Buffon Anggap Kegagalan Neymar di Ballon d’Or sebagai Skandal

Rabu, 02 Januari 2019 - 11:16 WIB
Buffon Anggap Kegagalan Neymar di Ballon d’Or sebagai Skandal
Buffon Anggap Kegagalan Neymar di Ballon d’Or sebagai Skandal
A A A
Gianluigi Buffon adalah legenda Juventus, semua orang tak akan menyangkal itu, meski dia memulai karier bersama Parma FC. Jadi, ketika dia mengatakan pensiun dari Juventus dan memilih hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG), banyak yang mencibir semua dilakukan karena uang.Tudingan itu bahkan belum sepenuhnya berhenti, meski musim sudah berjalan setengahnya. Situasi itu membuat penjaga gawang berusia 40 tahun tersebut perlu memberikan klarifikasi. “Saya tidak akan pernah melacurkan cita-cita dan impian saya untuk mendapatkan uang,” tandas Buffon, dikutip Football-Italia . Uang, diakui Buffon, sangat penting untuk menunjung sarana agar kehidupan lebih baik.Tapi, lanjutnya, jika alasannya meninggalkan Juve karena uang banyak, tentu sudah dilakukan beberapa tahun lalu saat berada di puncak kariernya. Buffon pernah menjadi penjaga gawang termahal saat diboyong Juve dari Parma dengan mahar 33 juta poundsterling atau setara 612 miliar (kurs saat ini).Sebelum akhirnya dia digeser penjaga gawang Man City Ederson, Thibaut Courtois (Real Madrid), Allison Becker (Liverpool) dan Kepa Arrizabalaga yang direkrut Chelsea dari Athletic Bilbao. “Saya sangat bangga berada di sini, karena menerima tawaran dari klub seperti ini adalah kepuasan tersendiri. Saya selalu memberikan yang terbaik. Saya yakin saya berperilaku baik dan hidup memberi saya bonus ini,” tandasnya.Secara khusus dia juga mengaku tak kecewa karena tidak berada satu tim dengan Cristiano Ronaldo. Dia lebih kecewa saat Neymar Jr tidak mendapatkan gelar pemain terbaik dunia. Menurut dia, kegagalan pemain PSG dan Brasil tersebut mendapatkan gelar Ballon d’Or 2018 adalah sebuah skandal. Apalagi, Neymar, yang sekarang berusia 26 tahun, tidak masuk lima besar.
“Saya memberi tahu Neymar bahwa ini adalah skandal, karena dia belum meraih Ballon d’Or. Dia berhak marah karena hal itu,” tandas Buffon, kepada Corrieredella Sera. Dalam kesempatan tersebut, Buffon juga tak mau memberi kepastian terkait masa depannya setelah pensiun dari sepak bola, termasuk ke mungkinan terjun ke dunia politik.

“Apakah saya akan terjun ke dunia politik? Saya sudah belajar mengatakan tak ada yang mustahil. Anda harus tanpa pamrih melakukan sesuatu. Saya pikir saya selalu seperti itu. Jadi, saya masih belum tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya nama Buffon sempat dijadikan bahan kampanye partai baru di Italia Rinascimento. Pemimpin Rinascimento Vittorio Sgarbi berjanji akan menjadikan Buffon menteri olahraga Italia jika memenangkan pemilihan. Sayang, di pemilu tahun lalu, Rinascimento gagal mendulang suara yang signifikan dan Buffon masih melanjutkan karier di sepak bola
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3938 seconds (0.1#10.140)