Jelang Hadapi Justin Gaetje, Khabib Nurmagomedov Ditawari Jadi Politisi
loading...
A
A
A
MOSCOW - Kepopuleran Khabib Nurmagomedov tak lantas membuatnya ingin terjun ke dunia politik. Dengan latar belakang seorang petarung, Khabib Nurmagomedov mengaku tak punya modal untuk menjadi politisi.
Pertanyaan soal akankah Khabib Nurmagomedov ke dunia poltik ini muncul di tengan persiapannya melawan Justin Gaethje . UFC 254 akan digelar pada 24 Oktober mendatang dengan tempat yang belum ditentukan.
Sudah lumrah jika seorang olahragawan setelah pensiun berkecimpung di dunia politik. Dari dunia tinju misalnya. Kita mengetahui kalau saat ini Manny Pacquiao adalah seorang senator di Filipina. Begitu juga dengan mantan pesepak bola George Weah yang sekarang jadi politisi di Liberia.
Pacquiao dan Weah hanya sebuah contoh dari mudahnya selebritas olah raga untuk menekuni bidang politik. Khabib Nurmagomedov sebenarnya juga punya peluang yang sama dengan Pacquiao dan Weah. Bahkan dirinya sudah banyak diminta kalangan media dan pejabat lokal untuk menduduki penting di Dagestan , sebuah republik yang berada dalam federasi Rusia. (Baca juga : Khabib Nurmagomedov Tergoda Ingin Ladeni Tantangan Conor McGegor )
Dalam wawancara baru-baru ini, juara kelas ringan UFC itu mengungkapkan bahwa dia belum mempertimbangkan untuk berkarier di bidang politik. Ia ragu menjadi kandidat yang ideal untuk peran politik kunci mengingat latar belakangnya. (Baca juga : Merasa Masih Tangguh, Khabib Nurmagomedov Tak Punya Rencana Pensiun )
"Saya menganggap diri saya sebagai 3 dari 5 yang orang berpendidikan. Saya selama ini menghabiskan seluruh hidup di atas matras, gym dan oktagon. Untuk memimpin seluruh republik, ada begitu banyak hal yang dibutuhkan seorang spesialis," katanya dikutip Bloodyelbow, Kamis (20/8/2020). (Baca juga : Harapan Mayweather Dapat Duit Banyak Lawan Khabib Kandas, Sang Juara Menolak )
Pada 2018, Khabib Nurmagomedov dilaporkan pernah ditawari posisi sebagai asisten Vladimir Vasilyev, Kepala Republik Dagestan. Tawaran itu dibahas ketika Khabib Nurmagomedov bertemu dengan Kepala Dagestan untuk menerima penghargaan tertinggi di republik asalnya, Order of Merit untuk Republik Dagestan.
Vasilyev mengungkapkan selama upacara penghargaan bahwa ia ingin petarung itu bekerja sama untuk kepentingan Dagestan dan Rusia melalui kemajuan olah raga yang didedikasikan seumur hidupnya. Sebenarnya peran yang menggabungkan kecakapan olah raga Khabib Nurmagomedov dengan politik dalam negeri bisa dibilang realistis. Namua ia bersikeras bahwa ada orang yang dapat menjalankan republik lebih baik dari dirinya.
"Saya berusia 31 tahun dan saya tidak pernah bertanggung jawab atas apa pun. Saya tidak memiliki pengalaman dalam politik untuk memimpin apa pun. Kami memiliki banyak kandidat yang layak di republik kami. Percakapan ini akan selalu terjadi dan saya selalu memiliki sikap seperti ini," papar Khabib Nurmagomedov .
Pertanyaan soal akankah Khabib Nurmagomedov ke dunia poltik ini muncul di tengan persiapannya melawan Justin Gaethje . UFC 254 akan digelar pada 24 Oktober mendatang dengan tempat yang belum ditentukan.
Sudah lumrah jika seorang olahragawan setelah pensiun berkecimpung di dunia politik. Dari dunia tinju misalnya. Kita mengetahui kalau saat ini Manny Pacquiao adalah seorang senator di Filipina. Begitu juga dengan mantan pesepak bola George Weah yang sekarang jadi politisi di Liberia.
Pacquiao dan Weah hanya sebuah contoh dari mudahnya selebritas olah raga untuk menekuni bidang politik. Khabib Nurmagomedov sebenarnya juga punya peluang yang sama dengan Pacquiao dan Weah. Bahkan dirinya sudah banyak diminta kalangan media dan pejabat lokal untuk menduduki penting di Dagestan , sebuah republik yang berada dalam federasi Rusia. (Baca juga : Khabib Nurmagomedov Tergoda Ingin Ladeni Tantangan Conor McGegor )
Dalam wawancara baru-baru ini, juara kelas ringan UFC itu mengungkapkan bahwa dia belum mempertimbangkan untuk berkarier di bidang politik. Ia ragu menjadi kandidat yang ideal untuk peran politik kunci mengingat latar belakangnya. (Baca juga : Merasa Masih Tangguh, Khabib Nurmagomedov Tak Punya Rencana Pensiun )
"Saya menganggap diri saya sebagai 3 dari 5 yang orang berpendidikan. Saya selama ini menghabiskan seluruh hidup di atas matras, gym dan oktagon. Untuk memimpin seluruh republik, ada begitu banyak hal yang dibutuhkan seorang spesialis," katanya dikutip Bloodyelbow, Kamis (20/8/2020). (Baca juga : Harapan Mayweather Dapat Duit Banyak Lawan Khabib Kandas, Sang Juara Menolak )
Pada 2018, Khabib Nurmagomedov dilaporkan pernah ditawari posisi sebagai asisten Vladimir Vasilyev, Kepala Republik Dagestan. Tawaran itu dibahas ketika Khabib Nurmagomedov bertemu dengan Kepala Dagestan untuk menerima penghargaan tertinggi di republik asalnya, Order of Merit untuk Republik Dagestan.
Vasilyev mengungkapkan selama upacara penghargaan bahwa ia ingin petarung itu bekerja sama untuk kepentingan Dagestan dan Rusia melalui kemajuan olah raga yang didedikasikan seumur hidupnya. Sebenarnya peran yang menggabungkan kecakapan olah raga Khabib Nurmagomedov dengan politik dalam negeri bisa dibilang realistis. Namua ia bersikeras bahwa ada orang yang dapat menjalankan republik lebih baik dari dirinya.
"Saya berusia 31 tahun dan saya tidak pernah bertanggung jawab atas apa pun. Saya tidak memiliki pengalaman dalam politik untuk memimpin apa pun. Kami memiliki banyak kandidat yang layak di republik kami. Percakapan ini akan selalu terjadi dan saya selalu memiliki sikap seperti ini," papar Khabib Nurmagomedov .
(bbk)