Anthony Joshua Siapkan Semangkuk Sereal Rayakan Kemenangan Lawan Robert Helenius
loading...
A
A
A
LONDON - Pertarungan tinju kelas berat yang mempertemukan Anthony Joshua versus Robert Helenius bakal berlangsung di O2 Arena, Minggu (13/8/2023). Mantan pemegang sabuk juara WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO itu sudah menyiapkan selebrasi yang bakal dilakukannya jika berhasil mengalahkan petinju dari Swedia tersebut.
Joshua mengklaim bakal merayakan kemenangan atas Helenius dengan semangkuk sereal jika berhasil mengalahkan Helenius di O2 Arena. Tapi meskipun rasa kemenangan akan semanis sereal berlapis cokelat, namun ia tahu bahwa merealisasikan tujuan itu bukan sesuatu yang mudah.
Apalagi saat ini popularitas Joshua mulai meredup dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini tentunya berbeda ketika ia berhasil melucuti sabuk juara Wladimir Klitschko pada 2017.
Saat itu, Joshua berhasil menyejajarkan namanya dengan bintang olahraga terbesar di Inggris. Tapi AJ tidak pernah merasa bahwa dialah yang paling dicintai publik.
AJ menyadari bahwa publik akan mendukungnya ketika sabuk juara melingkari pinggangnya. Karena itu, dia akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik di atas ring.
"Saya tidak pernah menganggap itu tentang saya. 'Oh, mereka mencintaiku'. Tidak, mereka hanya menyukai sabuk juara. Itu sebabnya, saya tidak percaya hype dan apa artinya semua itu. Sabuk akan selalu ada. Saya ingin mendapatkannya dan saya ingin melanjutkan," tutur Joshua dikutip dari DailyStar, Sabtu (12/8/2023).
"Tapi kemudian orang berikutnya datang. Orang yang menderita adalah orang yang mengira orang mencintai mereka. Mereka tidak mencintaimu, mereka menyukai sabuk juara mu dan siapa pun yang memiliki sabuk juara akan menjadi raja. Saya tidak memiliki sabuk juara, jadi saya bisa mengerti mengapa ada pergeseran dalam realitas saya."
Namun Joshua percaya sikapnya akan membantunya ketika dia akhirnya pensiun. Dia tidak kecanduan pujian seperti beberapa pendahulunya dalam sejarah tinju Inggris yang berjuang keras saat mereka gantung sarung tangan.
"Kami menghabiskan banyak waktu untuk melihat industri di luar tinju dan bagaimana memasuki pasar arus utama. Saya tidak pernah membiarkan tinju menjadi penguasa takdir saya. Saya berpikir 'ada apa lagi?'
"Saya bekerja keras di luar tinju untuk membangun merek saya. Saya selalu percaya ini bukan hanya tentang tinju. Anda tidak bisa membiarkan tinju menentukan Anda. Harus ada lebih banyak untuk Anda. Jadi ketika saat-saat seperti ini terjadi, saat-saat rendah, itu bisa memakan Anda jika hanya itu identitas Anda – 'pria, saya seorang juara dan itulah identitas saya'.
"Biasanya, bahkan jika Anda tidak terkalahkan, Anda harus mundur dan Anda bukan juara lagi - Anda adalah pensiunan petarung. Mengapa orang menjadi gila setelah pensiun? Karena mereka kehilangan identitas itu. Saya pikir saya akan selalu memiliki identitas saya sendiri sebagai pribadi sebelum saya diidentifikasi sebagai seorang juara," imbuh Joshua.
Joshua berharap dapat menyelesaikan pertarungan melawan Helenius. Menang KO akan membantunya mengembalikan reputasinya.
"Pada 13 Agustus, saya ingin bisa bangun di pagi hari (waktu setempat), menikmati semangkuk Coco Pops dan berpikir ‘Saya sudah melakukannya’," pungkas Anthony.
Lihat Juga: Drama Jelang Usyk vs Fury II: Bellew dan Saunders Beda Pendapat, Siapa Raja Kelas Berat Sesungguhnya?
Joshua mengklaim bakal merayakan kemenangan atas Helenius dengan semangkuk sereal jika berhasil mengalahkan Helenius di O2 Arena. Tapi meskipun rasa kemenangan akan semanis sereal berlapis cokelat, namun ia tahu bahwa merealisasikan tujuan itu bukan sesuatu yang mudah.
Apalagi saat ini popularitas Joshua mulai meredup dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini tentunya berbeda ketika ia berhasil melucuti sabuk juara Wladimir Klitschko pada 2017.
Saat itu, Joshua berhasil menyejajarkan namanya dengan bintang olahraga terbesar di Inggris. Tapi AJ tidak pernah merasa bahwa dialah yang paling dicintai publik.
AJ menyadari bahwa publik akan mendukungnya ketika sabuk juara melingkari pinggangnya. Karena itu, dia akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik di atas ring.
"Saya tidak pernah menganggap itu tentang saya. 'Oh, mereka mencintaiku'. Tidak, mereka hanya menyukai sabuk juara. Itu sebabnya, saya tidak percaya hype dan apa artinya semua itu. Sabuk akan selalu ada. Saya ingin mendapatkannya dan saya ingin melanjutkan," tutur Joshua dikutip dari DailyStar, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga
"Tapi kemudian orang berikutnya datang. Orang yang menderita adalah orang yang mengira orang mencintai mereka. Mereka tidak mencintaimu, mereka menyukai sabuk juara mu dan siapa pun yang memiliki sabuk juara akan menjadi raja. Saya tidak memiliki sabuk juara, jadi saya bisa mengerti mengapa ada pergeseran dalam realitas saya."
Namun Joshua percaya sikapnya akan membantunya ketika dia akhirnya pensiun. Dia tidak kecanduan pujian seperti beberapa pendahulunya dalam sejarah tinju Inggris yang berjuang keras saat mereka gantung sarung tangan.
"Kami menghabiskan banyak waktu untuk melihat industri di luar tinju dan bagaimana memasuki pasar arus utama. Saya tidak pernah membiarkan tinju menjadi penguasa takdir saya. Saya berpikir 'ada apa lagi?'
"Saya bekerja keras di luar tinju untuk membangun merek saya. Saya selalu percaya ini bukan hanya tentang tinju. Anda tidak bisa membiarkan tinju menentukan Anda. Harus ada lebih banyak untuk Anda. Jadi ketika saat-saat seperti ini terjadi, saat-saat rendah, itu bisa memakan Anda jika hanya itu identitas Anda – 'pria, saya seorang juara dan itulah identitas saya'.
"Biasanya, bahkan jika Anda tidak terkalahkan, Anda harus mundur dan Anda bukan juara lagi - Anda adalah pensiunan petarung. Mengapa orang menjadi gila setelah pensiun? Karena mereka kehilangan identitas itu. Saya pikir saya akan selalu memiliki identitas saya sendiri sebagai pribadi sebelum saya diidentifikasi sebagai seorang juara," imbuh Joshua.
Joshua berharap dapat menyelesaikan pertarungan melawan Helenius. Menang KO akan membantunya mengembalikan reputasinya.
"Pada 13 Agustus, saya ingin bisa bangun di pagi hari (waktu setempat), menikmati semangkuk Coco Pops dan berpikir ‘Saya sudah melakukannya’," pungkas Anthony.
Lihat Juga: Drama Jelang Usyk vs Fury II: Bellew dan Saunders Beda Pendapat, Siapa Raja Kelas Berat Sesungguhnya?
(yov)