Yamaha Hengkang dari MotoGP? Lin Jarvis: Saya Tidak Melihat Tanda-tandanya

Senin, 29 Mei 2023 - 05:33 WIB
loading...
Yamaha Hengkang dari...
Yamaha dikabarkan akan cabut dari MotoGP setelah kontrak dengan Dorna Sport habis pada 2026/Foto/Twitter
A A A
LISMO - Kabar Yamaha akan meninggalkan MotoGP kian santer terdengar. Buruknya performa mereka musim ini menimbulkan spekulasi akan cabut dari MotoGP setelah kontrak dengan Dorna Sport habis pada 2026.

Dalam tiga musim terakhir, Yamaha selalu memiliki pembalap dari tim pabrikan yang finis pertama atau kedua di klasemen akhir MotoGP.



Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo masing-masing menjadi runner up di musim 2020 dan 2022. El Diablo -julukan Quartarar- bahkan keluar sebagai juara di musim 2021, yang merupakan titel perdana bagi mereka sejak Jorge Lorenzo melakukannya pada 2015 lalu.

Tim pabrikan Iwata jauh lebih berprestasi dibandingkan rival sesama Jepang, Honda, yang hanya finis di urutan keenam dan posisi terakhir dalam klasemen konstruktor di musim 2020 hingga 2022.



Namun, di MotoGP 2023, performa Yamaha benar-benar menurun drastis dan kesulitan bersaing lagi di papan atas.

Dari 10 balapan dalam lima seri yang sudah digelar, Yamaha hanya sekali naik podium lewat Quartararo. Mereka pun saat ini terdampar di posisi buncit klasemen konstruktor dengan torehan 58 poin saja.

Yamaha memang telah terlibat dalam balap sepeda motor Grand Prix sekitar 60 tahun. Namun, buruknya performa mereka musim ini menimbulkan spekulasi bahwa mereka bisa saja cabut dari MotoGP setelah kontrak dengan Dorna Sport habis pada 2026 mendatang.

Tapi, Managing Director Yamaha Lin Jarvis buru-buru menepis kabar tersebut. Menurutnya, meski performa Yamaha sedang menurun, komitmen dari para petinggi manajemen masih sangat kuat untuk memberikan dukungan kepada Fabio Quartararo dan kolega.

"Ya, saya telah mengikuti berita ini (Yamaha bakal cabut dari MotoGP) di media selama beberapa hari terakhir. Kabar itu muncul di mana-mana. Banyak orang mengajukan pertanyaan ini secara langsung,” kata Jarvis dilansir dari Speedweek, Jumat (26/5/2023).

“Tidak dapat disangkal Yamaha dan Honda sedang berjuang di MotoGP saat ini. Ada 16 motor dari pabrikan Eropa yang ambil bagian, tapi hanya enam dari Jepang. Honda dan Yamaha berjuang melawan pesaing Eropa mereka dalam hal performa. Dapat dimengerti jika pertimbangan seperti itu dibawa ke permukaan sekarang,” imbuhnya.

"Saya tidak bisa berbicara untuk Honda, tapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tidak melihat atau merasakan kurangnya komitmen Yamaha, dari manajemen puncak ke bawah,” tuturnya.

“Saya ulangi, saya tidak melihat tanda-tanda di Yamaha bakal mundur dari balap MotoGP. Saya tidak percaya itu,” ujarnya.

Kendati demikian, Jarvis memberikan sinyal bahwa hal itu bukan mustahil bisa terjadi. Pasalnya, Suzuki juga tak menunjukkan tanda-tanda bakal cabut dari MotoGP sampai akhirnya mereka benar-benar pergi pada akhir musim 2022 lalu.

“Pada saat yang sama Anda harus sangat realistis. Jika Anda melihat ke belakang setahun di Suzuki, mereka juga tidak melihatnya. Tapi secara pribadi saya tidak ragu. Mari berharap tetap seperti itu,” pungkasnya.

(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1683 seconds (0.1#10.140)