Start Terburuk Musim Ini, Macan Kemayoran Kian Tertinggal

Senin, 24 Juni 2019 - 15:51 WIB
Start Terburuk Musim Ini, Macan Kemayoran Kian Tertinggal
Start Terburuk Musim Ini, Macan Kemayoran Kian Tertinggal
A A A
JAKARTA - Hasil imbang kontra Persela lamongan menjadi warning bagi Persija Jakarta dalam misi mempertahankan takhta juara liga 1/2019. Catatan empat laga awal musim ini menjadi start terburuk Macan Kemayoran dalam dua musim terakhir. Musim ini Persija Jakarta benar-benar tertinggal jauh dari rival-rivalnya di klasemen. Alih-alih bersaing di papan atas, tim ibu kota justru terseok-seok di papan bawah.

Dua kekalahan dan dua hasil imbang mewarnai perjalanan tim kebanggaan Jakmania tersebut. Hingga pekan keempat, Persija baru mengantongi dua angka. Bandingkan dengan Bali united atau Madura united yang kini saling salip di puncak klasemen sementara dengan 12 poin. Selisih angka yang lebar ini dipastikan membuat perjuangan Ismed sofyan dkk mempertahankan gelar cukup berat.

Menilik catatan musim lalu ketika meraih gelar juara, Persija sudah mengemas 7 poin dari dua kemenangan, satu hasil imbang, dan sekali kalah pada empat laga pertama. Hasil ini membuat Macan Kemayoran tetap bersaing di papan atas, yakni peringkat 3. Posisi terburuk Persija musim lalu hanya di peringkat 13 pada pekan ketujuh. Pada musim 2017 yang menjadi musim debut stefano ‘Teco’ Cugurra, meski cukup buruk, namun anak-anak Jakarta mampu meraih kemenangan pada laga perdana.

Meski hanya mampu bermain imbang dan dua kali kalah pada tiga pekan selanjutnya, tapi secara perolehan poin, laju Persija masih lebih baik dibanding awal musim ini. Performa buruk Persija ini juga dibarengi dengan menurunnya produktivitas barisan penyerangnya. Dari empat laga, sektor penyerangan yang digawangi Marko simic baru menyumbang dua biji gol masing-masing saat melawan Barito Putera dan PSIS semarang.

Ironisnya, jumlah kebobolan Andritany Ardhiyasa maupun shahar Ginanjar jauh lebih banyak, yakni empat kali. Padahal menghadapi Persela lamongan digadang-gadang menjadi momentum kebangkitannya lantaran tuan rumah dalam tren negatif dan menjadi juru kunci di klasemen.

Buruknya penyelesaian yang sebelumnya dikeluhkan eks pelatih Ivan Kolev kembali menjadi biang keladi. Dari total 12 percobaan tembakan yang dilakukan Marko simic dkk, hanya empat tepat sasaran. Tidak hanya itu, Persija juga mendapatkan 11 kesempatan sepak pojok namun tidak satu pun yang mampu dikonversi menjadi gol.

Meski belum mampu membawa Persija keluar dari tren negatif, Julio Banuelos yang ditunjuk menjadi suksesor Ivan Kolev mengaku tidak khawatir dengan start lambat timnya. Sebaliknya, dia mengaku puas dengan hasil imbang itu mengingat masa adaptasi dengan pemainnya baru berjalan dua pekan. “Kami belum meraih kemenangan. Ini memang pertandingan sulit, kedua tim tampil menyerang.

Tapi, saya puas bisa mendapat hasil imbang satu poin mengingat baru dua minggu kami berlatih. saya sangat senang kerja keras seluruh pemain,” katanya dilansir laman Persija. Sementara itu, laga kontra Persela lamongan menjadi panggung debut pemain mu da. Cedera sejumlah pemain pilar memaksa Julio Banuelos melakukan rotasi dan mempro mosikan sejumlah pemain dari tim junior. Sebut saja feby Eka Putra yang direkrut dari Bali united dan Al Hamra Hehanusa.

Al Hamra turun di babak pertama menggantikan bek senior Ismed sofyan yang mengalami cedera. Musim lalu, pemain yang sejatinya berposisi bek tengah itu masih bermain untuk Persija u-19. Sementara feby Eka mengisi posisi di sayap kiri melengkapi trio Marko simic-Riko simanjuntak. “sangat bersyukur bisa menjalani debut bersama Persija. sayang, kami hanya bisa meraih satu poin,” ujar feby.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4341 seconds (0.1#10.140)