Mengupas Peran Iqbal Gwijangge, Mampukah Ikuti Jejak James Tavernier?
loading...
A
A
A
Sensasi Iqbal Gwijangge sebagai pemain bertahan Timnas Indonesia U-19 mampu menghipnotis penggemar sepak bola di Tanah Air. Bek berusia 20 tahun itu tak hanya tangguh mengawal tembok pertahanan, ia juga mampu mengubah permainan untuk membawa tim merebut kemenangan.
Keanehan terjadi di awal Piala AFF U-19 2024. Sejak dimulai pada 17 Juli, penggemar di Tanah Air pasti banyak yang memprediksi jika pemain yang bakal merebut sepatu emas datang dari pemain yang menempati posisi tengah, playmaker, winger dan penyerang.
Tapi di Piala AFF U-19 2024 sepertinya hal itu tak berlaku. Ini bisa dilihat dari jumlah gol yang dicetak Iqbal dalam dua pertandingan penyisihan Grup A.
Bek Barito Putera itu sejauh ini sudah membukukan tiga gol. Iqbal bersaing dengan Abid Safaraz dari Malaysia, yang sama-sama mengemas tiga gol.
Jika menengok ke belakang, sebenarnya bukan hal yang aneh bagi penggemar sepak bola melihat pemain bertahan mencetak gol. Bahkan di kompetisi Eropa seperti Liga Europa pernah ada satu pemain yang berhasil mengukir rekor sebagai top skor.
Dia adalah James Tavernier. Pemain Rangers ini berhasil menyabet trofi top skor Liga Europa 2021/2022 dengan membukukan tujuh gol. Empat dari tujuh golnya di kompetisi kasta kedua Eropa itu datang lewat titik putih.
Saat itu, Tavernier tercatat sebagai bek pertama yang memenangkan trofi Golden Boot alias top skor di ajang Liga Champions atau Liga Europa. Pemain yang kini berusia 32 tahun itu juga menjadi pemain asal Inggris pertama yang menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Europa.
Menilik rekam sejarah itu, tak aneh jika Iqbal saat ini dicap sebagai pemain subur di Piala AFF U-19 2024. Pertanyaannya, apakah dia mampu mengikuti jejak Tavernier?
Keanehan terjadi di awal Piala AFF U-19 2024. Sejak dimulai pada 17 Juli, penggemar di Tanah Air pasti banyak yang memprediksi jika pemain yang bakal merebut sepatu emas datang dari pemain yang menempati posisi tengah, playmaker, winger dan penyerang.
Tapi di Piala AFF U-19 2024 sepertinya hal itu tak berlaku. Ini bisa dilihat dari jumlah gol yang dicetak Iqbal dalam dua pertandingan penyisihan Grup A.
Bek Barito Putera itu sejauh ini sudah membukukan tiga gol. Iqbal bersaing dengan Abid Safaraz dari Malaysia, yang sama-sama mengemas tiga gol.
Jika menengok ke belakang, sebenarnya bukan hal yang aneh bagi penggemar sepak bola melihat pemain bertahan mencetak gol. Bahkan di kompetisi Eropa seperti Liga Europa pernah ada satu pemain yang berhasil mengukir rekor sebagai top skor.
Dia adalah James Tavernier. Pemain Rangers ini berhasil menyabet trofi top skor Liga Europa 2021/2022 dengan membukukan tujuh gol. Empat dari tujuh golnya di kompetisi kasta kedua Eropa itu datang lewat titik putih.
Saat itu, Tavernier tercatat sebagai bek pertama yang memenangkan trofi Golden Boot alias top skor di ajang Liga Champions atau Liga Europa. Pemain yang kini berusia 32 tahun itu juga menjadi pemain asal Inggris pertama yang menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Europa.
Menilik rekam sejarah itu, tak aneh jika Iqbal saat ini dicap sebagai pemain subur di Piala AFF U-19 2024. Pertanyaannya, apakah dia mampu mengikuti jejak Tavernier?
(yov)