Fakta Unik Dibalik Final Tunggal Putra Indonesia Open 2017

Senin, 19 Juni 2017 - 10:48 WIB
Fakta Unik Dibalik Final Tunggal Putra Indonesia Open 2017
Fakta Unik Dibalik Final Tunggal Putra Indonesia Open 2017
A A A
JAKARTA - Laga final tunggal putra Indonesia Open Super Series Premier 2017 menyajikan kejutan. Dua pemain non unggulan, Kidambi Srikanth (India) dan Kazumasa Sakai (Jepang) berhasil melaju ke partai puncak kejuaraan bergengsi ini. Laga berdurasi 37 menit ini akhirnya dimenangkan oleh Srikanth dengan skor 21-11, 21-19.

Rupanya ada fakta unik dibalik perjuangan kedua pemain tunggal putra ini. Ada sentuhan pelatih-pelatih asal Indonesia dalam perjalanan karier Srikanth maupun Sakai.

Sakai ternyata cukup fasih berbahasa Indonesia. Pemain ranking 17 dunia ini pernah berlatih di klub Tangkas Intiland selama tiga tahun, saat itu usianya baru 18 tahun.

“Saya bisa berbahasa Indonesia karena saya latihan di Indonesia. Waktu umur 18 tahun, saya latihan di klub Tangkas, bersama pelatih Hendry Saputra dan Kurniahu,” kata Sakai kepada situs resmi PBSI.

Seperti diketahui, Hendry saat ini merupakan kepala pelatih tunggal putra PBSI. Sedangkan Kurniahu, ayah dari Marcus Fernaldi Gideon, merupakan mantan pemain yang kini melatih di klub Tangkas Intiland.

Sementara itu, Srikanth dilatih oleh Mulyo Handoyo. Ia merupakan mantan pelatih Taufik Hidayat, salah satu pemain tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Mulyo telah melatih tim India selama kurang lebih enam bulan.

“Saya berterima kasih dari hati yang paling dalam kepada pelatih saya, Mulyo Handoyo. Saya bisa berada di final Indonesia Open dan Singapore Open karena beliau,” kata Srikanth.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6439 seconds (0.1#10.140)