Taekwondoin Indonesia Unjuk Gigi Kejuaraan Asia

Senin, 18 April 2016 - 18:48 WIB
Taekwondoin Indonesia Unjuk Gigi Kejuaraan Asia
Taekwondoin Indonesia Unjuk Gigi Kejuaraan Asia
A A A
JAKARTA - Taekwondoin Indonesia berhasil unjuk gigi di ajang Asian Taekwondo Championship yang berlangsung di Manila, Filipina 16 – 17 April 2016. Dalam perhelatan tersebut Indonesia berhasil mendulang satu medali emas, dua perak dan satu perunggu.

Seluruh medali tersebut diraih dari kategori Poomsae (olah jurus). Emas diraih dinomor beregu putra atas nama Maulana Haidir, Abdurahman Wahyu dan Muhammad Alfi Kusuma. Atlet Indonesia meraih poin tertinggi, 8,480 dan mengalahkan atlet tuan rumah yang hanya mampu mendulang skor 8,230. Sedangkan perunggu direbut Vietnam dengan skor 8,220.

Sementara dua medali perak diraih atlet Indonesia di kategori pair atas nama Devia Rosmaniar/M. Alfi Kusuma dan individual putri atas nama Devia Rosmaniar. Satu medali perunggu juga disumbang oleh Maulana Haidir di kategori individual putra.

Keberhasilan timnas taekwondo Indonesia di ajang ini sudah sesuai dengan target yang dibebankan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) kepada tim Poomsae. Mengingat tim yang turun saat ini adalah merupakan tim terbaik Indonesia.

Menurut Ketua Harian PBTI, Zulkifli Tanjung, keberhasilan timnas taekwondo Indonesia di ajang Asian Taekwondo Championship 2016 ini merupakan hasil pembinaan jangka panjang pengurus PBTI dalam mempersiapkan atlet taekwondo Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat dunia. Untuk tingkat Asia yang juga levelnya dunia, karena atlet dunia kebanyakan berasal dari negara-negara Asia seperti Korea, Iran dan Filipina.

Atlet Indonesia memang sudah dapat bersaing secara ketat dengan atlet-atlet kelas dunia lainnya. Menurutnya, konsistensi dalam hal konsentrasi bertanding timnas memang menjadi acuan sejauhmana atlet-atlet kita dapat memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negara. Sebab untuk skill rata-rata atlet kita sudah sangat baik dan sejajar dengan atlet kelas dunia lainnya.

“Tim Poomsae Indonesia memang telah berhasil mencapai target, namun kita harus terus evaluasi. Utamanya mengenai masalah konsistensi dan konsentrasi bertanding. Khususnya terkait masalah faktor non teknis dalam diri atlet yang terkadang tidak kita duga dan antisipasi saat jelang pertandingan” ujarnya dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (18/4/2016).

Sayangnya, prestasi Indonesia tak berlanjut ketika berlaga di kualifikasi Olimpiade 2016 Zona Asia. Reynaldi Atmanegara, Dinggo Ardian, Mariska Halinda, dan Shaleha Fitriana Yusuf yang diharapkan lolos ke Rio de Janeiro menemui kegagalan.

Mariska harus terhenti langkahnya di perempat final. Ia dikalahkan atlet asal Jordan dengan skor tipis 3 - 2. Shaleha, yang turun di kelas 57 Kg putri, walaupun sempat menang di pertandingan awal melawan taekwondoin asal Afganistan, namun di babak berikutnya ia kalah melawan atlet asal Iran.

Sementara Reinaldy Atmangera yang tampil dikelas 58 Kg dan Dinggo di kelas 68 Kg belum berhasil lolos di babak pertama. Reinaldi dipecundangi atlet asal Yaman, sementara Dinggo kalah atas taekwondoin asal Bahrain.

Menurut manajer tim sekaligus kepala Binpres PBTI, Rahmi Kurnia, kekalahan taekwondoin Indonesia ini tidak terlepas dari ketegangan yang menghinggapi bukan saja atlet Indonesia, tapi juga hampir seluruh atlet yang bertanding. Hal ini terlihat dari kehati-hatian setiap atlet yang tampil di lapangan.

Sayangnya, atlet Indonesia, yang walaupun sudah diberikan motivasi kuat untuk bermain lepas, mereka tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. “Situasi dan suasana pertandingan yang tegang di ajang kualifikasi olimpiade ini memang sangat terasa. Sayangnya atlet Indonesia kurang beruntung bisa keluar dari ketegangan tersebut. Hal ini karena mereka sadar beban target tiket masuknya timnas taekwondo di Olimpiade Rio nanti ada dipundak mereka. Pengalaman menghadapi psikologi pertandingan yang menentukan ini menjadi penting untuk kita analisis sebagai bahan evaluasi kita,” ungkap Rahmi.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1013 seconds (0.1#10.140)