Bintang NBA 'Kehilangan' Keluarga karena Sikap Politik
A
A
A
ISTANBUL - Pemain NBA asal Turki, Enes Kanter, dimusuhi keluarganya karena mendukung ulama Fethullah Gulen yang dikenal kontra dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Kanter memperlihatkan sikap politiknya lewat jejaring sosial.
Lewat akun Twitter, pemain Oklahoma City Thunder itu mendukung Gulen sekaligus mengkritik kebijakan presiden Erdogan. Namun bukan dukungan dari keluarga, justru hal sebaliknya menimpa Kanter.
Ayahnya, Mehmet Kanter, mengatakan bahwa sikap pebasket itu telah membuatnya tidak lagi mengakui Kanter sebagai putranya. Mehmet juga meminta maaf terkait cuit bintang NBA tersebut.
"Hari ini, pada usia 24, saya telah kehilangan ibu, ayah, saudara, dan seluruh keluarga. Mereka tak mau bertemu lagi dengan saya." kata Kanter, dikutip cbssports.com
Mengenai kesetiaannya kepada Gulen, Kanter menulis, "Di jalan ke arah guru saya, saya telah mengorbankan ibu, ayah, saudara, dan seluruh keluarga."
Saat berlangsungnya kudeta yang gagal terhadap Erdogan, Kanter aktif mengunggah tulisan yang membantah keterlibatan Gulen dan gerakannya. Pemerintah setempat kemudian melakukan 'penertiban' para pengikut Gulen di Turki.
Selain Kanter, olahragawan Turki lain yang terang-terangan mendukung Gulen adalah mantan pesepakbola, Hakan Sukur. Mantan penyerang Inter Milan itu bahkan harus menjalani persidangan akibat dituduh melakukan penghinaan terhadap presiden Erdogan.
Lewat akun Twitter, pemain Oklahoma City Thunder itu mendukung Gulen sekaligus mengkritik kebijakan presiden Erdogan. Namun bukan dukungan dari keluarga, justru hal sebaliknya menimpa Kanter.
Ayahnya, Mehmet Kanter, mengatakan bahwa sikap pebasket itu telah membuatnya tidak lagi mengakui Kanter sebagai putranya. Mehmet juga meminta maaf terkait cuit bintang NBA tersebut.
"Hari ini, pada usia 24, saya telah kehilangan ibu, ayah, saudara, dan seluruh keluarga. Mereka tak mau bertemu lagi dengan saya." kata Kanter, dikutip cbssports.com
Mengenai kesetiaannya kepada Gulen, Kanter menulis, "Di jalan ke arah guru saya, saya telah mengorbankan ibu, ayah, saudara, dan seluruh keluarga."
Saat berlangsungnya kudeta yang gagal terhadap Erdogan, Kanter aktif mengunggah tulisan yang membantah keterlibatan Gulen dan gerakannya. Pemerintah setempat kemudian melakukan 'penertiban' para pengikut Gulen di Turki.
Selain Kanter, olahragawan Turki lain yang terang-terangan mendukung Gulen adalah mantan pesepakbola, Hakan Sukur. Mantan penyerang Inter Milan itu bahkan harus menjalani persidangan akibat dituduh melakukan penghinaan terhadap presiden Erdogan.
(sbn)