirkan Mohamed Salah dkk di Piala FA 2022/2023. Celakanya, dalam tiga pertemuan itu gawang Liverpool kebobolan delapan gol oleh Brighton. Hal itu membuat The Seagulls -julukan Brighton- sebagai tim yang paling sering membobol gawang Liverpool.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menyebut bahwa performa anak asuhnya sudah meningkat meski disingkirkan Brighton. Hanya saja, menurut Klopp, para pemainnya gagal mengantisipasi bola mati.
Liverpool memang sempat unggul lewat gol Harvey Elliott (30'), namun Brighton comeback berkat gol Lewis Dunk (39') dan Kaoru Mitoma (90+2'). Dua gol yang dicetak Brighton berasal dari situasi bola mati. Klopp amat menyesalkan cara anak asuhnya mengantisipasi situasi berbahaya tersebut.
Pasalnya, Klopp menyebut bahwa performa para pemainnya sudah meningkat dari laga sebelumnya, kala bermain imbang tanpa gol dengan Chelsea. Pelatih asal Jerman itu amat menyayangkan performa anak asuhnya tidak sejalan dengan hasil pertandingan.
"Kami datang ke sini untuk lolos ke babak berikutnya, dengan memikirkan pertandingan beberapa minggu yang lalu, yang merupakan penampilan paling buruk dari penampilan kami sejak era saya (di sini)," kata Klopp dilansir laman resmi klub, Senin (30/1/2023).
"Jadi itu lebih baik hari ini, jauh lebih baik. Tapi tetap saja, pada akhirnya, kami kebobolan dua gol dari bola mati. Kami cukup banyak menutup celah yang mereka lewati terakhir kali, tetapi di sekitar bola mati itu tidak membantu," sesalnya.
"Jadi Anda harus melakukan hal yang berbeda, jadi dua kali kami tidak cukup menghindari kebobolan. Rasanya tidak enak, jelas. Itu tidak bagus, tapi kita harus menerimanya," sambung Klopp.
Klopp juga tidak menganggap anak asuhnya kalah akibat tertekan setelah rentetan hasil negatif. Menurutnya, kekalahan Liverpool murni karena pemainnya membuat kesalahan.
"Bukan karena kami berada di bawah tekanan, kami juga memiliki momen-momen kami di akhir pertandingan. Begitulah sepak bola, semuanya sedikit terbuka," ujarnya.
"Sekali lagi, gol terjadi setelah bola mati dan gol bola mati seharusnya tidak terjadi karena kami bisa memenangkan bola itu dalam situasi sundulan," tandasnya.
(sha)