Tim Nasional Indonesia Wajib Jaga Tren Positif

Rabu, 10 Oktober 2018 - 11:36 WIB
Tim Nasional Indonesia Wajib Jaga Tren Positif
Tim Nasional Indonesia Wajib Jaga Tren Positif
A A A
JAKARTA - Tim nasional Indonesia wajib menjaga tren positif saat melakoni FIFA Match Day menghadapi Myanmar di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, malam ini.

Untuk itu, skuad Garuda harus fokus dan mewaspadai kecepatan lawan yang rata-rata diperkuat skuad U-23. Timnas kembali menggelar rangkaian uji coba internasional sebagai persiapan menghadapi Piala AFF 2018 yang bergulir November mendatang.

Dua friendly match sudah dijadwalkan PSSI, yakni melawan Myanmar dan Hong Kong. Menghadapi Myanmar akan menjadi ujicoba kedua dalam persiapan timnas menghadapi turnamen sepak bola negara-negara ASEAN tersebut.

Sebelumnya, Hansamu Yama dkk sudah menantang Mauritius pada FIFA Match Day, 11 September lalu, di Stadion Wibawa Mukti Cikarang. Hasilnya, timnas menang tipis dengan skor 1-0.

Momentum positif ini ingin dijaga anak asuh Bima Sakti saat menghadapi Myanmar. Kemenangan akan meningkatkan kepercayaan diri skuad Garuda dalam misi meraih gelar Piala AFF pertama sepanjang sejarah.

Pelatih Bima Sakti menyatakan sudah mempelajari kekuatan calon lawannya melalui rekaman video. Menurut dia, Myanmar mengandalkan permainan cepat dan komposisi pemainnya didominasi skuad Asian Games.

Tidak hanya itu, mereka juga dikenal dengan pertahanan yang solid. “Myanmar tim yang bagus dan punya pertahanan solid. Ini akan menjadi ujian bagi timnas bagaimana menghadapi tim dengan karakter permainan cepat dan bertahan yang tidak kalah bagusnya,” katanya.

Karena itu, dari 23 pemain yang dipanggil Bima Sakti, beberapa di antaranya merupakan muka baru. Mereka sebelumnya dinilai tampil bagus di Liga 1 dan layak memperkuat timnas.

Sebut saja pemain naturalisasi Esteben Viscara (Sriwijaya FC) yang untuk pertama kalinya berseragam skuad Garuda. Muka baru lainnya yang dipanggil, yakni Abdul Rahman (PSM Makassar), Alfath Fathier (Madura United), dan Dedi Kusnandar (Persib).

“Ini akan menjadi ujian apakah strategi yang direncanakan bisa diterapkan pemain di lapangan. Tentu saja gaya bermain dan strateginya berbeda, tapi timnas akan tetap tampil seperti biasa, bermain cepat,” ujarnya.

Bima menambahkan, dua laga uji coba ini akan menjadi ajang untuk menyeleksi pemain yang dibawa ke Piala AFF. Karena itu, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada pemain baru dan yang selama ini menghuni bangku cadangan untuk bisa bermain.

“Laga ini akan menjadi penilaian untuk menentukan pemain yang akan dipanggil memperkuat timnas di Piala AFF. Kami harus segera menentukan 23 pemain yang akan didaftarkan ke federasi sepak bola ASEAN,” katanya.

Di Piala AFF yang akan bergulir 8 November mendatang, Indonesia tergabung di Grup A bersama juara bertahan Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste. Timnas ditargetkan meraih gelar juara untuk pertama kalinya sepanjang sejarah level senior.

Tidak hanya di level senior, timnas U-19 juga akan menggelar laga uji coba melawan Arab Saudi di venue yang sama. Pertandingan ini merupakan persiapan skuad Garuda Nusantara menghadapi putaran final Piala AFC U-19 yang digelar 18 Oktober mendatang.

Pelatih Indra Sjafri menyatakan, dirinya tidak terlalu mementingkan hasil pertandingan melawan Arab Saudi. Sebaliknya, laga ini akan menjadi tolok ukur timnas menghadapi tim asal Timur Tengah. Apalagi di Grup A, Egy Maulana Vikri dkk akan menghadapi Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang karakter bermain serta postur pemainnya sangat mirip.

Menurut dia, postur pemain yang tinggi akan menjadi ujian berharga bagi anak asuhnya sekaligus memberikan pembelajaran untuk mengatasinya. “Laga melawan Arab Saudi sudah masuk pada tahap simulasi pertandingan karena semua yang sudah dipersiapkan akan coba diterapkan di lapangan. Ini akan menjadi bekal penting menghadapi Piala AFC nanti,” kata Indra sudah menetapkan 23 pemain yang akan didaftarkan ke AFC.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6867 seconds (0.1#10.140)