Lolos ke Fase 16 Besar, Chelsea dan Arsenal Pulihkan Harga Diri

Sabtu, 23 Februari 2019 - 07:32 WIB
Lolos ke Fase 16 Besar, Chelsea dan Arsenal Pulihkan Harga Diri
Lolos ke Fase 16 Besar, Chelsea dan Arsenal Pulihkan Harga Diri
A A A
LONDON - Harapan masyarakat Inggris untuk melihat wakilnya menjuarai Liga Europa musim ini terus terjaga. Kabar gembira itu datang setelah melajunya dua wakil tersisa, yakni Chelsea dan Arsenal ke fase 16 besar. Chelsea misalnya. The Blues mampu menang 3-0 atas Malmo pada leg kedua 32 besar di Stamford Bridge, Jumat (22/2).

Alhasil, klub London Barat itu lolos dengan agregat 5-1 lantaran saat leg pertama, Jumat (15/2) di Swedia bisa unggul 2-1. Keberhasilan Chelsea menumbangkan Malmo melahirkan rekor bagus. Cesar Azpiliciueta dkk kini telah memenangi tujuh laga kandang terakhirnya di Liga Europa. Mereka juga bisa mencetak tiga gol dalam enam partai dengan total 20 gol atau rata-rata 2,86 gol per laga.

Meski lolos secara meyakinkan, pelatih Maurizio Sarri rupanya masih menyimpan sedikit kekecewaan. Dia menilai Chelsea bermain di bawah standar khususnya pada babak pertama. Dia merasa timnya seperti dikendalikan Malmo. Apa yang dikatakan Sarri bukan tanpa sebab. Chelsea sejatinya mendapatkan perlawanan ketat dari Malmo pada babak pertama. Mereka baru bisa menguasai lapangan setelah jeda.

Itu berujung tiga gol tuan rumah yang dicetak Olivier Giroud (55), Ross Barkley (74), dan Callum Hudson-Odoi (84). “Kami bermain tanpa kepercayaan diri terutama pada 30 menit awal. Kami terlihat gugup. Kami berada dalam masalah karena Malmo berani tampil menekan. Kami tidak bisa mengalirkan bola dengan cepat. Tapi, setelah mendapat gol pertama, kami jauh lebih baik dan distribusi bola lebih cepat,” ungkap Sarri dilansir skysports.

Pada kesempatan tersebut Sarri juga pasang badan terkait penampilan Jorginho yang disoraki fans sendiri pada babak pertama. Menurut dia, gelandang asal Italia itu merupakan pemain penting. Penurunan performa merupakan sesuatu yang wajar dan bisa terjadi kepada siapa saja.

Karena itu, Sarri berjanji akan berupaya membenahi semua kelemahan yang ada supaya Chelsea tampil lebih baik jelang final Piala Liga kontra Manchester City (Man City), Minggu (24/2). Sebab, itu jadi kesempatan terbaik untuk meraih gelar pertama pada musim ini. Laga itu membuka peluang bagi Sarri untuk merengkuh trofi perdananya bersama Chelsea dan sekaligus meyakinkan bos Roman Abramovich agar mau mempertahankannya.

Maklum, rentetan hasil buruk di beberapa laga sebelumnya membuat masa depan mantan nakhoda Napoli itu jadi bahan spekulasi. “Tentu saja akan menjadi bencana jika terjadi lagi di laga saat melawan Man City. Kami tidak boleh bermain gugup dalam melakukan serangan. Kami tidak boleh memainkan bola tanpa kepercayaan diri,” papar Sarri.

Wakil Liga Primer lainnya, Arsenal, juga tanpa kesulitan pada leg kedua 16 besar. The Gunners menghentikan perlawanan BATE Borisov 3-0 di Emirates Stadium. Itu berarti klub London Utara itu unggul agregat 3-1 dan sekaligus menebus kekecewaan kekalahan 0-1 pada leg pertama Jumat (15/2). Menurut pelatih Unai Emery, impresifnya performa Arsenal dikarenakan komitmen mereka untuk tancap gas sejak awal laga dan berupaya mencetak banyak gol.

Instruksi Emery terbukti melecut semangat tempur pasukannya.
Arsenal sudah memimpin pada menit ke-4 melalui gol bunuh diri Zakhar Volkov. Hal itu semakin membuat mereka percaya diri dan berhasil menambah gol yang masing-masing disumbangkan Shkodran Mustafi (39) dan Sokratis Papastathopoulos (60). Mesut Ozil kini berambisi melanjutkan tren positif ini saat menjamu Southampton pada lanjutan Liga Primer, Minggu (24/2).

“Penampilan kami pada leg pertama sangat buruk. Tetapi, kami melakukan yang terbaik dan berhasil membalikkan keadaan pada leg kedua. Pesan saya kepada para pemain adalah jika berhasil mencetak gol, maka terus mencetak gol. Kami merepotkan lawan dengan umpan silang. Sesuai rencana, kami bermain efisien,” jelas Emery.

Yang jelas, bertahannya Arsenal dan Chelsea menjaga kans Inggris untuk mengimbangi dominasi Spanyol selama lima musim terakhir. Sepanjang periode itu Negeri Matador berjaya hingga empat kali. Ini bisa terjadi lagi karena ada tiga klub Primera Liga yang ikut bertahan. Namun, bukan hanya wakil Spanyol yang wajib diwaspadai. Geliat Italia juga harus diperhatikan karena dua utusan, yaitu Inter Milan dan Napoli tetap meramaikan perburuan gelar juara.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6196 seconds (0.1#10.140)