Anthony Yarde Petik Banyak Pengalaman dari Kekalahan Melawan Juara Dunia
loading...
A
A
A
LONDON - Petinju kelas berat ringan Inggris, Anthony Yarde nyaris saja menjadi juara dunia. Sayangnya, impiannya itu kandas lantaran dia gagal menaklukkan raja KO sekaligus penguasa sabuk juara IBF/WWC/WBO, Artur Beterbiev (19-0, 19KO).
Bukan hanya itu, Yarde justru babak belur dalam menghadapi sang raja KO, Januari lalu. Ya, dia hanya mampu bertahan hingga 8 ronde dari 12 ronde pertarungan yang dijadwalkan.
Yarde sendiri mengakui jika dirinya terlambat untuk masuk ke dunia olahraga adu jotos ini. Petinju 32 tahun ini sendiri menjalani debut profesionalnya pada Mei 2015 atau ketika dia berusia 24 tahun.
Meskipun begitu, dia tidak pernah gentar untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di hadapannya. "Saya telah menunjukkan berkali-kali bahwa saya bersedia menghadapi semua tantangan dan saya akan terus maju menghadapi tantangan-tantangan ini," kata dia, seperti dikutip dari Sky Sports pada Senin (14/8/2023).
Di samping dengan berani menantang Beterbiev , Yarde pada Agustus 2019 juga sempat menjajal kekuatan Sergey Kovalev, yang kala itu menyandang titel kelas berat ringan WBO. Sayangnya, kenekatannya menghadapi Kovalev berujung dengan kekalahan profesional pertamanya. Dia menderita kekalahan TKO di ronde 11.
(Anthony Yarde menderita kekalahan dari Sergey Kovalev. / Foto:Boxing Scene)
Seluruh pengalaman menghadapi juara dunia selalu dijadikan pengalaman dan pembelajaran buat Yarde. "Saya selalu berada dalam situasi dimana saya belajar sambil bekerja. Setiap kali saya masuk ke dalam ring, itu adalah pengalaman baru bagi saya," ujarnya.
"Saya memiliki karier amatir yang terbatas, menjalani 12 laga amatir. Sebagai seorang profesional, banyak laga saya berakhir dengan KO, maka waktu yang saya habiskan di dalam ring tidak banyak, maka tiap kali saya masuk ke dalam ring, itu adalah pengalaman yang berbeda," lanjut petinju dengan rekor 23-3 (22KO).
Dalam penampilan berikutnya, Yarde akan bertarung melawan Ricky Summers di Wembley Arena, London, pada 23 September mendatang. Laga ini akan menjadi partai tambahan kontes utama duel ulang Joe Joyce versus Zhilei Zhang.
(Anthony Yarde menderita kekalahan dari raja KO kelas berat ringan Artur Beterbiev. / Foto: Reuters)
Yarde pun menyambut laga melawan Summers dengan modal kekalahan TKO dari Beterbiev, sementara Summers membawa bekal dua kemenangan usai kekalahan split decision dari Dan Azeez pada 2021.
Ogah menganggap remeh tantangan apa pun, Yarde menekankan penghormatannya pada semua lawan dan persiapannya yang ketat untuk tiap laga. "Jika saya tidak menjalani tiap laga dengan serius, saya tidak akan pernah sampai pada tingkatan yang saya jalani saat ini, di mana saya berada," ujar Yarde.
"Setiap lawan yang saya hadapi, bagi saya, seperti sebuah perebutan gelar juara dunia. Anda harus menang," pungkasnya.
Bukan hanya itu, Yarde justru babak belur dalam menghadapi sang raja KO, Januari lalu. Ya, dia hanya mampu bertahan hingga 8 ronde dari 12 ronde pertarungan yang dijadwalkan.
Yarde sendiri mengakui jika dirinya terlambat untuk masuk ke dunia olahraga adu jotos ini. Petinju 32 tahun ini sendiri menjalani debut profesionalnya pada Mei 2015 atau ketika dia berusia 24 tahun.
Meskipun begitu, dia tidak pernah gentar untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di hadapannya. "Saya telah menunjukkan berkali-kali bahwa saya bersedia menghadapi semua tantangan dan saya akan terus maju menghadapi tantangan-tantangan ini," kata dia, seperti dikutip dari Sky Sports pada Senin (14/8/2023).
Di samping dengan berani menantang Beterbiev , Yarde pada Agustus 2019 juga sempat menjajal kekuatan Sergey Kovalev, yang kala itu menyandang titel kelas berat ringan WBO. Sayangnya, kenekatannya menghadapi Kovalev berujung dengan kekalahan profesional pertamanya. Dia menderita kekalahan TKO di ronde 11.
(Anthony Yarde menderita kekalahan dari Sergey Kovalev. / Foto:Boxing Scene)
Seluruh pengalaman menghadapi juara dunia selalu dijadikan pengalaman dan pembelajaran buat Yarde. "Saya selalu berada dalam situasi dimana saya belajar sambil bekerja. Setiap kali saya masuk ke dalam ring, itu adalah pengalaman baru bagi saya," ujarnya.
"Saya memiliki karier amatir yang terbatas, menjalani 12 laga amatir. Sebagai seorang profesional, banyak laga saya berakhir dengan KO, maka waktu yang saya habiskan di dalam ring tidak banyak, maka tiap kali saya masuk ke dalam ring, itu adalah pengalaman yang berbeda," lanjut petinju dengan rekor 23-3 (22KO).
Dalam penampilan berikutnya, Yarde akan bertarung melawan Ricky Summers di Wembley Arena, London, pada 23 September mendatang. Laga ini akan menjadi partai tambahan kontes utama duel ulang Joe Joyce versus Zhilei Zhang.
(Anthony Yarde menderita kekalahan dari raja KO kelas berat ringan Artur Beterbiev. / Foto: Reuters)
Yarde pun menyambut laga melawan Summers dengan modal kekalahan TKO dari Beterbiev, sementara Summers membawa bekal dua kemenangan usai kekalahan split decision dari Dan Azeez pada 2021.
Ogah menganggap remeh tantangan apa pun, Yarde menekankan penghormatannya pada semua lawan dan persiapannya yang ketat untuk tiap laga. "Jika saya tidak menjalani tiap laga dengan serius, saya tidak akan pernah sampai pada tingkatan yang saya jalani saat ini, di mana saya berada," ujar Yarde.
"Setiap lawan yang saya hadapi, bagi saya, seperti sebuah perebutan gelar juara dunia. Anda harus menang," pungkasnya.
(nug)