Eropa Dihantam Badai Corona, Klub Berencana Potong Gaji Pemain

Jum'at, 20 Maret 2020 - 10:03 WIB
Eropa Dihantam Badai Corona, Klub Berencana Potong Gaji Pemain
Eropa Dihantam Badai Corona, Klub Berencana Potong Gaji Pemain
A A A
EDINBURGH - Dampak pandemi Covid-19 mulai menghantam “ekonomi” sepak bola Eropa. Seperti di Liga Primer Skotlandia, guna bertahan dalam situasi sulit, klub Hearts of Midlothian melakukan pemotongan 50% gaji pemain dan stafnya per April mendatang.

Hal tersebut terpaksa dilakukan Hearts lantaran akan kehilangan pendapatan 1 juta poundsterling bulan depan setelah FA Skotlandia menghentikan kompetisi hingga Juli atau awal Agustus mendatang. Pemilik klub Ann Budge mengatakan para pemain dan staf Hearts harus mendukung gagasan itu agar mampu melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 sekaligus menjaga masa depan klub.

Rencana Budge berdampak pada ditutupnya sejumlah departemen di Hearts secara sementara. Langkah itu diambil sebagai pengganti pemutusan kontrak pegawai. “Kami telah meminta semua karyawan penuh waktu, manajer, pelatih, pemain, dan staf ruang ganti, yang mulai berlaku sejak awal April, untuk menerima pemotongan 50% dalam gaji bulanan mereka," ungkap Budge, dilansir Skysports.

Bos berusia 72 tahun tersebut mengungkapkan semua yang dilakukannya mustahil berjalan tanpa kerja sama penuh dan dukungan dari semua pemangku kepentingan utama klub, mulai staf, pelatih, pemain, dan suporter Hearts.

Budge mengatakan ini merupakan keputusan tersulit mengusulkan langkah-langkah drastis seperti itu, meski mengaku tetap bersikap terbuka. Budge mempersilakan kepada staf dan pemain yang merasa tidak mampu atau tidak mau menerima revisi ini akan ditawarkan opsi pemutusan kontrak.

"Gaji karyawan penuh waktu tidak akan di bawah upah minimum hidup. Jika pengurangan 50% membuat gaji di bawah ambang batas hidup, gaji penuh waktu akan ditetapkan sebesar 18.135 poundsterling,” kata Budge.

Karena itu, Budge berharap kondisi segera membaik dan kompetisi bisa bergulir kembali sehingga pengurangan pendapatan tidak terus berlanjut. Jika tidak, klub bisa memangkas biaya staf dan biaya overhead. Dia mengaku perlu bertindak cepat dan mengambil langkah tepat untuk memastikan klub dapat mengatasi badai corona.

Sementara itu, English Football League (EFL) akan merilis dana bantuan jangka pendek senilai 50 juta poundsterling untuk membantu klub dengan masalah keuangan akibat pandemi Covid-19. Dana tersebut termasuk pelepasan pembayaran penghargaan awal dan fasilitas pinjaman tanpa bunga.

Pengumuman itu dibuat setelah pertemuan Dewan EFL dipanggil membahas dampak wabah terhadap klub. Final Piala Leasing.com antara Portsmouth dan Salford City yang dijadwalkan 5 April, juga ditunda. Berdasarkan ketentuan dana bantuan, klub Championship akan menerima pembayaran hadiah 800.000 poundsterling yang tersisa dari Liga Primer.

Selain itu, mereka akan dapat mengajukan pinjaman tanpa bunga sebesar 584.000 poundsterling. Rinciannya, untuk klub League One angkanya 250.000 poundsterling dan 183.000 poundsterling. Sementara League Two (164.000 poundsterling) dan 120.000 poundsterling.

Tambahan 1 juta poundsterling dari pot EFL Futures, sebuah skema yang memberikan penghargaan kepada klub karena memberi peluang kepada home grown player. Jumlahnya didasarkan pada rata-rata pemain yang digunakan.

"Diskusi berpusat pada bantuan keuangan untuk klub dalam jangka pendek dan sementara tidak ada satu solusi tunggal. Langkah-langkah ini harus dilakukan untuk membantu arus kas melalui paket bantuan jangka pendek sebesar 50 juta poundsterling," bunyi pernyataan resmi EFL.

Langkah yang diambil EFL diharapkan mampu membuat kondisi keuangan stabil. Kebijakan EFL untuk menawarkan bantuan dana disambut positif klub. Kelvin Thomas, Ketua Klub League Two Northampton Town, mengatakan bahwa klub akan sangat terbantu dengan dana tersebut sehingga klub-klub bisa bertahan di tengah terhentinya kompetisi.

"Keputusan EFL hari ini adalah langkah jangka pendek yang sangat berguna untuk klub dan sepertinya akan ada lebih banyak percakapan yang sedang dilakukan dengan pemangku kepentingan. Saya pikir EFL dan klub memiliki gagasan yang lebih baik tentang apa yang akan terjadi di masa depan,” ujar Thomas.

Seperti diketahui, Jumat (13/3), semua pertandingan EFL ditunda hingga 3 April akibat pandemi Covid-19. EFL telah menekankan komitmennya untuk menyelesaikan musim 2019/2020 untuk melindungi integritas kompetisi.

Tercatat, 47 League One dan League Two mengatakan kepada EFL pada Selasa (17/3) bahwa mereka menghadapi kerugian gabungan yang diperkirakan sebesar 50 juta poundsterling jika kompetisi tidak dapat dimulai kembali sebelum musim panas.

Klub-klub Championship juga dengan suara bulat berusaha menyelesaikan musim ini setelah sebanyak 24 klub mengadakan video conference, Selasa (17/3). EFL telah membentuk gugus tugas khusus yang akan terus meninjau ancaman yang ditimbulkan pandemi virus corona dan dampaknya terhadap klub serta kompetisinya. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5661 seconds (0.1#10.140)