Kisah Mantan Ratu Tenis Amerika Serikat Andrea Jaeger yang Jadi Biarawati
loading...
A
A
A
Kebahagiaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Itulah yang kini dirasakan Andrea Jaeger . Mantan ratu tenis Amerika Serikat itu memutuskan untuk menjadi biarawati .
Jaeger memulai karier profesionalnya sebagai petenis pada usia 14 tahun (1979). Dia dengan cepat naik peringkat dan bersaing dengan beberapa petenis hebat di masanya.
Jaegar secara spektakuler memenangkan gelar ganda campuran di Prancis Terbuka pada 1981. Setahun kemudian, dia menikmati kesuksesan di Roland Garros dengan mencapai final tunggal pertamanya.
Mungkin momen terbesar dalam karier Jaeger datang ketika mencapai final grand slam keduanya di Wimbledon pada 1983 saat masih berusia 18 tahun. Saat itu dia kalah 1-6, 1-6 dari Martina Navratilova.
Foto: Independent
Setahun kemudian, karier Jaeger tamat. Ini terjadi setelah ia mengalami cedera bahu yang membuatnya memutuskan pensiun dari olahraga tenis. Kabar Jaeger pensiun mengejutkan penggemar.
Tapi yang paling mengejutkan lagi adalah ketika Jaeger mengungkapkan bagaimana dia terus mendapatkan pelecehan seksual di ruang ganti oleh mantan anggota staf Asosiasi Tenis Wanita, mendapatkan kekerasan, hingga diberi minuman alkohol tanpa sepengetahuan saat masih di bawah umur. Setelah menggantungkan raketnya, Jaeger merasa dia telah kehilangan masa kecilnya dan segera mengalihkan perhatiannya untuk membantu anak-anak yang berada dalam situasi kekerasan seperti yang dialaminya.
Jaeger lantas mempelajari kursus tentang cara membantu korban pelecehan fisik. Dia bahkan rela menjual mobil, koleksi perhiasan, dan jam tangan yang dibelinya sebesar 1 juta euro untuk memberikan sumbangan amal. Sejak saat itu, Jaeger mundur dari pandangan publik.
Jaeger memulai karier profesionalnya sebagai petenis pada usia 14 tahun (1979). Dia dengan cepat naik peringkat dan bersaing dengan beberapa petenis hebat di masanya.
Jaegar secara spektakuler memenangkan gelar ganda campuran di Prancis Terbuka pada 1981. Setahun kemudian, dia menikmati kesuksesan di Roland Garros dengan mencapai final tunggal pertamanya.
Mungkin momen terbesar dalam karier Jaeger datang ketika mencapai final grand slam keduanya di Wimbledon pada 1983 saat masih berusia 18 tahun. Saat itu dia kalah 1-6, 1-6 dari Martina Navratilova.
Foto: Independent
Setahun kemudian, karier Jaeger tamat. Ini terjadi setelah ia mengalami cedera bahu yang membuatnya memutuskan pensiun dari olahraga tenis. Kabar Jaeger pensiun mengejutkan penggemar.
Tapi yang paling mengejutkan lagi adalah ketika Jaeger mengungkapkan bagaimana dia terus mendapatkan pelecehan seksual di ruang ganti oleh mantan anggota staf Asosiasi Tenis Wanita, mendapatkan kekerasan, hingga diberi minuman alkohol tanpa sepengetahuan saat masih di bawah umur. Setelah menggantungkan raketnya, Jaeger merasa dia telah kehilangan masa kecilnya dan segera mengalihkan perhatiannya untuk membantu anak-anak yang berada dalam situasi kekerasan seperti yang dialaminya.
Jaeger lantas mempelajari kursus tentang cara membantu korban pelecehan fisik. Dia bahkan rela menjual mobil, koleksi perhiasan, dan jam tangan yang dibelinya sebesar 1 juta euro untuk memberikan sumbangan amal. Sejak saat itu, Jaeger mundur dari pandangan publik.