Profesor Unnes: Kemenpora Harus Pegang Kendali PON XXII NTB/NTT

Selasa, 01 Oktober 2024 - 16:41 WIB
loading...
Profesor Unnes: Kemenpora...
Profesor Unnes: Kemenpora Harus Pegang Kendali PON XXII NTB/NTT
A A A
Profesor dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Tandiyo berharap agar pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) dikendalikan oleh pemerintah pusat khususnya Kementerian Olahraga (Kemenpora). Hal itu merupakan evaluasi dari penyelenggaraan PON XXI di Aceh Sumatera Utara.

“Apabila PON berikutnya ada di NTB/NTT ada sisi positifnya karena mereka bisa belajar untuk menyelenggarakan multievent sebesar ini. Pemerintah pusat tidak boleh lepas karena menurut saya ada sisi positif, artinya SDM olahraga NTB dan NTT memiliki kesempatan yang besar untuk belajar. Namun, kendali sepenuhnya adalah dari Kemenpora,” ucap Prof Tandiyo, Selasa (1/10/2024).

Menurut Tandiyo, memang KONI yang bertanggung jawab. Namun, sumber pendanaan terbesar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

“Oke itu KONI, tetapi tetap uangnya dari Kemenpora RI. Artinya, Kemenpora harus memegang kendali utama dan persiapannya tidak bisa kurang tiga bulan baru heboh. POIN itu butuh waktu yang sangat panjang, untuk persiapan SDM,” kataya.

PON harus menjadi ajang pembinaan atlet nasional dengan target Olimpiade. Sehingga, ada kesinambungan antara pembinaan di PON dengan event olahraga Internasional.

Dia mengkritik cabang olahraga yang digelar di PON XXI lalu terlalu banyak. Banyak cabor yang tidak dipertandingkan di Olimpiade tapi dipertandingkan pada PON.

“Untuk cabor yang diperlombakan juga terlalu berlebih-lebihan dan super berlebihan. Lebih banyak cabang non-olympic daripada cabang Olympic itu sendiri. Sehingga PON sebagai mata rantai untuk ke Olympic jadi kurang pas,” katanya.

Dia memberi saran, untuk cabor di luar Olimpiade, pemerintah mencari waktu khusus untuk perlombaan tingkat nasional. Sehingga, PON dikhususkan untuk cabor yang dipertandingkan pada Olimpiade.

“Saya pribadi selalu mengemukakan bahwa PON itu cabor Olympic saja dan memang harus begitu. Cabor lain ya dipikirkan momentum lainnya. Jaraknya yang diatur, Olympic ini dibikin serius dan fasilitasnya keren. Kemudian cabor yang non Olympic, dibuatkan semacam PON,” kataya.

Soal waktu penyelenggaraan, sudah tepat digelar selama empat tahun sekali. Tak masalah jika PON digelar pada tahun yang sama dengan Olimpiade.

“Untuk penyelenggaraan yang siklus 4 tahunan sudah pas, jangan bertambah dan jangan dikurangi. Balik lagi, tahunnya bersamaan dengan Olympic gapapa kalau PON itu sebagai mata rantai. Tahun ini PON, juara PON untuk sampai ke Olympic perlu proses yang artinya mereka yang juara PON belum berarti langsung ke Olympic,” ujarnya.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kontroversi Permenpora...
Kontroversi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024: Siwo Desak Revisi!
Dianggap Sukses Urus...
Dianggap Sukses Urus Kepemudaan, Deputi Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh Diganjar Penghargaan
Forpodis Bersama Kemenpora...
Forpodis Bersama Kemenpora Satukan Keberagaman dalam Olahraga
Kemenpora dan Komdigi...
Kemenpora dan Komdigi Kolaborasi Lawan Judi Online
Kemenpora Peringkat...
Kemenpora Peringkat Pertama Monev KIP dan Dinobatkan sebagai Badan Publik Terbaik Nasional Arkaya Wiwarta Prajanugrah 2024
Kemenpora Apresiasi...
Kemenpora Apresiasi Program Kawani Academy untuk Para Calon Pemimpin Masa Depan
Kemenpora Tutup Pesta...
Kemenpora Tutup Pesta Prestasi 2024, Gaungkan Perang Lawan Judi Online
Menpora Pilih Ardima...
Menpora Pilih Ardima Rama Putra Pemuda Difabel Jadi Staf Khusus
Menpora Ajak Semua Pihak...
Menpora Ajak Semua Pihak Perbanyak Acara Olahraga dan Kepemudaan untuk Perangi Judi Online
Rekomendasi
Gelar Rahasia Pangeran...
Gelar Rahasia Pangeran William yang Memberinya Kekayaan Rp24 Triliun
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
Berita Terkini
Rekor Timnas Indonesia...
Rekor Timnas Indonesia vs Bahrain: Stadion GBK Saksi 2 Kemenangan Skuad Garuda
1 jam yang lalu
Pertaruhan Karier Patrick...
Pertaruhan Karier Patrick Kluivert: Indonesia Menang atau Out!
2 jam yang lalu
Psywar Pelatih Bahrain:...
Psywar Pelatih Bahrain: Indonesia Punya 300 Juta Jiwa tapi Ambil Pemain dari Belanda
2 jam yang lalu
Kiper Bahrain Percaya...
Kiper Bahrain Percaya Diri Menang Lawan Timnas Indonesia di SUGBK
5 jam yang lalu
Aldi Satya Mahendra...
Aldi Satya Mahendra Siap Geber Yamaha R9 di Portimao, Target Poin Maksimal!
6 jam yang lalu
Pertaruhan Patrick Kluivert...
Pertaruhan Patrick Kluivert dan Kebijakan Naturalisasi Diuji!
6 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved