Natasha Jonas Akan Beri Pelajaran Mikaela Mayer saat Bertemu di Ring Tinju
loading...
A
A
A
LIVERPOOL - Petinju wanita Natasha Jonas akan bertarung mempertahankan gelar kelas welter IBF melawan Mikaela Mayer pada 20 Januari 2024 di Liverpool. Dia berjanji akan memperlihatkan kekuatan yang bakal mengejutkan lawannya tersebut.
Februari tahun lalu, Jonas sempat memenangkan kejuaraan tinju kelas welter super WBO melalui TKO ronde kedua atas Chris Namus. Kemudian, pada September 2022, dia menambahkan mahkota WBC dengan menundukkan Patricia Berghult. Jelang penutupan tahun 2022 atau tepatnya 12 November, Jonas kembali menambahkan gelar IBF usai mengalahkan Marie Eve Dicaire.
Namun, Jonas turun satu divisi yakni di kelas welter untuk merebut sabuk juara dunia kelas welter IBF yang lowong, Juli lalu. Dalam duel tersebut, Jonas berhasil mencatat kemenangan TKO ronde 8 atas Kandi Wyatt di Manchester.
Mayer, yang sempat mengawinkan gelar kelas bulu super IBF dan WBO, baru saja naik ke kelas welter, sedangkan Jonas sudah sangat matang di divisi tersebut. Tentunya, perbedaan kekuatan pukulan bakal menguntungkan Jonas.
"Saya rasa demikian. Saya tahu bagaimana rasanya menerima dan menyerap pukulan-pukulan dari atlet yang lebih besar dan saya tidak melihat dia akan menyakiti saya dalam hal itu," ujar Jonas, seperti dikutip Sky Sports.
"Ada banyak variabel berbeda yang harus dia hadapi, dan salah satunya adalah dipukul seorang wanita yang secara alami lebih besar dan lebih kuat," lanjutnya.
Meskipun Jonas saat ini sudah berusia 39 tahun, namun dia masih mampu tampil dengan sangat baik di tingkat dunia. Dia yakin Mayer sudah salah perhitungan dengan menerima tantangan ini.
"Berat badannya 142 pon (dalam duel terakhirnya). Itu berarti Anda harus menambah berat badan 5 pon lagi dan masih bisa tampil. Apakah dia adalah orang yang sama dengan berat badan 140 pon seperti saat dia masih 135 pon? Saya tidak yakin," ungkap Jonas.
"Ada banyak ilmu pengetahuan di baliknya. Anda harus membiasakan tubuh Anda untuk membawa beban ekstra. Selama ini dia terbiasa dengan bobot 130 pon," katanya lagi.
"Tiba-tiba saja mengatakan ini ada tambahan 15 pon, 17 pon, pergi dan bertarunglah dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan saat itu --tidak. Itu membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Ada banyak adaptasi yang harus Anda lakukan. Saya telah berhasil melakukan itu dalam berbagai laga, dari Namus hingga Dicaire dan kemudian kembali ke Wyatt," jelas pemilik rekor 14-2-1 (9KO).
Walau bagaimanapun juga, Jonas tetap menghormati kemampuan Mayer. "Dia memiliki karier amatir yang bagus. Saya pikir dia kurang beruntung saat menghadapi (Alycia) Baumgardner. Dia menggunakan asetnya dengan sangat baik. Dia memiliki pemilihan pukulan yang baik, tingkat kerja yang baik," puji Jonas.
"Saya hanya yakin apakah dia ingin bertarung atau bertinju, dengan cara apa pun yang dia inginkan, saya lebih baik," imbuhnya.
"Saya sangat menghormatinya. Saya respek dengan apa yang dia bawa, saya menghormati apa yang dia bawa, seperti yang saya lakukan pada semua orang dan saya akan berlatih sebaik mungkin untuk memastikan saya menang," tutup Natasha Jonas.
Februari tahun lalu, Jonas sempat memenangkan kejuaraan tinju kelas welter super WBO melalui TKO ronde kedua atas Chris Namus. Kemudian, pada September 2022, dia menambahkan mahkota WBC dengan menundukkan Patricia Berghult. Jelang penutupan tahun 2022 atau tepatnya 12 November, Jonas kembali menambahkan gelar IBF usai mengalahkan Marie Eve Dicaire.
Namun, Jonas turun satu divisi yakni di kelas welter untuk merebut sabuk juara dunia kelas welter IBF yang lowong, Juli lalu. Dalam duel tersebut, Jonas berhasil mencatat kemenangan TKO ronde 8 atas Kandi Wyatt di Manchester.
Mayer, yang sempat mengawinkan gelar kelas bulu super IBF dan WBO, baru saja naik ke kelas welter, sedangkan Jonas sudah sangat matang di divisi tersebut. Tentunya, perbedaan kekuatan pukulan bakal menguntungkan Jonas.
"Saya rasa demikian. Saya tahu bagaimana rasanya menerima dan menyerap pukulan-pukulan dari atlet yang lebih besar dan saya tidak melihat dia akan menyakiti saya dalam hal itu," ujar Jonas, seperti dikutip Sky Sports.
"Ada banyak variabel berbeda yang harus dia hadapi, dan salah satunya adalah dipukul seorang wanita yang secara alami lebih besar dan lebih kuat," lanjutnya.
Meskipun Jonas saat ini sudah berusia 39 tahun, namun dia masih mampu tampil dengan sangat baik di tingkat dunia. Dia yakin Mayer sudah salah perhitungan dengan menerima tantangan ini.
"Berat badannya 142 pon (dalam duel terakhirnya). Itu berarti Anda harus menambah berat badan 5 pon lagi dan masih bisa tampil. Apakah dia adalah orang yang sama dengan berat badan 140 pon seperti saat dia masih 135 pon? Saya tidak yakin," ungkap Jonas.
"Ada banyak ilmu pengetahuan di baliknya. Anda harus membiasakan tubuh Anda untuk membawa beban ekstra. Selama ini dia terbiasa dengan bobot 130 pon," katanya lagi.
"Tiba-tiba saja mengatakan ini ada tambahan 15 pon, 17 pon, pergi dan bertarunglah dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan saat itu --tidak. Itu membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Ada banyak adaptasi yang harus Anda lakukan. Saya telah berhasil melakukan itu dalam berbagai laga, dari Namus hingga Dicaire dan kemudian kembali ke Wyatt," jelas pemilik rekor 14-2-1 (9KO).
Walau bagaimanapun juga, Jonas tetap menghormati kemampuan Mayer. "Dia memiliki karier amatir yang bagus. Saya pikir dia kurang beruntung saat menghadapi (Alycia) Baumgardner. Dia menggunakan asetnya dengan sangat baik. Dia memiliki pemilihan pukulan yang baik, tingkat kerja yang baik," puji Jonas.
"Saya hanya yakin apakah dia ingin bertarung atau bertinju, dengan cara apa pun yang dia inginkan, saya lebih baik," imbuhnya.
"Saya sangat menghormatinya. Saya respek dengan apa yang dia bawa, saya menghormati apa yang dia bawa, seperti yang saya lakukan pada semua orang dan saya akan berlatih sebaik mungkin untuk memastikan saya menang," tutup Natasha Jonas.
(nug)