Darah, Nyali, Luka Mengerikan Tyson Fury, dan Deontay Wilder

Senin, 16 September 2019 - 08:46 WIB
Darah, Nyali, Luka Mengerikan Tyson Fury, dan Deontay Wilder
Darah, Nyali, Luka Mengerikan Tyson Fury, dan Deontay Wilder
A A A
Siapa menyangka Tyson Fury akan mengalami luka mengerikan yang akan mengancam rekor tidak terkalahkannya saat melawan Otto Wallin. Luka mengerikan di alis mata kanannya terus mengucurkan darah segar sejak ronde ketiga hingga ronde 12.

Kucuran darah itu mengganggu pandangan mata Fury yang harus sering mengusapnya dengan sarung tinjunya. Rasa waswas pun menggelayuti benak penonton yang menyaksikan di T-Mobile Arena, Las Vegas atau yang menonton dari televisi.

Apakah Fury mampu menyelesaikan pertarungan dengan luka mengerikan tersebut hingga ronde 12. Namun, nyali seorng Tyson Fury mengalahkan rasa waswas tersebut. Dia menyelesaikan pertarungan hingga ronde 12. Meskipun dengan berdarah-darah. Dalam laga tersebut, Fury yang tampil tidak dalam performa terbaiknya, beberapa kali harus menghentikan duel, setelah dokter memintanya untuk memeriksa kondisi cederanya.

Bayang-bayang kekalahan karena darah yang terus mengucur terus mengganggunya. Kedahsyatan pukulan kidal Wallin makin membuat kalut Fury. Sesaat, nasib Fury seperti permainan Roulette Rusia. Momen kekalahan Anthony Joshua yang dirobohkan Andy Ruiz Jr muncul. Akankah dirinya mengalami nasib sama dengan kompatriotnya tersebut.

Fury seharusnya berterima kasih kepada dokter dan wasit Tony Weeks yang tidak menghentikan pertarungan dengan melihat kondisi luka dan darah yang terus mengucur sepanjang ronde. Jika duel dihentikan dengan alasan benturan, nasib Fury akan berbeda. Fury akan mengalami kekalahan pertama dalam karirnya.

Jika melihat luka mengerikan di alis mata kanannya, memang seharusnya duel dihentikan untuk keselamatan petinju. Namun, wasit memutuskan duel dilanjutkan karena luka tersebut hasil pukulan tangan kiri Wallin yang mematikan. Komentator pun beberapa kali mengulas mengenai cedera tersebut. Perdebatan pun terjadi apakah luka itu terjadi karena benturan kepala atau pukulan lawan.

Jika luka itu karena benturan maka duel bisa dihentikan untuk menjamin keselamatan petinju. Namun, jika luka karena pukulan, wasit bisa melanjutkan. Wasit memutuskan luka itu karena pukulan, meskipun Fury menganggap itu karena benturan kepala. Fury masih trauma dengan hasil draw melawan juara dunia Kelas Berat WBC Deontay Wilder pada Desember 2018.

Ketika itu, pengamat menganggap Fury layak menang atas Wilder meski dua kali roboh. Kecemasan membayangi Fury apakah luka itu harus membuat pertarungan melawan Wallin dihentikan. Pertarungan terus berlanjut hingga 12 ronde. Hingga akhirnya dia dinyatakan menang angka mutlak.

Halangan berikutnya yang muncul adalah butuh berapa lama bagi Fury untuk menyembuhkan luka ya yang cukup dalam dan lebar tersebut. Apakah cukup waktu baginya menyembuhkan secara total sebelum kembali menjalani duel ulang dengan Deontay Wilder seperti yang direncanakan 22 Februari 2020. Apakah selama lima atau enam bulan tersebut lukanya akan sembuh total? Ataukah rematch itu tertunda hingga cedera Fury pulih. Waktu yang akan menjawabnya.

Wilder seharusnya menonton pertarungan mengerikan ini. Dia seharusnya bisa belajar dari Wallin yang bisa membuat Fury mengalami luka mengerikan dengan pukulan kidalnya. Harapannya, saat duel ulang tahun depan akan tersaji pertarungan yang lebih brutal, lebih dramatis daripada duel pertama Desember 2018 lalu.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9495 seconds (0.1#10.140)